Cerita Timun Mas dan Buto Ijo: Kisah Perjuangan dan Keberanian yang Melegenda

Cerita Timun Mas dan Buto Ijo: Kisah Perjuangan dan Keberanian yang Melegenda

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 06 Agu 2025 12:02 WIB
Cerita Timun Mas dan Buto Ijo: Kisah Perjuangan dan Keberanian yang Melegenda
Cerita Timun Mas dan Buto Ijo. (Foto: Dok. Buku Setengah Jam Wae, Timun Mas oleh Yuniar Khairani)
Solo -

Sebagian anak-anak tumbuh ditemani oleh berbagai cerita yang disampaikan oleh orang tua mereka. Termasuk cerita rakyat yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Misalnya saja Timun Mas dan Buto Ijo yang berasal dari Jawa Tengah. Seperti apa kisahnya?

Sebagaimana diketahui, cerita rakyat menjadi hal yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Terlebih lagi, cerita rakyat juga biasanya dikisahkan secara turun temurun, sehingga menjadi sebuah budaya yang lestari dari dulu sampai sekarang.

Mengutip dari buku 'Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Untuk SD/MI Kelas II' karya Murwani Dewi Wijayanti dan Agus Sasono, cerita rakyat adalah kisah zaman dahulu yang disebarkan secara lisan dari generasi ke generasi. Cerita rakyat bisa dibilang termasuk warisan budaya yang mampu menggambarkan kehidupan masyarakat. Meskipun begitu, sering kali cerita rakyat juga berisikan kisah yang dipenuhi hal-hal magis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri khas cerita rakyat dapat dilihat pada pengarang aslinya yang tidak diketahui sosoknya. Ini dikarenakan cerita rakyat disampaikan secara lisan dengan cara turun-temurun. Tidak hanya itu saja, sebagian besar cerita rakyat juga memiliki nilai moral yang bisa diambil oleh para pembacanya.

Termasuk cerita rakyat Timun Mas dan Buto Ijo yang berasal dari Jawa Tengah. Dengan membaca Timun Mas, pembaca dapat memaknai kisah perjuangan dan keberanian yang ditunjukkan oleh karakter utamanya, yaitu Timun Mas itu sendiri.

ADVERTISEMENT

Nah, bagi detikers yang ingin mengetahui cerita rakyat Timun Mas dan Buto Ijo secara lengkap, artikel ini akan merangkum kisahnya. Baca sampai habis alur ceritanya berikut ini, yuk!

Cerita Timun Mas dan Buto Ijo

Cerita rakyat Timun Mas dan Buto Ijo secara umum melibatkan tiga tokoh utama. Ketiganya adalah Timun Mas, Buto Ijo, dan seorang janda yang dikenal juga sebagai ibu dari Timun Mas. Untuk diketahui, mengingat cerita rakyat Timun Mas diceritakan secara turun-temurun dan tidak diketahui pengarangnya, maka ada banyak versi yang berkembang di kalangan masyarakat.

Dihimpun dari buku 'Kumpulan Cerita Klasik Indonesia' karya Lintang Pandu Pratiwi dan '86 Dongeng Ternama Indonesia' oleh Walidah Ariyani, kisah Timun Mas dan Buto Ijo bermula dari sebuah desa yang ditinggali oleh seorang wanita janda bernama Mbok Sirni. Orang-orang setempat menyebutnya sebagai Mbok Rondo.

Sebagai sosok janda yang hidup sendirian, Mbok Rondo sering kali kesepian. Dirinya mendambakan adanya seorang anak yang bisa menemani hari-harinya di masa tua nanti. Untuk itu, Mbok Rondo senantiasa memohon doa kepada Sang Pencipta agar diberikan anak agar dapat menemani dirinya.

Secara mengejutkan datang seorang raksasa yang disebut sebagai Buto Ijo. Si Buto Ijo mendatangi Mbok Rondo untuk memberikan seorang anak. Namun, Buto Ijo memberikan syarat agar saat anak tersebut sudah besar, harus dikembalikan lagi kepadanya.

Keinginan Mbok Rondo yang begitu besar untuk memiliki seorang anak membuatnya tak berpikir dua kali untuk menyetujui tawaran dari Buto Ijo. Kemudian Mbok Rondo mendapatkan bungkusan yang berisikan biji timun. Buto Ijo memberikan penjelasan kepada Mbok Rondo agar menanam biji timun tadi di pekarangan rumah.

Meskipun begitu, Buto Ijo tidak menjelaskan lebih lanjut tentang hal yang akan terjadi setelah biji timun tanam ditanam. Setelah itu, dirinya justru pergi begitu saja meninggalkan Mbok Rondo. Dipenuhi dengan rasa penasaran dan bingung, Mbok Rondo mengikuti penjelasan yang diberikan Buto Ijo.

Dirinya menanam biji timun itu di pekarangan. Tanpa diduga, hanya dalam waktu semalam biji timun tadi sudah tumbuh dan berbuah. Namun, buah yang dihasilkan dari tanaman itu justru sangat besar. Bahkan warna dari timun yang berbuah adalah kuning keemasan.

Mbok Rondo segera memetik timun tadi dan membawanya masuk ke rumah. Saat dibelah untuk melihat bagian dalamnya, Mbok Rondo dibuat kaget karena isinya ada bayi perempuan. Kebahagiaan Mbok Rondo seketika membuncah. Dirinya lalu memberi nama bayi itu sebagai Timun Mas, sesuai dengan asal dari bayi itu muncul.

Rasa sayang yang begitu besar yang diberikan oleh Mbok Rondo membuat Timun Mas tumbuh sebagai gadis yang manis, baik, dan cantik. Timun Mas juga menjadi anak yang berbakti karena membantu sang ibu setiap harinya. Kebahagiaan yang dirasakan oleh keduanya membuat Mbok Rondo lupa seketika akan janjinya kepada Buto Ijo.

Hingga akhirnya secara tiba-tiba Buto Ijo kembali muncul dan menagih janjinya kepada Mbok Rondo. Namun, kedatangan Buto Ijo sempat ditolak dengan alasan Timun Mas masih terlalu kecil untuk dibawa olehnya. Buto Ijo pun menyanggupi untuk menunggu beberapa waktu lagi.

Desakan Buto Ijo membuat Mbok Rondo tak bisa hidup dengan tenang. Ia terus-menerus berdoa kepada Sang Pencipta agar Timun Mas anaknya selalu diberikan perlindungan. Terutama dari kejaran raksasa Buto Ijo yang menginginkannya.

Suatu ketika saat sedang tidur, Mbok Rondo bermimpi didatangi oleh lelaki tua yang tak begitu jelas wajahnya. Pada saat itu sang lelaki tua memberikan empat bungkusan. Ia berpesan agar bungkusan tersebut diserahkan kepada Timun Mas. Keempat bungkusan tadi akan memberikan perlindungan bagi Timun Mas.

Saat terbangun Mbok Rondo terkejut karena bungkusan yang ada di mimpi benar-benar ada di samping dirinya tidur. Tanpa berpikir panjang, Mbok Rondo segera memberikan bungkusan tadi kepada Timun Mas, meski tak memahami isi dari bungkusan tersebut.

Raksasa Buto Ijo kembali datang ke rumah Mbok Rondo untuk mengambil Timun Mas. Namun, saat itu Timun Mas sudah pergi menyelamatkan dirinya. Buto Ijo yang marah langsung bergegas mengejar Timun Mas.

Selama perjalanan Timun Mas terus berdoa agar diberikan perlindungan oleh Sang Pencipta. Di tangannya digenggam empat bungkusan yang diberikan oleh sang ibu. Meskipun tak mengetahui isinya, Timun Mas berharap dapat melarikan diri dari kejaran Buto Ijo dengan bantuan bungkusan itu.

Raksasa Buto Ijo yang begitu besar berhasil mendekati Timun Mas yang tengah berlari tunggang langgang. Pada saat itulah Timun Mas melempar bungkusan pertama. Secara ajaib bungkusan tadi berubah menjadi tanaman timun yang amat banyak. Sulur-sulur tanaman timun yang mengikat kaki Buto Ijo bukanlah hal yang besar.

Dengan mudahnya Buto Ijo lolos dari tanaman timun yang rimbun itu. Bahkan dengan santainya si Buto Ijo menyantap timun yang berasal dari tanaman-tanaman tadi. Saat kembali mendekati Timun Mas, gadis ini kembali melemparkan bungkusan kedua.

Kali ini bungkusan berisi jarum-jarum kecil yang secara ajaib berubah menjadi pohon-pohon bambu yang rimbun dan runcing. Keberadaan pepohonan tadi menyulitkan Buto Ijo untuk lewat. Bahkan kaki Buto Ijo mengalami luka akibat bambu runcing tadi. Walaupun begitu, sang raksasa tidak menyerah begitu saja. Ia kembali mengejar Timun Mas.

Di sisi lain, Timun Mas kembali berjuang agar dapat lolos dari kejaran Buto Ijo. Siapa sangka kalau ternyata Buto Ijo muncul kembali dengan langkahnya yang begitu besar. Timun Mas yang dipenuhi dengan keberanian melemparkan bungkusan ketiga.

Bungkusan ketiga ternyata berisi garam. Tanpa butuh waktu yang lama, garam yang terlempar dan menyentuh tanah seketika berubah jadi danau yang begitu luas. Berbeda dengan rintangan sebelumnya yang mudah dilalui oleh Buto Ijo, sekarang dirinya justru kesulitan. Napasnya mulai terengah-engah dan dia juga cukup sulit keluar dari danau tadi.

Saat berhasil melaluinya, Timun Mas semakin menjauh. Namun, Buto Ijo tak mau diam begitu saja. Ia kembali berusaha mengejar Timun Mas meski kekuatannya semakin berkurang. Saat berhasil menggapai Timun Mas, ternyata gadis itu masih punya bungkusan terakhir. Isi dari bungkusan tersebut sebenarnya hanya berupa terasi saja.

Namun, saat terasi tadi jatuh di tanah, langsung berubah jadi lautan lumpur yang hitam dan besar. Raksasa Buto Ijo sudah terlanjur terjebak di dalamnya. Semakin bergerak dengan sekuat tenaga, maka lumpur itu malah semakin membuat tubuhnya tenggelam ke bawah.

Timun Mas yang juga merasakan lelah dan terengah-engah napasnya memandangi Buto Ijo dari kejauhan. Akhirnya, Buto Ijo tenggelam begitu saja di dalam lumpur tadi. Mengetahui hal itu Timun Mas segera bergegas kembali pulang ke rumah. Dirinya merasa bersyukur telah diberikan keselamatan dengan bisa lolos dari kejaran Buto Ijo.

Semenjak itu, Timun Mas berjanji akan terus menjaga ibunya dan tak henti berterima kasih kepada Sang Pencipta atas pertolongan yang diberikan. Inilah yang membuat kisah perjuangan dan keberanian Timun Mas membawanya pada keberhasilan berkat dukungan dari sang ibu serta bantuan yang diberikan Sang Pencipta.

Contoh Teks Cerita Timun Mas Singkat

Nah, setelah mencermati cerita Timun Mas dan Buto Ijo dalam versi yang panjang, ada juga yang diuraikan lebih singkat. Biasanya cerita rakyat pendek dibutuhkan sebagai bahan pembelajaran, baik itu untuk pendidik atau guru dan peserta didik.

Oleh sebab itu, kali ini juga akan diuraikan contoh teks cerita Timun Mas dan Buto Ijo yang bisa dijadikan sebagai referensi. Berikut pilihannya yang diuraikan kisahnya secara lengkap dari awal sampai akhir.

Contoh Teks Cerita Timun Mas Singkat (1)

Mbok Rondo adalah janda yang menginginkan anak sejak lama. Suatu hari, ia pergi ke hutan untuk mencari kayu. Tak disangka, ia bertemu raksasa berbadan besar. Mbok Rondo boleh melewati daerah kekuasaan raksasa itu, asalkan memberi seorang anak sebagai santapan. Tentu saja, Mbok Rondo bingung. Lalu, ia mengatakan bahwa ia tidak mempunyai anak. Akhirnya, si raksasa memberinya biji mentimun.

"Tanamlah biji ini. Setelah dua minggu kau akan mendapatkan anak. Setelah besar, anak itu serahkan kepadaku, hahahahaha," kata raksasa itu.

Awalnya, Mbok Rondo ragu. Karena sangat menginginkan anak, ia pun menyanggupinya.
Benar saja, setelah 2 minggu, Mbok Rondo mendapatkan bayi cantik setelah membelah mentimun yang paling besar, la sangat gembira.

Lalu, bayi itu diberi nama Timun Emas. Timun Emas tumbuh besar. la rajin membantu pekerjaan Mbok Rondo. Mereka saling menyayangi hingga Mbok Rondo lupa akan janjinya kepada si raksasa. Pada waktu yang telah disepakati, raksasa itu datang hendak menjemput Timun Mas.

"Raksasa, datanglah 2 tahun lagi. Sekarang, tubuhnya masih kurus. Aku janji akan membuatnya semakin gemuk agar lebih sedap disantap," tawar Mbok Rondo.

Raksasa itu menyetujuinya.

Mbok Rondo yang takut kehilangan anaknya menyuruh Timun Emas meminta bantuan kepada pertapa di gunung. Maka, pergilah Timun Emas ke gunung. Saat kembali, Timun Emas diberi bekal 4 bungkusan kecil oleh pertapa itu untuk menghadapi sang raksasa.

Akhirnya, raksasa itu datang menagih janji. Mbok Rondo tak mau menyerahkan Timun Emas. Berbekal bungkusan dari pertapa, Timun Emas melarikan diri sejauh mungkin.

Raksasa terus mengejar. Jarak antara raksasa dan Timun Emas semakin dekat. Lalu, Timun Emas mengeluarkan bungkusan pertama yang berisi biji mentimun. Seketika, muncul ladang mentimun yang lebat. Batang tanaman itu melilit tubuh raksasa ketika melewatinya. Timun Emas terus berlari, tapi raksasa itu kembali menyusulnya setelah berhasil membebaskan diri. Lalu, bungkusan kedua yang berisi jarum ia lempar hingga tercipta pohon-pohon bambu yang tinggi dan tajam.

Raksasa tetap mengejarnya dengan kaki penuh luka akibat tertancap bambu. Selanjutnya, Timun Emas menebar garam dari bungkusan ketiga. Ajaibnya, terbentuklah lautan luas. Sayangnya, lautan itu mudah dilalui raksasa itu. Tinggal bungkusan terakhir harapan Timun Emas. Bungkusan berisi terasi itu pun ia lempar. Muncullah lautan lumpur yang mendidih yang membuat raksasa itu tercebur dan tidak dapat menyelamatkan diri. Akhirnya, Timun Emas selamat.

(Sumber: buku 'Dongeng Nusantara Pilihan Dari 34 Provinsi' oleh De Rosya)

Contoh Teks Cerita Timun Mas Singkat (2)

Pada zaman dahulu, di daerah Jawa Tengah hiduplah seorang janda. Suaminya sudah lama meninggal. Ia menginginkan seorang anak. Suatu ketika, Raksasa memberinya biji mentimun. Mentimun itu tumbuh dengan cepat dan langsung berbuah. Warnanya emas. Ketika dibelah, di dalamnya terdapat bayi perempuan yang mungil. "Saat ia berusia 17 tahun, kau harus menyerahkannya padaku," ucap Raksasa.

Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang antic. Ibunya sangat sayang dan bangga. Tetapi, perempuan itu sangat ketakutan dan sedih. Kini Timun Mas telah berusia 17 tahun. Tidak lama lagi ia harus menyerahkan Timun Mas kepada Raksasa.

Raksasa datang untuk menagih janji. Timun Mas dan ibunya sedih karena harus berpisah. Tiba-tiba datanglah tujuh bidadari. Mereka memberikan tiga kantung kecil berisi garam, cabai, dan biji mentimun. "Ini akan menolongmu melawan Raksasa," kata salah satu bidadari. "Sekarang berlarilah secepat mungkin."

Timun Mas segera berlari ke hutan. Raksasa itu hampir berhasil mengejarnya. Jarak mereka semakin dekat saja. Timun Mas segera menaburkan biji mentimun. Lalu, terbentanglah kebun mentimun yang berbuah lebat. Raksasa berhenti untuk makan hingga kekenyangan. Saat tersadar, kembali ia mengejar Timun Mas.

Saat jarak Raksasa semakin dekat, Timun Mas menaburkan kantung kedua. Lalu, terbentanglah pepohonan berduri. Sang Raksasa kesulitan mengejar buruannya. Setelah berhasil keluar, Raksasa kembali mengejar Timun Mas. Saat jarak mereka hanya beberapa langkah, Timun Mas menaburkan kantung terakhirnya. Saat itu juga, terbentanglah lautan yang luas. Raksasa itu tenggelam ditelan air laut. Timun Mas pun selamat. Ia kembali ke rumah dan hidup bahagia bersama ibunya.

(Sumber: buku '101 Dongeng Sebelum Tidur: 80 Dongeng Nusantara dan 21 Dongeng Dunia' karya Redy Kuswanto)

Contoh Teks Cerita Timun Mas Singkat (3)

Di sebuah kampung di daerah Jawa Tengah, hiduplah seorang wanita yang bernama Mbok Srini. Pada suatu malam, ia bermimpi didatangi oleh raksasa yang menyuruhnya ke hutan untuk mengambil sebuah bungkusan di bawah sebuah pohon besar. Saat terbangun, ia segera menuju ke tempat yang di-maksud dan menemukan bungkusan seperti dalam mimpinya. Namun, ia kecewa karena bungkusan itu hanya berisi sebutir biji timun. Tanpa ia sadari, tiba-tiba sesosok raksasa berdiri di belakangnya. Raksasa tersebut memintanya untuk menanam biji timun itu. Kelak ia akan menjadi anaknya dan memintanya untuk menyerahkan kembali anak tersebut saat sudah dewasa. Karena kegirangan, Mbok Srini secara spontan menyatakan kesediaannya.

Selang dua bulan, biji timun yang ia tanam mulai tumbuh, hanya satu dan berwarna kuning keemasan. Ketika masak, Mbok Srini memetiknya dan segera membelahnya. Betapa bahagianya ia mendapati seorang bayi perempuan yang sangat cantik di dalam timun itu. la pun memberi nama bayi itu Timun Mas. Suatu malam, Mbok Srini bermimpi lagi didatangi oleh raksasa itu dan berpesan bahwa seminggu lagi ia akan datang. Esoknya, ia pergi ke gunung untuk meminta bantuan seorang pertapa. Mendengar cerita Mbok Srini, pertapa itu pun menitipkan empat buah bungkusan kecil untuk Timun Mas.

Dua hari kemudian, raksasa itu datang. Tak berapa lama, Timun Mas pun ke-luar lalu berdiri di samping ibunya. Melihat Timun Mas, raksasa itu langsung berusaha menangkapnya, tetapi Timun Mas segera berlari. Setelah kelelahan, Timun Mas mulai menebar isi bungkusan pertama. Seketika di sekeliling-nya tumbuh batang timun yang menjalar dan melilit tubuh raksasa. Namun, raksasa itu mampu lolos.

Timun Mas pun segera melemparkan bungkusan kedua. Dalam sekejap, di sekelilingnya tumbuh pohon bambu yang tinggi dan runcing. Raksasa itu pun mampu melewatinya. Timun Mas pun segera menyebar isi bungkusan ketiga. Seketika itu pula, hutan yang telah dilewatinya tiba-tiba menjadi lautan luas dan dalam, dan raksasa itu pun tetap berhasil melaluinya.

Dengan penuh keyakinan, ia melemparkan bungkusan terakhir. Seketika itu pula, di sekitarnya menjelma menjadi lautan lumpur yang mendidih. Akhirnya, raksasa itu tercebur ke dalamnya. Selamatlah Timun Mas, dan sejak itu mereka hidup bahagia.

(Sumber: buku 'Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: Dari Sabang Sampai Merauke' oleh Irwan Rouf dan Shenia Ananda)




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads