Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang, memiliki kekhasan yang terkenal di masyarakat sekitarnya. Salah satunya yaitu salat tarawih 1 malam 1 juz yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Ikut tarawih 1 malam 1 juz yang diadakan di MAJT menjadi pengalaman menarik bagi para jemaah. Salah satunya Ilham Fadhilah (24), warga Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Mahasiswa Jogja itu memutuskan salat tarawih di MAJT saat tengah pulang ke Semarang. Kebetulan jaraknya dekat dari rumah.
"Memang suka ke masjid aja waktu bulan Ramadan, jadi ingin coba suasana baru. Apalagi sebagai warga Jawa Tengah, rasanya sayang kalau belum pernah merasakan tarawih di sini," kata Ilham kepada detikJateng di MAJT Semarang, Minggu (16/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ilham mengikuti salat tarawih sebanyak 23 rakaat di MAJT Semarang. Meski terbilang cukup lama, ia mengaku tak keberatan.
"Kesannya tarawih di sini khusyuk, imamnya bacaannya bagus walaupun lama tapi nggak terasa, karena bacaannya bisa dinikmati. Jemaahnya juga ramai," tuturnya.
"Suasananya juga adem meskipun ramai, nggak sumpek, dan karpetnya juga harum, tebal. Semua aspek membuat kita fokus beribadah," lanjutnya.
Ilham yang sempat salat tarawih hingga tahajud di sana mengaku pelayanan di MAJT membuat jemaah yang tak hanya datang dari Kota Semarang itu betah. Ia mengaku nyaman beribadah di MAJT dan akan kembali tarawih di sana.
Humas MAJT, Benny Arief Hidayat, menjelaskan tarawih 1 malam 1 juz ini telah menjadi tradisi yang dilaksanakan turun temurun sejak awal berdirinya MAJT.
"Kita tarawih satu malam satu juz, Al-Qur'an, mulai dari rangkaian salat isya, kemudian tarawih, dan di rakaat ke-8 kita jeda dengan Asmaul Husna, lanjut sampai selesai," tuturnya.
Ia menjelaskan, tarawih di MAJT diimami oleh imam utama dan didampingi imam pendamping untuk memastikan kelancaran bacaan.
"Biasanya mengingatkan apabila ada kesalahan membaca, walau jarang juga sih," jelasnya.
Salat tarawih di MAJT Semarang dilaksanakan sebanyak 23 rakaat termasuk witir. Tarawih di MAJT Semarang itu baru selesai sekitar pukul 20.45 WIB.
Selain tarawih 1 malam 1 juz, MAJT Semarang juga mengadakan berbagai kegiatan keagamaan dalam rangka mengisi bulan suci Ramadan.
"Kami juga mengadakan khataman 30 juz setiap sore setelah salat Asar, dilakukan santri tahfiz MAJT dan Baznas Jateng. Jemaah yang ingin ikut bergabung dipersilakan," jelasnya.
Ada pula pengajian kitab kuning 'Nasaihul Ibad' yang dilakukan setelah Zuhur dan talk show spesial Ramadan pada pukul 16.30-18.30 WIB. Setiap harinya akan ada 700-1.000 porsi takjil untuk buka bersama para jemaah.
Benny juga menyebutkan bahwa MAJT tidak hanya dikunjungi oleh warga Semarang, tetapi juga jemaah dari berbagai daerah, bahkan luar kota yang ingin merasakan suasana tarawih di MAJT.
"Jemaah di sini bervariasi, dari yang muda sampai tua. Meski pasca pandemi jumlahnya menurun, sekarang mulai meningkat lagi, sekitar 200-500 jemaah per malam," jelasnya.
"Ada yang dari luar kota mengkhususkan salat di sini, karena mereka bilang membuat rindu, seperti ketika mereka umrah atau tarawih di Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa," sambungnya.
(dil/dil)