Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, melakukan pemugaran Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Pemugaran ini dilangsungkan karena adanya kebocoran air masuk bangunan candi.
Pantauan detikJateng, terlihat sejumlah pekerja tengah memasang perancah atau scaffolding. Perancah yang dipasang dari kayu dengan melingkari bangunan candi.
Selama dilangsungkan pemugaran, ada pengumuman di mana pengunjung tidak diperbolehkan naik struktur candi. Pengunjung masih bisa melihat keindahan bangunan Candi Mendut dari pelataran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana mengutip dari akun instagram @konservasiborobudur yang merupakan aku resmi Museum dan Cagar Budaya, Warisan Dunia Borobudur menyebutkan alasan dilaksanakan rehabilitas. Hasil studi teknis 2024 menemukan dinding candi menggelembung di sisi timur, utara dan selatan.
Adanya retakan dan keretakan batu bertambah, kelembaban tinggi akibat rembesan air menyebabkan jamur dan lumut tumbuh. Hal ini jika dibiarkan kerusakan bisa semakin parah.
Untuk kondisi kaki candi masih baik sehingga pemugaran dilakukan dengan cara perbaikan parsial atau rehabilitasi. Tahap pertama, bulan Juni sampai Desember 2025. Sedangkan tahap kedua pada tahun 2026.
"Itu kan Candi Mendut sudah sekian lama mengalami kerusakan, kemudian kebocoran begitu. Meskipun itu punyanya dulu (pengelola) Balai Konservasi Borobudur sekarang punyanya MCB, tapi kan di bawah satu kementerian. Kemarin tugas kita perlindungan jadi dilaksanakan oleh BPK wilayah X," kata Kepala BPK Wilayah X, Manggar Sari Ayuati, saat dihubungi, Rabu (18/6/2025).
"Pemugaran tidak dilaksanakan total membongkar, tetapi memang secara parsial dari tubuh itu bagian atap dan sebagian tubuh. Jadi tidak total, pembongkarannya parsial dan saat ini kita mulai pemasangan scaffolding, perancah," sambung Manggar.
Saat disinggung pemugaran Candi Mendut, katanya, pernah dilakukan oleh Belanda.
"Kemungkinan iya (tahun 1904 oleh Belanda), tapi mungkin oleh Balai Konservasi dulu juga pernah dilaksanakan konservasi-konservasi juga. Kemungkinan seperti itu," ujarnya.
"(Kebocoran) Iya betul (bagian atap). Masuk ke tubuhnya. Jadi ngrembes, kalau orang Jawa (bilang). Pokoknya masuk ke dalam tubuh candinya itu," pungkasnya.
(apu/apl)