Kisah yang ada dalam pewayangan selalu menarik untuk diketahui tak terkecuali dengan apa yang terjadi pada saat perang Bharatayudha. Konflik besar yang dikisahkan dalam pewayangan Jawa dan India ini menyimpan kisah tragis karena ada banyak lakon yang gugur dalam perang.
Cerita Bharatayudha ditulis oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh dalam bentuk kakawin. Inti ceritanya diambil dari bagian akhir kisah Mahabharata. Perang Bharatayudha ini melibatkan pihak Kurawa sebagai salah satu lakon utama dalam kisah tersebut.
Ingin tahu seperti apa kisah Kurawa dan pecahnya perang Bharatayudha? Simak informasinya melalui artikel berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa Itu Kurawa?
Mengutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan DIY, Kurawa atau dikenal juga dengan sebutan Korawa merupakan putra dari Prabu Destarastra dan Dewi Gendari. Baik itu dalam pewayangan Jawa ataupun India, wayang Kurawa digambarkan berjumlah 100. Mereka terdiri dari 99 laki-laki dan 1 perempuan.
Mereka adalah keturunan dari bangsa Kuru yang berarti keturunan raja. Pada pewayangan Jawa, Kurawa digambarkan sebagai tokoh antagonis yang menjadi musuh bagi Pandawa. Keduanya terlibat sebuah perang besar yang disebut sebagai perang Bharatayudha.
Kisah Pecahnya Perang Bharatayudha
Lantas seperti apa perang Bharatayudha yang melibatkan Kurawa dan Pandawa? Berdasarkan informasi yang dibagikan melalui jurnal bertajuk Gugurnya Raja Astina dalam Perang Bharatayudha, perang Bharatayudha adalah perang besar yang terjadi dalam dunia pewayangan. Perang ini melibatkan dua keluarga keturunan Bharata, yakni Kurawa dan Pandawa.
Dikisahkan melalui cerita Bharatayudha bahwa di dalam perang tersebut seluruh keluarga Kurawa dan semua anak Pandawa gugur di medan perang. Tak hanya itu, perang Bharatayudha juga menelan korban yang tidak sedikit jumlahnya. Ada banyak sesepuh Kurawa yang gugur dalam medan perang.
Sebut saja seperti Prabu Drupada, Resi Bisma, Prabu alya, hingga Begawan Durna. Sama halnya seperti dari kubu Pandawa yang juga kehilangan anggotanya. Pihak Pandawa yang gugur di antaranya ada Prabu Matswapati, Raden Seta, Raden Utara, dan Raden Wratsangka.
Perang Bharatayudha terjadi dalam 18 hari. Masih dikutip dari jurnal yang sama, adapun rincian mengenai pecahnya perang Baratayuda adalah sebagai berikut.
- Perang Bharatayudha hari ke-1: peristiwa ini bisa dianggap oleh pihak Kurawa;
- Perang Bharatayudha hari ke-2: keadaan mulai berimbang;
- Perang Bharatayudha hari ke-3: situasi juga masih berimbang dan masing-masing kubu tidak ada yang gugur;
- Perang Bharatayudha hari ke-4: mengisahkan delapan saudara Duryudana gugur, mereka dibunuh oleh Werkudara;
- Perang Bharatayudha hari ke-5: Setyaki gugur di tangan Burisrawa;
- Perang Bharatayudha hari ke-6 dan ke-7: belum juga ada tokoh penting yang gugur;
- Perang Bharatayudha hari ke-8: di pihak Pandawa yang gugur Bambang Wijanarka, putra Arjuna;
- Perang Bharatayudha hari ke-9: tidak ada tokoh utama yang gugur;
- Perang Bharatayudha hari ke-10: Maha Senopati Bisma roboh, ketika berhadapan dengan Srikandi yang dibantu oleh Arjuna;
- Perang Bharatayudha hari ke-11: kubu Astina memilih Resi Durna sebagai Maha Senopati menggantikan Bisma, Durna gugur di tangan Trustha Jumena;
- Perang Bharatayudha hari ke-12: dua orang adik Sengkuni, yakni Arya Sarabasanta dan Arya Gajaksa tewas dibunuh oleh Arjuna;
- Perang Bharatayudha hari ke-13: para putra Arjuna yang gugur di antaranya Bambang Sumitra, Brantalaras, dan Abimanyu;
- Perang Bharatayudha hari ke-14: kubu Kurawa kehilangan Jayadrata gugur oleh Arjuna;
- Perang Bharatayudha hari ke-15: Gatotkaca sebagai senopati Pandawa gugur terkena senjata Kunta Wijayandanu milik Basukarna;
- Perang Bharatayudha hari ke-16: Adipati Basukarno sebagai Maha Senapati menggantikan Drona, tetapi Basukarna gugur di tangan Arjuna;
- Perang Bharatayudha hari ke-17: Prabu Salya gugur di tangan Puntadewa;
- Perang Bharatayudha hari ke-18: hari itu merupakan hari yang terakhir dalam Perang Bharatayudha;
Demikian tadi rangkuman kisah pecahnya perang Bharatayudha yang melibatkan Kurawa dan Pandawa. Semoga informasi ini bermanfaat!
(apl/aku)