Puluhan biksu melakukan pindapata di sepanjang Jalan Pemuda atau kawasan Pecinan Kota Magelang. Para biksu thudong pun turut dalam pindapata yang digelar jelang Waisak 2569 BE/2025.
Pantauan detikJateng, Sabtu (10/5/2025), sebelum melaksanakan pindapata para biksu melakukan pembacaan paritta yang berlangsung di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio Magelang. Kemudian pada pukul 07.10 WIB, para biksu mulai melakukan pindapata mulai dari kelenteng hingga menyusuri sepanjang Jalan Pemuda.
Adapun pindapata merupakan persembahan umat kepada biksu baik berupa makanan, minuman, obat-obatan maupun uang. Umat pun dengan sangat antusias dalam pindapata ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang prosesi pindapata ini, para biksu ditemani panitia yang membawa karung. Selain itu, saat pindapata mendapatkan penjagaan dari Banser, TNI dan Polri.
Para umat pun berjajar mulai dari depan Kelenteng Liong Hok Bio Magelang hingga sepanjang Jalan Pemuda. Para umat antusias dalam berderma baik dari anak-anak hingga orang tua.
![]() |
Wakil Ketua Harian TITD Liong Hok Bio Magelang, Gunawan, mengatakan pindapata merupakan bentuk pengabdian umat Buddha kepada para biksu sangha dengan cara memberikan derma.
"Baik itu berupa makanan, obat-obatan, uang ataupun pakaian dan dana-dana yang lainnya. Rencana ada 41 biksu, kalau tidak ada halangan atau yang sakit," kata Gunawan kepada wartawan di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang.
"Para biksu akan berjalan dari Jalan Pemuda, persis di depan kelenteng sampai di ujung Jalan Pemuda atau Toko Pucung, kemudian puter balik dengan membawa semacam mangkok, bowl gitu. Ya, nanti umat berdana meletakan dananya itu ke mangkok-mangkok tersebut," sambung Gunawan.
![]() |
Gunawan menyebut bentuk derma tidak ditentukan, dan sesuai dengan keikhlasan umat.
"Tidak ada ketentuan khusus seikhlaskan dari pada mereka umat yang berdana. Betul, ini para biksu thudong yang kemarin telah melakukan perjalanan dari Thailand sampai ke Magelang," jelasnya.
Salah satu umat Buddha, Freny Datik (32), datang untuk memberikan minuman kepada para biksu thudong.
"Saya sebagai umat perasaannya bahagia banget. Karena biksu thudong kan jarang, setahun sekali. Kalau hari biasa, saya selalu di vihara-vihara atau di Candi Mendut," kata warga Kaloran, Kabupaten Temanggung ini.
"Ya nggak sengaja, tapi memang sudah direncanakan. Rasanya bahagia banget," pungkasnya.
(ams/ams)