Eks ASN Kota Semarang Koleksi 375 Keris, Klaim Kerisnya Datang Sendiri

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Sabtu, 14 Jun 2025 11:08 WIB
Pensiunan Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, menunjukkan keris-kerisnya yang ia simpan di rumahnya, di Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (12/6/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Eks Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, memiliki kisah unik dalam upayanya nguri-uri budaya Jawa. Pensiunan Aparat Sipil Negara (ASN) itu hingga kini setia merawat 375 keris yang tak pernah ia beli.

Usai pensiun dari jabatan Kepala Satpol PP Kota Semarang sejak tahun lalu, Fajar kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Tapi siapa sangka, rumah Fajar justru menyimpan ratusan benda pusaka yang tak biasa, yakni ratusan bilah keris yang menurutnya datang sendiri, tanpa pernah ia beli.

"Jumlahnya sekitar 375 keris sekarang. Mulai dari keris lurus sampai yang ber-luk, dari 3 luk sampai 21 luk," kata Fajar saat ditemui di rumahnya, di Jalan Masjid, Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kamis (12/6/2025).

Bagi Fajar, keris bukan sekadar benda tajam bersejarah. Ia menyebutnya sebagai bentuk kecintaannya pada budaya Jawa. Hobi ini mulai digelutinya sejak 2004, saat ia menjabat sebagai Camat Gayamsari. Tapi ia menegaskan, tidak pernah sekalipun ia membeli keris-keris itu.

"Saya enggak beli. Cuman aku kepengin keris Nogo Sosro Sabuk Inten. Tahu-tahu diberi bayangan. Akhirnya beberapa hari saya transfer di pohon depan rumah. Terus ngajak temen. 'Mas, kae ono kerise tolong dijikuk (itu ada keris tolong diambil). Akhirnya muncul," ungkapnya.

Kemudian sejak 2011, kisah datangnya keris-keris itu semakin sering terjadi. Ia mengatakan, dalam satu minggu kadang ada dua-tiga keris yang muncul.

"Tahu-tahu dapat 8. Jadi datang sendiri. Saya nggak pernah beli, karena kalau bicara nilai itu keris dibilang tidak ada nilainya, tapi juga bisa jadi miliaran bagi yang suka," ujarnya.

Bagi Fajar, keris-keris itu seperti 'datang sendiri'. Kadang ada yang muncul di depan rumahnya. Kadang juga terlihat di bawah pohon atau tempat-tempat yang dianggap wingit alias angker. Namun, Fajar punya prinsip tidak pernah mengambil keris dari kuburan.

"Di kuburan pasti ada tapi jangan ngambil yang di kuburan karena orangnya kan tidak baik. Terus di tempat wingit, pasti ada kerisnya. Di pohon bambu, walaupun bambunya masih muda, di desa, di hutan. Di kota juga banyak. Sini kan masuknya kota," urainya.

Pensiunan Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, menunjukkan keris-kerisnya yang ia simpan di rumahnya, di Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (12/6/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

"Kalau orang bicara khodam atau isinya, ya tergantung keyakinan masing-masing. Tapi bagi saya, yang penting kita tetap percaya bahwa semua milik Allah. Kita manusia lebih mulia," tegasnya.

Dari ratusan keris yang ia miliki, ada satu yang paling berkesan baginya. Keris itu selalu ia bawa saat masih menjabat sebagai Kepala Dinas Satpol PP Kota Semarang.

"Orang-orang nggak tahu, dikira tongkat komando. Padahal itu keris. Namanya nggak saya sebutkan, biar yang tahu aja yang nyebut," kata Fajar sambil memperlihatkan keris berwarna emas.

Keris itu memiliki motif naga memakan bumi. Menurutnya, sugesti dari keris itu sangat kuat, terutama saat ia bertugas menegakkan aturan di lapangan.

"Ini sugestinya luar biasa, selalu bawa ke mana-mana, termasuk saat saya dimintai tolong rekayasa cuaca. Walaupun semuanya ya istimewa," tuturnya.

"Termasuk karena saya anggap ini yang paling baik dan membantu saya saat jadi Kasatpol, karena itu berat. Ini yang selalu menambah sugesti saat saya melakukan penindakan," lanjutnya.

Meski begitu, Fajar selalu menekankan agar tidak berlebihan dalam mempercayai hal mistis. Ia memegang erat prinsip bahwa yang harus disembah hanyalah Tuhan Yang Maha Esa.

"Jangan sekali-kali memperoleh bahwa karena ini jabatanmu naik, itu musyrik. Mendewakan itu. Nggak boleh. Jangan terlalu dipuja karena yang wajib kita sembah kan Allah," tegasnya.




(apu/apl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork