Mengapa Tahun Baru China Disebut Imlek? Ini Asal-Usul dan Serba-serbinya

Mengapa Tahun Baru China Disebut Imlek? Ini Asal-Usul dan Serba-serbinya

Anindya Milagsita - detikJateng
Jumat, 09 Feb 2024 16:41 WIB
Tahun Baru Imlek 2024
Tahun Baru Imlek 2024 (Foto: Freepik/@pikisuperstar)
Solo -

Selama ini Tahun Baru China dikenal sebagai Imlek di Indonesia, mengapa demikian? Agar dapat menjawab rasa penasaran detikers, simak uraian penjelasannya melalui paparan berikut.

Menurut KBBI, Imlek adalah penanggalan Cina berdasarkan peredaran bulan. Pengertian Imlek juga dapat dimaknai sebagai Tahun Baru Cina yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama di awal tahun, berkaitan erat dengan pesta menyambut musim semi atau disebut sebagai Sincia.

Sebagai informasi, perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili akan berlangsung pada hari Sabtu, 10 Februari 2024. Biasanya kehadiran Imlek dimaknai oleh masyarakat Tionghoa dengan berkumpul bersama-sama dan berbagi suka cita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Imlek menjadi salah satu perayaan yang telah dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, tetapi mungkin masih ada sebagian yang bertanya-tanya mengenai asal-usulnya. Lantas mengapa perayaan Tahun Baru China disebut sebagai Imlek?

Mengapa Tahun Baru China Disebut Imlek?

Asal-usul Imlek diketahui ternyata diambil dari bahasa Tiongkok. Hal tersebut sejalan dengan informasi yang disampaikan dalam laman resmi Kemendikbud RI, bahwa dalam bahasa Tiongkok "Im" memiliki arti bulan dan "lek" bermakna "penanggalan".

ADVERTISEMENT

Perhitungan Imlek selalu bertepatan dengan awal musim semi di Tiongkok. Pada momen tersebut tanaman akan kembali tumbuh setelah sebelumnya membeku selama musim dingin yang bersalju. Lalu sebagai wujud dari rasa syukur atas munculnya sinar Matahari sebagai sumber kehidupan kepada Tuhan, umat Khonghucu pun melakukan serangkaian upacara sembahyang.

Berapa Lama Perayaan Imlek Berlangsung?

Secara tradisional, perayaan Tahun Baru Imlek akan berlangsung selama 16 hari. Rangkaian perayaan di antaranya dimulai pada saat tepat malam Tahun Baru Imlek hingga Festival Lampion. Menariknya, di Tiongkok hari libur nasional berlangsung selama 8 hari dimulai dari tanggal 10-17 Februari.

Lebih lanjut dihimpun dari laman DP3A Kota Semarang, Tahun Baru Imlek akan dimulai dari pertengahan bulan ke-12 tahun sebelumnya sampai dengan perayaan Cap Go Meh di tanggal ke-15 atau bertepatan dengan bulan purnama.

Malam Tahun Baru Imlek dikenal sebagai ChΓΊxΔ« yang berarti malam pergantian tahun. Diketahui bahwa puncak acara perayaan Imlek akan berlangsung selama 3 hari, dimulai dari sehari sebelum Imlek sampai sehari sesudah Imlek.

Serba-serbi Imlek

Lantas seperti apa serba-serbi Imlek? Secara umum, terdapat lima tradisi yang sangat umum terjadi dalam perayaan Imlek di Indonesia. Masih dirangkum dari sumber sebelumnya, berikut uraian serba-serbi Imlek:

Tema Warna Merah dan Emas

Selama perayaan Imlek, masyarakat Indonesia dapat melihat berbagai ornamen khas Imlek yang bertemakan warna merah dan emas. Pemilihan warna tersebut ternyata bukan tanpa alasan.

Diketahui bahwa warna merah dianggap sebagai warna pembawa keberuntungan. Lain halnya dengan emas yang dikenal sebagai warna paling indah karena menurut pepatah kuno Tiongkok dapat menghasilkan Yin dan Yang.

Barongsai

Selain ornamen berwarna merah dan emas, perayaan Imlek juga biasanya dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai. Terdapat kepercayaan yang berkembang di masyarakat Tionghoa bahwa tarian barongsai dapat mengusir roh-roh jahat.

Hal tersebut berkaitan dengan mitos seputar monster yang takut dengan suara-suara keras. Tak heran, jika perayaan Imlek selalu meriah.

Angpao

Pemberian angpao menjadi salah satu tradisi yang tak pernah terlewatkan pada momen Imlek. Biasanya angpao Imlek memiliki ciri khas berwarna merah dan dihiasi dengan ornamen yang khas. Pemberian angpao memiliki filosofi yang dapat dimaknai dengan kesejahteraan atau energi yang dibagikan kepada orang lain. Biasanya angpao diberikan kepada anak-anak, anak remaja, orang dewasa yang belum menikah, hingga para orang tua.

Jeruk

Salah satu santapan yang tidak pernah ketinggalan untuk tersaji di meja selama perayaan Imlek adalah jeruk. Buah jeruk memiliki kaitan yang erat dengan kelimpahan dan keberuntungan.

Bukan hanya itu, warna jeruk yang dominan oranye sering kali terlihat seperti emas yang dapat membawa keberuntungan. Biasanya jeruk akan sengaja disajikan tanpa dihilangkan daun maupun batangnya.

Kue Keranjang

Selain jeruk, ada hidangan lain yang hanya dapat ditemui saat Imlek. Makanan tersebut adalah nian gao atau lebih dikenal di Indonesia sebagai kue keranjang.

Kebiasaan menyantap kue keranjang sebagai simbol harapan agar mendapatkan keberuntungan. Salah satunya soal pekerjaan maupun karir. Kue bertekstur kenyal dan lengket ini juga dipercaya dapat meningkatkan rezeki dan juga kemakmuran.

Demikian tadi rangkuman mengenai asal-usul Imlek dan sekilas serba-serbinya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers!




(ams/apl)


Hide Ads