Terhitung setelah Matahari terbenam hari Kamis, malam Jumat dimulai. Pertanyaannya, hari ini malam Jumat apa? Bagi detikers yang ingin mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut, simak kalender Jawa Februari 2025 di bawah ini!
Dalam kebudayaan Jawa, selain 7 hari yang umum dijadikan patokan (seperti Senin, Selasa, dan Rabu), dikenal pula lima hari pasaran. Menurut penjelasan dalam buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna oleh R Gunasasmita, kelimanya adalah Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.
Lebih lanjut, bila 5 hari pasaran dikombinasikan dengan 7 hari dalam seminggu, muncul apa yang disebut weton. Contoh weton adalah Selasa Pahing, Rabu Pon, dan Jumat Kliwon. Weton ini biasa digunakan masyarakat Jawa sebagai panduan atas berbagai hal, seperti penentuan watak, pemilihan hari baik, dan pencocokan jodoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, pengetahuan weton juga berguna untuk mengetahui hari-hari yang dikeramatkan, seperti Selasa Kliwon. Lalu, bagaimana dengan malam Jumat hari ini? Apa wetonnya? Cari tahu informasi lengkap seputar kalender Jawa Februari 2025 dan mitosnya berikut ini!
Hari Ini Malam Jumat Apa?
Jawaban pertanyaan di atas dapat detikers temukan dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama. Kalender tersebut berisikan tanggalan Masehi, Hijriah, maupun Jawa sehingga cocok dijadikan referensi.
Berdasar penelusuran detikJateng padanya, Jumat, 7 Februari 2025 atau bertepatan dengan 8 Ruwah 1958 Za' memiliki pasaran Kliwon. Artinya, hari ini, Kamis, 6 Februari 2025 bakda maghrib, adalah malam Jumat Kliwon.
Dalam kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, malam Jumat Kliwon adalah waktu keramat. Mitos-mitos pada malam ini masih terus dipercaya dan dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya sampai sekarang.
Sebelum lanjut membahas mitos-mitos pada malam Jumat Kliwon, di bawah ini konversi tanggalan Masehi ke dalam tanggalan Jawa untuk Februari 2025:
- Sabtu Wage, 1 Februari 2025: 2 Ruwah 1958 Za'
- Minggu Kliwon, 2 Februari 2025: 3 Ruwah 1958 Za'
- Senin Legi, 3 Februari 2025: 4 Ruwah 1958 Za'
- Selasa Pahing, 4 Februari 2025: 5 Ruwah 1958 Za'
- Rabu Pon, 5 Februari 2025: 6 Ruwah 1958 Za'
- Kamis Wage, 6 Februari 2025: 7 Ruwah 1958 Za'
- Jumat Kliwon, 7 Februari 2025: 8 Ruwah 1958 Za'
- Sabtu Legi, 8 Februari 2025: 9 Ruwah 1958 Za'
- Minggu Pahing, 9 Februari 2025: 10 Ruwah 1958 Za'
- Senin Pon, 10 Februari 2025: 11 Ruwah 1958 Za'
- Selasa Wage, 11 Februari 2025: 12 Ruwah 1958 Za'
- Rabu Kliwon, 12 Februari 2025: 13 Ruwah 1958 Za'
- Kamis Legi, 13 Februari 2025: 14 Ruwah 1958 Za'
- Jumat Pahing, 14 Februari 2025: 15 Ruwah 1958 Za'
- Sabtu Pon, 15 Februari 2025: 16 Ruwah 1958 Za'
- Minggu Wage, 16 Februari 2025: 17 Ruwah 1958 Za'
- Senin Kliwon, 17 Februari 2025: 18 Ruwah 1958 Za'
- Selasa Legi, 18 Februari 2025: 19 Ruwah 1958 Za'
- Rabu Pahing, 19 Februari 2025: 20 Ruwah 1958 Za'
- Kamis Pon, 20 Februari 2025: 21 Ruwah 1958 Za'
- Jumat Wage, 21 Februari 2025: 22 Ruwah 1958 Za'
- Sabtu Kliwon, 22 Februari 2025: 23 Ruwah 1958 Za'
- Minggu Legi, 23 Februari 2025: 24 Ruwah 1958 Za'
- Senin Pahing, 24 Februari 2025: 25 Ruwah 1958 Za'
- Selasa Pon, 25 Februari 2025: 26 Ruwah 1958 Za'
- Rabu Wage, 26 Februari 2025: 27 Ruwah 1958 Za'
- Kamis Kliwon, 27 Februari 2025: 28 Ruwah 1958 Za'
- Jumat Legi, 28 Februari 2025: 29 Ruwah 1958 Za'
Mitos Malam Jumat Kliwon
1. Malam Keramat
Dirujuk dari buku Misteri Hari Jum'at tulisan Mokhammad Samson Fajar, sama seperti Selasa Kliwon, malam Jumat Kliwon dikeramatkan oleh masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan tradisi puasa 40 hari masyarakat Yogyakarta yang puncaknya jatuh pada Jumat Kliwon.
Di samping keyakinan ini, kebudayaan luar juga memberi pengaruh khusus terhadap malam Jumat. Sebagaimana kita ketahui, di Eropa, Jumat tanggal 13 (Friday the 13th) dianggap membawa sial dan benar-benar ditakuti.
Kedatangan bangsa Belanda turut membuat mitos ini menyebar. Alhasil, kombinasi malam Jumat Kliwon dan Jumat tanggal 13 benar-benar dianggap sial. Efeknya, banyak masyarakat yang masih percaya kemudian takut keluar rumah karena khawatir tertimpa bala.
2. Hujan Malam Jumat Kliwon
Disadur dari buku Etnologi Jawa karangan Prof Dr Suwardi Endraswara, bila pada malam Jumat Kliwon hujan turun, ada mitos di balik peristiwa tersebut. Air hujan yang ditadah (ditampung) dengan mangkuk di halaman rumah dianggap punya keistimewaan. Konon, air tersebut cocok dijadikan 'air penerang hati'.
3. Datangnya Tuyul pada Malam Jumat Kliwon
Mitos selanjutnya adalah seseorang bisa saja kedatangan tuyul bila melakukan pantangan pada malam Jumat Kliwon. Berdasar penjelasan dalam buku Asal-Usul & Sejarah Orang Jawa oleh Sri Wintala Achmad, pantangannya adalah mencabut alis.
Singkatnya, bila seseorang mencabut alis pada malam Jumat Kliwon, ia akan didatangi tuyul. Tuyul sendiri adalah makhluk halus yang dipercaya punya bentuk layaknya anak kecil atau bayi. Tuyul sering digambarkan dengan kepala botak. Makhluk ini diyakini punya kemampuan mencuri uang atau harta benda.
4. Waktu Belajar Ilmu Tertentu
Kembali diambil dari buku Etnologi Jawa karangan Prof Dr Suwardi Endraswara, malam Jumat Kliwon adalah waktu yang tepat bagi pelajar ilmu tertentu. Ia akan menjalani kelas praktikum pada malam tersebut.
Bila gagal, ia mesti menanti malam Jumat Kliwon berikutnya untuk mengulang. Penyebab kegagalannya dipercaya karena berbagai tipe hantu, seperti hantu topeng dan hantu kelambu. Jika berhasil lulus, seseorang akan diuji dengan hantu perempuan super cantik sehingga kembali gagal.
Itulah informasi ringkas mengenai malam Jumat apa yang jatuh pada Kamis, 6 Februari 2025 usai Matahari terbenam dan mitosnya. Semoga pembahasannya bermanfaat, ya, Lur!
(sto/dil)