Keluarga Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan) memberikan hibah 47 arca kepada Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon di Ndalem Hardjonegaran, Solo. Arca tersebut selanjutnya akan dibawa ke Kementerian Kebudayaan untuk dikonservasi dan dipamerkan ke publik.
Prosesi serah terima arca tersebut dilakukan dengan nuansa adat Jawa. Acara tersebut diawali dengan wilujengan dan penyerahan Arca Nandi dari ahli waris K.R.A. H. Suwarno Hardjonagara kepada Fadli Zon secara simbolis.
Adapun arca yang diterima Fadli Zon adalah sepasang Arca Garudea, Arca Resi Agastya, dua Arca Durga, satu Arca Buddha berukuran besar, dan Arca Bima yang memiliki tinggi lebih dari dua meter. Koleksi tersebut merupakan peninggalan abad ke-8 hingga ke-4 Masehi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli Zon mengungkapkan, penghibahan arca tersebut merupakan bentuk cinta Panembahan Hardjonagoro terhadap kebudayaan.
"Hibah ini adalah wujud cinta almarhum Panembahan Hardjonagoro kepada kebudayaan bangsa. Kami sangat menghargai keluarga beliau atas kepercayaannya kepada negara untuk menjaga dan memuliakan artefak-artefak ini sebagai bagian dari identitas budaya kita," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Sabtu (25/1/2025).
Fadli Zon mengatakan, arca tersebut merupakan saksi atas kejayaan peradaban Nusantara. Dengan pameran arca nantinya di Kementerian Kebudayaan, Fadli Zon berharap, akan menginspirasi masyarakat.
"Warisan ini adalah saksi kejayaan peradaban Nusantara. Dengan dipamerkannya arca-arca ini di Kementerian Kebudayaan, kami berharap dapat menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk semakin memahami dan mencintai budaya Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon menyinggung soal pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk melindungi benda budaya.
"Situs budaya dan artefak seperti ini harus dirawat secara berkelanjutan dengan semangat gotong royong. Kebudayaan bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga fondasi untuk membangun masa depan bangsa," tegasnya.
Fadli Zon berharap, usaha Panembahan Hardjonagoro dapat menginspirasi bangsa dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia.
Kemudian, Go Tik Swan atau KRT Hardjonagoro mendapatkan gelar Panembahan Ageng. General tersebut berarti seniman, kolektor, sekaligus pelestari budaya yang selama hidupnya berdedikasi untuk mengumpulkan dan melestarikan benda bersejarah.
Arca yang diserahkan kepada Fadli Zon tersebut telah dikumpulkan KRT Hardjonagoro sejak 1950-1980. Pada 1985, dia menghibahkan sebagian koleksinya kepada negara.
Puluhan arca tersebut akan dikaji di Museum Nasional Indonesia lebih dulu. Selanjutnya, arca tersebut akan dipamerkan di Gedung Kementerian Kebudayaan dengan narasi edukatif.
(apl/apl)