Tradisi Kondangan di Banyon Klaten, Warga Bawa Tenongan ke Makam

Tradisi Kondangan di Banyon Klaten, Warga Bawa Tenongan ke Makam

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 07 Mar 2024 18:47 WIB
Tradisi kondangan di Banyon, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan.
Tradisi kondangan di Banyon, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan.Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Tradisi Kondangan dalam rangka Sadranan di Dusun Banyon, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, berlangsung meriah. Meskipun sempat diguyur hujan deras warga bergeming dari lokasi.

Warga dari berbagai usia dan kalangan mulai berdatangan selepas duhur. Terlihat warga membawa Tenong (wadah makanan dari anyaman bambu) berkumpul di jalan dekat makam.

Tenong kemudian dijajar memanjang di tengah jalan yang dipasang atap tratag. Di saat hendak dimulai doa, hujan turun cukup lebat tetapi tidak membuat warga beranjak pulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang semula duduk lesehan, ganti posisi berdiri karena air hujan mulai membasahi jalanan. Meski hujan deras acara dalam rangka tradisi Sadranan itu tetap berlangsung sampai doa selesai.

"Total ada 65 Tenong. Karena hujan, acara kondangan tadi dilaksanakan sambil berdiri," ungkap panitia, Ninik kepada detikJateng, Kamis (7/3/2024) siang.

ADVERTISEMENT

Dituturkan Ninik, sebelum kondangan dilaksanakan malam sebelumnya diadakan dzikir dan tahlil di dekat makam. Setiap warga yang punya ahli waris di makam datang membawa makanan.

"Malamnya Yasin tahlil dihadiri warga yang punya ahli waris di makam. Kemudian dimakan bersama, baru siangnya digelar Kondangan," jelas Ninik.

Tradisi kondangan di Banyon, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan.Tradisi kondangan di Banyon, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Kegiatan tersebut, sambung Ninik, sudah ada sejak lama dan digelar setiap tahun. Di acara kondangan tersebut dimeriahkan dengan hiburan dan door prize.

"Ada juga door prize untuk memeriahkan acara. Di dalam Tenong ada aneka buah, jajan pasar, nasi dan lainnya," imbuh Ninik.

Tradisi tersebut, sebut Ninik, tidak hanya dihadiri oleh warga lokal. Tetapi banyak warga dari luar daerah ikut rebutan hasil kondangan.

"Habis didoakan ya jadi rebutan. Tidak hanya warga sini tapi banyak dari luar bawa tas kresek mencari buah, ada juga door prize sembako dan kaos yang sifatnya spontanitas," tambah Ninik.




(cln/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads