Ngoko Alus dan 25 Contoh Kalimat dalam Percakapan, Kowe Diganti Panjenengan

Ngoko Alus dan 25 Contoh Kalimat dalam Percakapan, Kowe Diganti Panjenengan

Saniyyah - detikJateng
Minggu, 01 Okt 2023 12:08 WIB
Kantor Majalah Djaka Lodang di Patehan, Kraton, Jogja. Foto diambil Senin (26/12/2022)
Djaka Lodhang, majalah berbahasa Jawa. Foto: Paradisa Nunni Megasari/detikJateng
Jakarta -

Ngoko alus adalah salah satu ragam bahasa Jawa yang digunakan sesuai aturan unggah-ungguh. Kaidah unggah-ungguh adalah cara bertutur kata dengan memperhatikan penutur dan lawan bicara.

Dikutip dari tulisan Penerapan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa Sesuai Dengan Konteks Tingkat Tutur Budaya Jawa dalam jurnal Prakarsa Paedagogja, ngoko alus secara umum digunakan pada orang yang sudah akrab namun tetap harus dihormati.

Pengertian Ngoko Alus

Dikutip dari buku Bahasa Jawa XB dari Eko Gunawan, ciri ngoko alus adalah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Kata untuk menyapa orang kedua atau ketiga yang berbentuk ngoko diubah menjadi kromo atau kromo inggil.
  • Kata kerja untuk orang lain dalam bentuk ngoko diubah menjadi kromo inggil dan kromo andhap untuk diri sendiri.
  • Semua kata yang berkaitan dengan kepemilikan orang kedua diubah menjadi bentuk kromo atau kromo inggil, bukan ngoko.
  • Imbuhan (afiks) ngoko pada kata kerja untuk orang kedua tidak perlu diubah menjadi versi kromo.
  • Partikel (klitik) dak- dan ku- tidak menjadi kula, sedangkan kok- dan -mu berubah jadi panjenengan.

Dikutip dari buku Unggah-Ungguh Bahasa Jawa (2019) oleh Sasangka, beberapa kosakata (leksikon) yang tidak perlu diubah menjadi bentuk kromo dalam ngoko alus adalah:

  • kata ganti: iki, iku.
  • kata tanya: apa, sapa, endi, pira, kapan, kepriye, yagene.
  • kata sebab: marang, menyang, saka, nganti, utawa, yen.
  • kata-kata keterangan: saiki, mengko, mau, dhek, seprana, seprene, semono, mangkene, mengkono,isih, wis, durung, arep, lagi, maneh.

Sedangkan leksikon yang diubah menjadi bentuk kromo untuk ngoko alus adalah:

ADVERTISEMENT
  • kata ganti orang

Contoh: kowe menjadi panjenengan.

  • kata kerja

Contoh: mangan menjadi dhahar.

  • kata benda

Contoh: omahe menjadi daleme.

Kepada Siapa Ngoko Alus Digunakan?

Dalam tulisan karya Puji Arfianingrum dari SMK Assa`idiyyah 2 Kudus, ngoko alus digunakan secara umum pada orang yang lebih tua. Penerapan ngoko alus adalah untuk:

  • Orang tua kepada yang lebih muda namun perlu dihormati atau berpangkat tinggi.
  • Orang muda pada yang lebih tua.
  • Menghormati orang ketiga yang sedang dibicarakan.

Contoh Kalimat dalam Ragam Ngoko Alus

Berikut ini beberapa contoh kalimat dalam ngoko alus yang dikutip dari berbagai modul dan buku ajar bahasa Jawa dan sumber-sumber lainnya.

  1. Daleme Pak Kades adoh banget. (Rumahnya Pak Kades jauh sekali.)
  2. Sliramu apa ora tindak menyang kantor? (Kamu apa tidak pergi ke kantor?)
  3. Bapak arep kesah. (Bapak akan pergi.)
  4. Mas Akram lagi sare. (Mas Akram sedang tidur.)
  5. Bu Guru ngendika menawi sesuk ulangan basa Jawa. (Bu Guru bilang kalau besok ada ulangan bahasa Jawa.)
  6. Bukune diasta Mbak Lala. (Bukunya dibawa Mbak Lala.)
  7. Paklik wangsul wonten Yogyakarta. (Paman pulang ke Yogyakarta.)
  8. Wingenane simbah tindak mrene. (Kemarin nenek datang ke sini.)
  9. Pak, guru basa Jawa sing anyar iku asmane sapa? (Pak, guru bahasa Jawa yang baru itu namanya siapa?)
  10. Rantosipun sekedap bapak siram. (Tunggu dulu sebentar Bapak mandi.)
  11. Kursi niki didamel saking kajeng jati. (Kursi ini dibuat dari kayu jati.)
  12. Panjenengan kersa sare kene Mbak? (Kamu ingin tidur di sini Mbak?)
  13. Monggo sareng ingkang rukun kaliyan kanca. (Mari bersama rukun dengan teman.)
  14. Ibu lungo teng pundi? (Ibu pergi ke mana?)
  15. Panjenengan sesuk apa sida tindak? (Kamu besok jadi pergi?)
  16. Kula nyuwun pirsa, daleme Mas Bambang kuwi ning endi? (Saya mau bertanya, rumahnya Mas Bambang di mana?)
  17. Simbah nembe sakit padharan. (Nenek baru saja sakit perut.)
  18. Panjenengan mengko purun dipundhutake jajan pasar? (Kamu nanti mau dibelikan jajan pasar?)
  19. Matur nuwun marang sapa wae sing wis kersa paring panyaruwe. (Terima kasih kepada siapa saja yang sudah berkenan memberikan saran.)
  20. Tiyange mboten purun diparingi arta. (Orangnya tidak mau diberi uang.)
  21. Saiki wis jam pitu kok pajenengan isih dereng dhahar Pak? (Sekarang sudah jam 7 kok Bapak masih belum makan?)
  22. Adik didukani Pak Guru amarga ora nggarap tugas. (Adik dimarahi Pak Guru karena tidak mengerjakan tugas.)
  23. Bapak karo Ibu isih durung kondur saka daleme Pak Bambang. (Bapak dan Ibu masih belum pulang dari rumahnya Pak Bambang.)
  24. Ibu remen ngunjuk wedang jahe, yen aku luwih seneng ngombe jus jambu. (Ibu suka minum wedang jahe sedangkan aku lebih suka minum jus jambu.)
  25. Korane mau wis diwaos apa durung Mas? (Korannya tadi sudah dibaca apa belum Mas?)

Itu dia penjelasan mengenai ragam ngoko alus beserta contoh kalimatnya dalam percakapan sehari-hari. Selamat belajar, detikers!




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads