Batu Berukir Diduga Kaki Candi Ditemukan di Sungai Manjungan Klaten

Batu Berukir Diduga Kaki Candi Ditemukan di Sungai Manjungan Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 16 Agu 2024 17:03 WIB
Batu berpahat ornamen berupa tiang ditemukan di dasar sungai Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten. Dipotret Jumat (16/8/2024).
Batu berpahat ornamen berupa pilar ditemukan di dasar sungai Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten. Dipotret Jumat (16/8/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sebuah batu andesit berukir ornamen berupa pilar ditemukan di sungai wilayah Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten. Batu itu ditemukan saat ekskavator mengeruk dasar sungai untuk revitalisasi.

"Ditemukan kemarin (Kamis) siang. Ya kena backhoe (ekskavator), kemudian diangkat dan dibersihkan," kata Kadus 2 Desa Manjungan, Sugihartono kepada detikJateng di lokasi, Jumat (16/8/2024).

Sugihartono mengatakan, setelah dibersihkan, ternyata pada batu itu terdapat ornamen pahatan yang terlihat seperti tiang. Menurut dia, batu semacam itu sebenarnya ada beberapa di dusun, namun tidak ada ornamennya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batu berpahat ornamen berupa tiang ditemukan di dasar sungai Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten. Dipotret Jumat (16/8/2024).Lokasi penemuan batu berpahat ornamen pilar di sungai Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten. Dipotret Jumat (16/8/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Batu-batu ada tapi biasa (polos), yoni juga ada. Nggak tahu cerita dulunya seperti apa, tapi nanti kita rawat," ujar Sugihartono.

Warga setempat, Budi (70) mengatakan juga ada batu sejenis di pekarangan yang tak jauh dari lokasi penemuan batu berpahat itu.

ADVERTISEMENT

"Depan rumah saya juga ada ini (yoni dan arca sapi Nandi), sudah lama. Ya sudah beberapa kali dicek orang," ucap Budi.

Budi menambahkan, dulu juga pernah ada batu berbentuk lonjong di dekat masjid di kampungnya.

"Pokoknya bulat, atasnya papak (datar), tapi entah sekarang di mana," ujar dia.

Pantauan detikJateng di lokasi, lokasi penemuan batu berpahat pilar itu ditemukan di sungai berkedalaman sekitar 4 meter. Di pekarangan yang berjarak sekitar 10 meter dari sungai itu juga terdapat 3 batu bertakik serupa tapi tanpa ornamen.

Di depan rumah Budi, sekitar 40 meter dari sungai, juga terdapat yoni utuh dan arca Nandi yang sudah rusak. Di tepi jalan kampung juga ada tiga batu bertakik serupa tapi polos untuk fondasi rumah dan satu yoni kecil terbalik di tepi jalan.

Menurut pegiat sejarah Klaten, Hari Wahyudi, batu berpahat pilar yang ditemukan di dasar sungai itu merupakan bagian bangunan candi pada bagian kulit. Batu itu disebut sebagai komponen kaki candi.

"Iya itu ada ragam hias pilaster, jadi fix bagian dari bangunan candi. Motif pilaster biasanya digunakan pada kaki candi," kata Hari setelah detikJateng menunjukkan foto batu tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Sri Nugroho menyatakan sudah mendapatkan informasi temuan itu. Dia akan berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X.

"Nanti kami koordinasikan dengan BPK, karena tim ahli Klaten belum punya sesuai kompetensinya yang memiliki sertifikat, sehingga selama ini masih kerja sama dengan BPK," kata Nugroho saat dimintai konfirmasi detikJateng.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads