Pada perayaan Imlek terdapat sebuah tradisi dalam keluarga yang biasanya membagi-bagikan angpao na lai. Namun, mungkin masih ada sebagian orang yang bertanya-tanya mengenai, apa itu angpao na lai?
Menurut KBBI, pengertian angpao atau angpau adalah uang yang diberikan kepada anak-anak kecil, orang yang belum menikah, atau orang tua (oleh anak-anak yang telah menikah) pada Hari Raya Imlek. Biasanya dibungkus kertas merah, diberikan dengan harapan bahwa penerima angpao akan mendapatkan keberuntungan dan bernasib baik sepanjang tahun baru.
Menariknya, pemberian angpao seringkali didahului dengan ucapan "gong xi fa cai". Lantas sebenarnya seperti apa sih angpao na lai ini? Agar detikers tak penasaran lagi dengan tradisi Imlek yang satu ini, mari simak penjelasan lengkap mengenai serba-serbi angpao na lai melalui paparan berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Angpao Na Lai?
Mengutip dari laman China Daily, selama perayaan Imlek masyarakat Tionghoa kerap mengucapkan kalimat selamat tahun baru yang diikuti dengan ungkapan meminta amplop merah. Adapun kalimat yang dimaksud adalah "gong xi fa cai, hong bao na lai?" yang berarti, "doa terbaik untukmu; bolehkah aku minta amplop merahku?"
Melalui paparan tersebut menunjukkan bahwa angpao na lai merupakan amplop merah yang biasa ada dalam tradisi Imlek. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tradisi memberi maupun menerima angpao na lai atau amplop merah menjadi bagian penting dalam festival tradisional Imlek.
Sejarah HΓ³ngbΔo Na Lai atau Angpao Na Lai
Dikenal sebagai salah satu tradisi Imlek yang masih lestari hingga saat ini, ternyata ada sejarah angpao na lai yang menjadi awal mula hadirnya tradisi tersebut. Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam laman resmi Google Arts & Culture, tradisi memberi angpao na lai atau amplop merah dipercaya berasal dari beberapa cerita tertua selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Konon, iblis yang dikenal sebagai "Sui" sering kali meneror anak-anak pada saat mereka tengah tidur di malam Tahun Baru Imlek. Hal tersebut membuat orang tua selalu berusaha untuk membuat anak-anak mereka terjaga sepanjang malam demi melindungi mereka.
Dikisahkan bahwa pada suatu tahun baru, seorang anak diberi delapan koin untuk dimainkan agar dirinya bisa tetap terjaga. Namun, karena tidak tahan untuk membuka matanya agar tetap terjaga, dirinya akhirnya tertidur dengan koin yang berada di atas bantalnya. Singkat cerita, Sui pun muncul dan mendekat ke arah anak tersebut.
Namun, saat hendak menyentuh anak itu, koin-koin tersebut justru mengeluarkan cahaya kuat yang berhasil mengusir iblis itu. Ternyata diam-diam, koin itu ternyata Delapan Dewa yang sedang menyamar. Hal tersebut membuat amplop yang melambangkan koin saat ini terkadang dikenal dengan julukan yasui qian atau penekan uang Sui.
Makna Angpao Na Lai
Lantas seperti apa makna angpao na lai yang diberikan kepada orang-orang terdekat? Masih merujuk dari laman China Daily, hΓ³ngbΔo na lai atau amplop merah ternyata tidak hanya diberikan para periode Festival Musim Semi hingga Festival Lampion selama perayaan Imlek saja. Lebih dari itu, angpao na lai juga diberikan pada saat-saat bahagia yang lain. Sebut saja seperti saat pernikahan, ulang tahun, maupun kelahiran seorang bayi. Diketahui bahwa memberikan angpao na lai bermakna sebagai cara menyampaikan harapan dan berkah terbaik kepada orang-orang sekitar.
Bukan hanya bermakna sebagai harapan dan berkah terbaik, pemberian angpao na lai juga memiliki aturan khusus yang biasanya dilakukan oleh masyarakat di beberapa wilayah Tiongkok. Masih mengutip dari laman Google Arts & Culture, secara tradisional terdapat cara menerima amplop dengan benar.
Dikatakan bahwa anak-anak akan berlutut untuk menerima angpao na lai dari anggota keluarga yang lebih tua. Angpao na lai selalu diberikan diterima dengan kedua tangan. Menariknya, amplop merah tersebut tidak diperbolehkan untuk dibuka di hadapan pemberi.
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai apa itu angpao na lai atau amplop merah Imlek yang dilengkapi dengan serba-serbinya. Semoga informasi tadi menambah wawasan baru detikers mengenai perayaan Imlek, ya.
(par/ams)