Hari ini, Minggu (11/8/2024) bertemu dengan pasaran Kliwon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 5 Sapar 1958, berada di Tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Tolu.
Minggu Kliwon
Weton (hari kelahiran) Minggu Kliwon atau Ahad Kliwon memiliki neptu 13. Kecenderungan pemilik weton ini umumnya sabar, lemah lembut, sopan santun, pandai menguntai kata-kata, pandai menyembunyikan perasaan.
Tapi pemilik weton ini juga bisa keukeuh dengan pendiriannya sendiri yang belum tentu benar dan kadang-kadang dalam pembicaraan suka ingin menang sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ia juga mudah terkejut dan mudah tersinggung.
Pangarasan
Pangarasan pada weton Minggu Kliwon ini adalah Lakuning Lintang. Sifat positifnya memberikan arah dan suri teladan bagi siapa saja.
Akan tetapi kadang-kadang kecenderungannya tidak menetap, misalnya dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain.
Pancasuda
Adapun Pancasuda weton Minggu Kliwon ini Lebu Katiyup Angin. Artinya, apa yang diinginkan sulit tercapai. Usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan.
Karenanya perlu keseriusan yang lebih dalam meraih keinginannya.
Wuku Tolu
Wuku Tolu, lambang dewanya Bathara Bayu. Sosok pribadi yang pandai dan dapat membuat nyaman hati orang lain. Akan tetapi, jika sedang marah berbahaya, sulit dikendalikan.
Gedhongnya di depan, sifatnya senang pamer kekayaan dan dermawan.
Pohonnya Wijayamulya, tampak berwibawa, suka membuat senang hati orang lain.
Burungnya Branjangan, sifatnya tidak tenang. Membelakangi umbul-umbul, kebahagiaannya jika sudah tua.
Gambarannya seperti pelangi, artinya angkuh tapi tidak selamanya demikian, cenderung suka berbohong.
Lambangnya: peristarahatan semua wuku. Bahayanya ditaring dan ditanduk. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi ke arah Barat Laut untuk urusan yang sangat penting.
Minggu Kliwon Wuku Tolu
Pada hari Minggu Kliwon di Wuku ini tidak baik untuk bepergian jauh. Namun untuk menanam umbi-umbian pada umumnya dapat menuai hasil yang baik.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(ahr/ahr)