Ini Cara Cepat Belajar Bahasa Jawa untuk Pemula, Gampang Banget!

Ini Cara Cepat Belajar Bahasa Jawa untuk Pemula, Gampang Banget!

Anindya Milagsita - detikJateng
Jumat, 01 Agu 2025 15:16 WIB
Ilustrasi masyarakat sedang mengobrol menggunakan bahasa Jawa
Ilustrasi percakapan bahasa Jawa. (Foto: wahyu widiatmoko/Pexels)
Solo -

Bahasa Jawa menjadi bagian dari bahasa daerah yang tidak terlepas dalam keseharian sebagian masyarakat di Indonesia. Oleh sebab itu, bagi beberapa orang bahasa Jawa mungkin tidak terdengar asing lagi di telinga mereka. Menariknya, bahasa Jawa juga bisa dipelajari dengan mudahnya. Bagaimana ya cara cepat belajar bahasa Jawa untuk pemula?

Seperti yang diketahui, bahasa Jawa identik sebagai bahasa daerah yang biasanya digunakan oleh masyarakat Jawa sehari-harinya. Bahasa Jawa memiliki ciri khas tersendiri yang mungkin tidak dapat dijumpai pada bahasa lainnya. Bukan hanya itu saja, penggunaan bahasa Jawa yang masih tidak terlepas dari keseharian membuat mungkin ada sebagian orang yang tertarik mempelajarinya.

Apakah kamu salah satunya, detikers? Jika iya, ada beberapa cara mudah belajar bahasa Jawa yang bisa diterapkan oleh para pemula. Simak baik-baik referensinya berikut ini, ya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Belajar Bahasa Jawa untuk Pemula

Belajar bahasa Jawa perlu melibatkan konsistensi, terlebih apabila individu yang ingin mempelajarinya bukanlah penutur asli dari bahasa tersebut. Mengutip dari buku 'Bunga Rampai: Muara Aksara Pembelajaran Dari Guru Untuk Negeri' karya Gatot Purwanto, SSos, Gr, dkk, setidaknya ada tiga komponen utama yang menjadi 'roh' dalam belajar bahasa Jawa.

ADVERTISEMENT

Ketiga kompetensi utama yang dimaksud adalah unggah-ungguh, nembang, dan membaca sekaligus menulis aksara Jawa. Pada komponen unggah-ungguh, individu perlu memahami penggunaan tata bahasa yang memiliki tingkatan tertentu. Biasanya unggah-ungguh ini berkaitan erat dengan penggunaan udha usuk atau stratifikasi yang dikenal juga sebagai tingkatan kelas dalam masyarakat.

Lalu ada juga tata krama yang perlu diterapkan sebagai sikap 'njawani'. Namun demikian, biasanya untuk pemula dapat berfokus pada unggah-ungguh terlebih dahulu. Ini dikarenakan nembang dan membaca sekaligus menulis aksara Jawa biasanya perlu melibatkan kemampuan berbahasa Jawa yang cukup fasih.

Tidak hanya itu, di dalam buku lain berjudul 'Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri - 4 (10 Cerita + Tips Menangkal Pengaruh Negatif Lingkungan Sosial Pada Anak)' oleh Watiek Ideo dan Fitri Kurniawan, ada beberapa cara mudah yang bisa diterapkan agar individu terbiasa dengan bahasa daerah, termasuk bahasa Jawa. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Ajak orang-orang di sekitar, baik itu anggota keluarga atau teman-teman, agar mengajak kita berbicara dengan bahasa daerah. Pastikan orang yang diajak berkomunikasi sudah memahami bahasa yang ingin dipelajari, sehingga apabila ada kosakata yang belum dipahami bisa ditanyakan kepada mereka.
  2. Kemudian cobalah cara buku di perpustakaan daerah yang biasanya menyediakan referensi bacaan tentang bahasa daerah terkait.
  3. Jangan ragu menulis rangkuman kosakata bahasa daerah yang sudah dipelajari dan dipahami agar dapat dibaca kembali apabila sewaktu-waktu lupa.
  4. Semakin sering mendekatkan diri dengan kosakata bahasa daerah yang dipelajari, maka akan membantu seseorang lebih mahir lagi dalam menguasainya.

Sementara itu, 'Kamus Praktis Berbahasa Jawa Keseharian' yang disusun oleh KKN ABCD INSUD 2021 KELOMPOK 9, memberikan penjelasan tentang bahasa Jawa yang disusun atas tiga bentuk tingkatan berbeda. Tingkatan inilah yang tak kalah penting untuk dipelajari saat seseorang ingin mahir dalam menguasai bahasa Jawa.

Tiga tingkat yang dimaksud adalah ngoko, madhya, dan alus. Ngoko adalah tingkatan bahasa Jawa yang diperuntukkan dalam pergaulan dengan teman sebaya. Tingkatan bahasa ngoko juga bisa diterapkan bagi kenalan yang memiliki usia lebih muda.

Selanjutnya, ada madya yang menjadi tingkatan pertengahan dalam bahasa Jawa. Tingkatan ini biasanya digunakan saat berbicara dengan orang yang sepantaran tapi penggunaan bahasa lebih sopan dibandingkan ngoko.

Lain halnya dengan inggil yang harus diterapkan saat individu berbicara kepada orang yang lebih tua. Ini dimaksudkan agar menunjukkan sikap sopan dan santun sekaligus beretika.

Cara mudah lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan kamus bahasa Jawa yang tersedia dan mudah diakses. Satu di antaranya ada Senarai Istilah Budaya Jawa yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Dengan adanya Senarai Istilah Budaya Jawa ini seseorang bisa memperoleh kemudahan mengetahui makna kata atau frasa bahasa Jawa lengkap dengan maknanya dalam bahasa Indonesia. Caranya pun cukup mudah, pengguna hanya perlu memasukkan kata atau frasa yang dicari pada kolom 'Pencarian', maka otomatis pengertian dari istilah bahasa Jawa tersebut muncul.

Contoh Tingkatan Bahasa Jawa

Sebelumnya, telah disinggung adanya tingkatan bahasa Jawa yang perlu diperhatikan bagi para penuturnya. Tidak hanya berlaku bagi pemula saja, hal ini juga perlu diperhatikan oleh mereka yang sudah dianggap fasih. Oleh sebab itulah, beberapa contohnya menjadi informasi yang mungkin menarik untuk disimak. Masih mengacu dari buku yang sama, yaitu 'Kamus Praktis Berbahasa Jawa Keseharian', berikut contoh tingkatan bahasa Jawa yang diuraikan berturut-turut dari ngoko, madya, hingga inggil:

  1. Banyu//toya//toya: air
  2. Njupuk//pendhet//pundhut: ambil
  3. Opo//nopo//menopo: apa
  4. Menowo//menawi//menawi: apabila
  5. Bapak//rama//rama: ayah
  6. Ayo//mangga/sumangga: mari
  7. Waca//maos//waos: baca
  8. Apik//sae//sae: bagus
  9. Akeh//kathah/kathah: banyak
  10. Ngisor//ngandhap//ngandhap: bawah
  11. Tandhang gawe//nyambut damel//ngasta damel: bekerja
  12. Tuku//tumbas//mundhut: beli
  13. Durung//dereng//dereng: belum
  14. Leluangan//kesahan//tindakan: bepergian
  15. Mangkat//budhal//tindak: berangkat
  16. Ngomong//wicanten//ngendika: berbicara
  17. Mikir//manah//nggalih: berpikir
  18. Leren//kendel//kendel: berhenti
  19. Dandan//dandos//busana: berhias
  20. Ngaso//kendel//aso saliro: beristirahat

Frasa Penting Sehari-hari

Setelah mengetahui cara belajar bahasa Jawa yang bisa diterapkan, ada juga beberapa frasa penting yang dapat menambah kosakata harian bagi siapa saja yang ingin belajar bahasa daerah ini. Dihimpun dari buku 'Frase Verba dalam Bahasa Jawa' oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berikut beberapa frasa bahasa Jawa lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

  1. Ani durung teka: Ani belum datang
  2. Mlebu metu: keluar masuk
  3. Simin mrene mau: Simin ke sini tadi
  4. Tini saka pasar: Tini dari pasar
  5. Bocah bagus: anak cakep
  6. Uwong sugih: orang kaya
  7. Gawean abot: pekerjaan berat
  8. Aren blanja: mau belanja
  9. Lagi sinau: sedang belajar
  10. Wis digara; sudah dikerjakan
  11. Durung ditulis: belum ditulis
  12. Rada adoh: agak jauh
  13. Pinter tenan: beneran pintar
  14. Telung kilo: tiga kilo
  15. Pitulas kodi: tujuh belas kodi
  16. Wingi bengi: kemarin malam
  17. Sesuk isuk: besok pagi
  18. Saka Solo: dari Solo
  19. Kanggo awakmu: untuk dirimu
  20. Ing sawah: di sawah
  21. Bapak ning tegalan: Bapak di sawah
  22. Tuku uyah: beli garam
  23. Dijupuk Edi: diambil Edi
  24. Alon-alon mlakune: pelan-pelan yang jalan
  25. Siti ora menyang: Siti tidak datang
  26. Sregep banget: rajin banget
  27. Adhine rada nakal: adiknya agak nakal
  28. Saiki uripe luwih kepenak: sekarang hidupnya lebih enak
  29. Omahe paling apik: rumahnya paling bagus
  30. Mbakyu ngguyu: mbak sedang tertawa
  31. Bocahe mlayu: anaknya lari
  32. Adol sapi: jual sapi
  33. Methik kambang: memetik bunga
  34. Maca layang: membaca surat
  35. Lungguh kursi: duduk di kursi
  36. Turu kamar: tidur di kamar
  37. Wis isa mlaku: sudah bisa jalan
  38. Beras tak dol: beras kujual
  39. Bukuku disilih: bukuku dipinjam
  40. Sikile kepidak: kakinya terinjak

Demikian tadi penjelasan mengenai cara belajar bahasa Jawa untuk pemula lengkap dengan frasa penting sehari-hari. Semoga informasi ini membantu.




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads