Jadwal 1 Muharram dan 1 Suro 2024 Lengkap dengan Amalan dan Tradisinya

Jadwal 1 Muharram dan 1 Suro 2024 Lengkap dengan Amalan dan Tradisinya

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 29 Jun 2024 11:02 WIB
Kirab malam 1 Suro Keraton Solo, Rabu (19/7/2023).
Kirab malam 1 Suro Keraton Solo, Rabu (19/7/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Hadirnya bulan Juli 2024 diwarnai dengan momen datangnya bulan Muharram sebagai Tahun Baru Islam sekaligus bulan pertama dalam penanggalan Jawa yang dinamakan Suro. Namun, mungkin tidak sedikit masyarakat yang bertanya-tanya tentang kapan jadwal 1 Muharram dan 1 Suro 2024 akan berlangsung?

Menurut KBBI, Muharam atau Muharram adalah bulan pertama tahun Hijriah. Seperti diketahui tahun Hijriah adalah sebuah penanggalan yang digunakan oleh umat Islam. Kemudian apabila merujuk buku 'Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan' karya Puji Rahayu, disampaikan bahwa satu Suro merupakan hari pertama yang ada di dalam kalender Jawa.

Penetapan 1 Muharram dan 1 Suro penting untuk diketahui oleh masyarakat. Terutama bagi mereka yang masih menggunakan penanggalan tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Lalu kapan 1 Muharram dan 1 Suro 2024? Temukan penjelasannya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal 1 Muharram 2024

Terkait dengan jadwal 1 Muharram 1446 Hijriah yang berlangsung di tahun 2024 ini, masyarakat perlu untuk mengkonversikan terlebih dahulu menjadi penanggalan dalam Masehi. Hal tersebut dilakukan karena penanggalan Masehi selama ini yang digunakan sebagai acuan oleh sebagian besar masyarakat.

Salah satu yang dapat dijadikan acuan adalah Kalender Hijriah 2024 yang telah diterbitkan secara resmi oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Melalui kalender tersebut dapat diketahui bahwa jadwal 1 Muharram 1446 Hijriah akan jatuh pada hari Minggu, 7 Juli 2024. Sebagai pengingat berikut uraian tanggalnya:

ADVERTISEMENT
  • 1 Muharram 1446 Hijriah: 7 Juli 2024

Sementara itu, disampaikan dalam buku 'Jam Hijriyah: Menguak Konsepsi Waktu dalam Islam' karya E Darmawan Abdullah, 1 Muharram merupakan tanda dimulainya Tahun Baru Islam. Hal ini senada dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani oleh tiga menteri atau yang disebut juga sebagai SKB Tiga Menteri.

Menurut SKB Tiga Menteri 7 Juli 2024 bertepatan dengan Tahun Baru Islam. Kemudian tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh pemerintah.

Amalan Bulan Muharram

Kehadiran bulan Muharram bagi kaum muslim merupakan awal tahun yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa momen tersebut dapat menjadi kesempatan untuk mengisinya dengan berbagai amalan baik. Lantas apa sajakah amalan yang dapat dikerjakan di bulan Muharram? Salah satu yang paling dianjurkan adalah dengan mengerjakan puasa sunnah.

Terlebih lagi terdapat dua jenis puasa sunnah yang hanya dapat dikerjakan pada bulan Muharram. Kedua puasa tersebut adalah puasa Tasua dan Asyura. Dikutip dari buku 'Kunci-kunci Surga Rahasia Dahsyat Amalan & Doa Calon Penghuni Surga' karya Ahya A Shobari, berikut uraian mengenai anjuran dan waktu pengerjaan puasa Tasu'a dan Asyura di dalam Islam:

1. Puasa Tasua

Puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang dapat dikerjakan oleh kaum muslim tepat di tanggal 9 Muharram. Puasa ini merupakan sebuah rangkaian puasa sunnah yang berdampingan dengan puasa selanjutnya yaitu Asyura yang jatuh pada 10 Muharram. Terkait dengan puasa Tasua terdapat sebuah hadits yang berasal dari beberapa sahabat Rasulullah SAW bahwa mereka menyampaikan:

"'Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang digunakan dan diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.' Dan Rasulullah menjawab, 'Jika datang tahun depan, Insyaallah kita akan berpuasa tanggal 9 Muharram.' Lalu Ibnu Abbas melanjutkan, 'Namun belum sampai menjumpai bulan Muharram tahun depan, Rasulullah SAW wafat'." (HR. Muslim).

2. Puasa Asyura

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya terdapat puasa yang hadir setelah Tasua. Puasa sunnah tersebut adalah Asyura yang dapat dikerjakan oleh kaum muslim pada tanggal 10 Muharram. Melalui sebuah riwayat dari Imam Muslim yang berasal dari Abu Qatabahal-Anshari r.a. Disampaikan bahwa:

"Rasulullah pernah ditanya mengenai puasa pada hari Asyura, dan beliau menjawab, 'ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu'." (HR. Muslim)

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa amalan bulan Muharram 2024 yang dapat dikerjakan adalah puasa Tasua dan Asyura. Kedua puasa tersebut dapat diamalkan oleh kaum muslim secara dua hari berturut-turut di tanggal 9 Muharram dan 10 Muharram.

Jadwal 1 Suro 2024

Selain 1 Muharram yang dinanti-nantikan oleh kaum muslim, terdapat kehadiran 1 Suro yang juga ditunggu oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan 1 Suro merupakan awal dimulainya penanggalan dalam kalender Jawa. Masih merujuk dari buku yang sama, 1 Suro dapat diartikan sebagai hari pertama dalam kalender Jawa yang terjadi di bulan Sura atau Suro.

Kemudian terdapat jadwal 1 Suro 2024 yang dapat diketahui oleh masyarakat dengan masih merujuk pada Kalender Hijriah yang diterbitkan secara resmi oleh Kemenag RI. Apabila merujuk dari kalender tersebut dapat diketahui bahwa 1 Suro di tahun ini akan berlangsung pada tanggal 8 Juli 2024 yang bertepatan dengan pasaran Legi.

Tradisi 1 Suro

Lantas seperti apa tradisi 1 Suro yang biasanya diselenggarakan di beberapa wilayah yang ada di Indonesia? Dirangkum dari buku '100 Tradisi Unik di Indonesia' karya Fatiharifah, 'Pembelajaran IPS Berbasis Budaya Jawa untuk Kelas IV SD-MI' yang disusun oleh Oktiana Handini, SPd, MPd dan Bambang Hermoyo, SH, MH, hingga 'Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam Jawa' karya Muhammad Sholikhin, berikut sejumlah tradisi 1 Suro yang kerap dilakukan oleh masyarakat:

1. Selamatan

Tradisi 1 Suro pertama yang kerap diselenggarakan oleh masyarakat adalah selamatan. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan bersama-sama menggelar mujahadah, berdzikir, dan berdoa. Pada umumnya acara selamatan berlangsung sesudah Isya dan akan terus berlangsung sampai tanggal 1 Suro hadir.

Tak hanya menggelar doa bersama, masyarakat biasanya juga menyiapkan berbagai ubarampe yang diisi dengan lauk pauk khas rumahan. Sebut saja misalnya sayur, tahu, hingga tempe yang menampilkan simbol kesederhanaan dalam hidup.

2. Tapa Bisu Mubeng Beteng

Hadirnya 1 Suro juga biasanya diisi oleh masyarakat Jogja dengan menggelar tradisi tapa bisu mubeng benteng. Apa maksudnya? Tradisi ini diselenggarakan dengan cara memutari pagar yang mengelilingi Keraton Jogja dengan berdiam diri atau membisu.

Awalnya tradisi ini kerap dilakukan oleh para abdi dalem dari Keraton Jogja. Namun, seiring berjalannya waktu tidak sedikit masyarakat yang ikut terlibat dalam tradisi tapa bisu mubeng beteng.

3. Kirab Malam Satu Suro

Tidak hanya Jogja, Keraton Surakarta juga memiliki tradisi tersendiri bernama kirab malam satu suro. Tradisi ini biasanya digelar dengan iring-iringan kirab yang menampilkan, barisan kebo bule atau kerbau bule. Kemudian terdapat juga iring-iringan ubarampe berupa nasi, buah-buahan, hingga ubi-ubian. Tak sampai di situ, terdapat juga abdi dalem yang memakai busana adat Jawa yang ikut dalam barisan.

Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai jadwal 1 Muharram dan 1 Suro 2024 beserta amalan hingga tradisi yang berlangsung di momen tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat.




(ahr/ahr)


Hide Ads