Bahasa Jawa menjadi bagian dari bahasa daerah yang tidak terlepas dalam keseharian sebagian masyarakat di Indonesia. Oleh sebab itu, bagi beberapa orang bahasa Jawa mungkin tidak terdengar asing lagi di telinga mereka. Menariknya, bahasa Jawa juga bisa dipelajari dengan mudahnya. Bagaimana ya cara cepat belajar bahasa Jawa untuk pemula?
Seperti yang diketahui, bahasa Jawa identik sebagai bahasa daerah yang biasanya digunakan oleh masyarakat Jawa sehari-harinya. Bahasa Jawa memiliki ciri khas tersendiri yang mungkin tidak dapat dijumpai pada bahasa lainnya. Bukan hanya itu saja, penggunaan bahasa Jawa yang masih tidak terlepas dari keseharian membuat mungkin ada sebagian orang yang tertarik mempelajarinya.
Apakah kamu salah satunya, detikers? Jika iya, ada beberapa cara mudah belajar bahasa Jawa yang bisa diterapkan oleh para pemula. Simak baik-baik referensinya berikut ini, ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Belajar Bahasa Jawa untuk Pemula
Belajar bahasa Jawa perlu melibatkan konsistensi, terlebih apabila individu yang ingin mempelajarinya bukanlah penutur asli dari bahasa tersebut. Mengutip dari buku 'Bunga Rampai: Muara Aksara Pembelajaran Dari Guru Untuk Negeri' karya Gatot Purwanto, SSos, Gr, dkk, setidaknya ada tiga komponen utama yang menjadi 'roh' dalam belajar bahasa Jawa.
Ketiga kompetensi utama yang dimaksud adalah unggah-ungguh, nembang, dan membaca sekaligus menulis aksara Jawa. Pada komponen unggah-ungguh, individu perlu memahami penggunaan tata bahasa yang memiliki tingkatan tertentu. Biasanya unggah-ungguh ini berkaitan erat dengan penggunaan udha usuk atau stratifikasi yang dikenal juga sebagai tingkatan kelas dalam masyarakat.
Lalu ada juga tata krama yang perlu diterapkan sebagai sikap 'njawani'. Namun demikian, biasanya untuk pemula dapat berfokus pada unggah-ungguh terlebih dahulu. Ini dikarenakan nembang dan membaca sekaligus menulis aksara Jawa biasanya perlu melibatkan kemampuan berbahasa Jawa yang cukup fasih.
Tidak hanya itu, di dalam buku lain berjudul 'Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri - 4 (10 Cerita + Tips Menangkal Pengaruh Negatif Lingkungan Sosial Pada Anak)' oleh Watiek Ideo dan Fitri Kurniawan, ada beberapa cara mudah yang bisa diterapkan agar individu terbiasa dengan bahasa daerah, termasuk bahasa Jawa. Berikut beberapa di antaranya:
- Ajak orang-orang di sekitar, baik itu anggota keluarga atau teman-teman, agar mengajak kita berbicara dengan bahasa daerah. Pastikan orang yang diajak berkomunikasi sudah memahami bahasa yang ingin dipelajari, sehingga apabila ada kosakata yang belum dipahami bisa ditanyakan kepada mereka.
- Kemudian cobalah cara buku di perpustakaan daerah yang biasanya menyediakan referensi bacaan tentang bahasa daerah terkait.
- Jangan ragu menulis rangkuman kosakata bahasa daerah yang sudah dipelajari dan dipahami agar dapat dibaca kembali apabila sewaktu-waktu lupa.
- Semakin sering mendekatkan diri dengan kosakata bahasa daerah yang dipelajari, maka akan membantu seseorang lebih mahir lagi dalam menguasainya.
Sementara itu, 'Kamus Praktis Berbahasa Jawa Keseharian' yang disusun oleh KKN ABCD INSUD 2021 KELOMPOK 9, memberikan penjelasan tentang bahasa Jawa yang disusun atas tiga bentuk tingkatan berbeda. Tingkatan inilah yang tak kalah penting untuk dipelajari saat seseorang ingin mahir dalam menguasai bahasa Jawa.
Tiga tingkat yang dimaksud adalah ngoko, madhya, dan alus. Ngoko adalah tingkatan bahasa Jawa yang diperuntukkan dalam pergaulan dengan teman sebaya. Tingkatan bahasa ngoko juga bisa diterapkan bagi kenalan yang memiliki usia lebih muda.
Selanjutnya, ada madya yang menjadi tingkatan pertengahan dalam bahasa Jawa. Tingkatan ini biasanya digunakan saat berbicara dengan orang yang sepantaran tapi penggunaan bahasa lebih sopan dibandingkan ngoko.
Lain halnya dengan inggil yang harus diterapkan saat individu berbicara kepada orang yang lebih tua. Ini dimaksudkan agar menunjukkan sikap sopan dan santun sekaligus beretika.
Cara mudah lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan kamus bahasa Jawa yang tersedia dan mudah diakses. Satu di antaranya ada Senarai Istilah Budaya Jawa yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Dengan adanya Senarai Istilah Budaya Jawa ini seseorang bisa memperoleh kemudahan mengetahui makna kata atau frasa bahasa Jawa lengkap dengan maknanya dalam bahasa Indonesia. Caranya pun cukup mudah, pengguna hanya perlu memasukkan kata atau frasa yang dicari pada kolom 'Pencarian', maka otomatis pengertian dari istilah bahasa Jawa tersebut muncul.
Contoh Tingkatan Bahasa Jawa
Sebelumnya, telah disinggung adanya tingkatan bahasa Jawa yang perlu diperhatikan bagi para penuturnya. Tidak hanya berlaku bagi pemula saja, hal ini juga perlu diperhatikan oleh mereka yang sudah dianggap fasih. Oleh sebab itulah, beberapa contohnya menjadi informasi yang mungkin menarik untuk disimak. Masih mengacu dari buku yang sama, yaitu 'Kamus Praktis Berbahasa Jawa Keseharian', berikut contoh tingkatan bahasa Jawa yang diuraikan berturut-turut dari ngoko, madya, hingga inggil:
- Banyu//toya//toya: air
- Njupuk//pendhet//pundhut: ambil
- Opo//nopo//menopo: apa
- Menowo//menawi//menawi: apabila
- Bapak//rama//rama: ayah
- Ayo//mangga/sumangga: mari
- Waca//maos//waos: baca
- Apik//sae//sae: bagus
- Akeh//kathah/kathah: banyak
- Ngisor//ngandhap//ngandhap: bawah
- Tandhang gawe//nyambut damel//ngasta damel: bekerja
- Tuku//tumbas//mundhut: beli
- Durung//dereng//dereng: belum
- Leluangan//kesahan//tindakan: bepergian
- Mangkat//budhal//tindak: berangkat
- Ngomong//wicanten//ngendika: berbicara
- Mikir//manah//nggalih: berpikir
- Leren//kendel//kendel: berhenti
- Dandan//dandos//busana: berhias
- Ngaso//kendel//aso saliro: beristirahat
Frasa Penting Sehari-hari
Setelah mengetahui cara belajar bahasa Jawa yang bisa diterapkan, ada juga beberapa frasa penting yang dapat menambah kosakata harian bagi siapa saja yang ingin belajar bahasa daerah ini. Dihimpun dari buku 'Frase Verba dalam Bahasa Jawa' oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berikut beberapa frasa bahasa Jawa lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia:
- Ani durung teka: Ani belum datang
- Mlebu metu: keluar masuk
- Simin mrene mau: Simin ke sini tadi
- Tini saka pasar: Tini dari pasar
- Bocah bagus: anak cakep
- Uwong sugih: orang kaya
- Gawean abot: pekerjaan berat
- Aren blanja: mau belanja
- Lagi sinau: sedang belajar
- Wis digara; sudah dikerjakan
- Durung ditulis: belum ditulis
- Rada adoh: agak jauh
- Pinter tenan: beneran pintar
- Telung kilo: tiga kilo
- Pitulas kodi: tujuh belas kodi
- Wingi bengi: kemarin malam
- Sesuk isuk: besok pagi
- Saka Solo: dari Solo
- Kanggo awakmu: untuk dirimu
- Ing sawah: di sawah
- Bapak ning tegalan: Bapak di sawah
- Tuku uyah: beli garam
- Dijupuk Edi: diambil Edi
- Alon-alon mlakune: pelan-pelan yang jalan
- Siti ora menyang: Siti tidak datang
- Sregep banget: rajin banget
- Adhine rada nakal: adiknya agak nakal
- Saiki uripe luwih kepenak: sekarang hidupnya lebih enak
- Omahe paling apik: rumahnya paling bagus
- Mbakyu ngguyu: mbak sedang tertawa
- Bocahe mlayu: anaknya lari
- Adol sapi: jual sapi
- Methik kambang: memetik bunga
- Maca layang: membaca surat
- Lungguh kursi: duduk di kursi
- Turu kamar: tidur di kamar
- Wis isa mlaku: sudah bisa jalan
- Beras tak dol: beras kujual
- Bukuku disilih: bukuku dipinjam
- Sikile kepidak: kakinya terinjak
Demikian tadi penjelasan mengenai cara belajar bahasa Jawa untuk pemula lengkap dengan frasa penting sehari-hari. Semoga informasi ini membantu.
(sto/dil)