Hari ini, Minggu (17/11/2024) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 15 Jumadilawal 1958, berada di Tahun Je Windu Sancaya dan Wuku Tambir.
Weton (hari kelahiran) Minggu Pon atau Ngahad Pon memiliki neptu 12. Pada umumnya, pemilik weton ini kaya ilmu, banyak keinginan, dan dapat menjadi penerang hati orang lain.
Pangarasan pada weton ini adalah Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe 'mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan'. Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang, terlebih memesona terhadap lawan jenisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda, Bumi Kapetak, bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
Wuku Tambir, lambang dewannya Bathara Siwah, wataknya berbeda antara lahir dengan batinnya, mengharapkan kepemilikan, tak bersahaja dan harus mendapatkan sesuatu. Gedhongnya di tengah, sifatnya sombong. Yang ada dalam benaknya: siapa kaya seperti saya. Suka dipuji tidak baik hatinya. Pohonnya upas, sifatnya panas tak dapat digunakan untuk berteduh.
Burungnya prenjak, kecil tapi merasa besar, lagi pula sombong. Akan tetapi gesit dan peka terhadap wangsit. Gambarannya bagaikan gajah yang lepas dari kandangnya, besar wibawanya. Menakutkan tetapi tidak keterlaluan.
Lambangnya seperti badan yang letih, kendor dalam semua pekerjaan. Bahayanya jika kena perangkap. Kala ada di barat daya, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi ke arah tersebut.
Pada hari Ahad Pon di wuku ini adalah hari yang buruk untuk melakukan berbagai aktivitas. Karenanya jangan bepergian jauh bisa jadi tersandung aral yang melintang di perjalanan.
(Oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo. Tayang di detikJateng setiap pagi)
(aku/aku)