Kisah Topeng Karya Seniwati Jerman di International Mask Festival Solo

Kisah Topeng Karya Seniwati Jerman di International Mask Festival Solo

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Sabtu, 18 Nov 2023 01:06 WIB
Penampilan dari Chinese Youth Goodwill Association, Taiwan, di International Mask Festival (IMF) 2023 di Dalem Joyokusuman, Solo, Jumat (17/11/2023) malam.
Penampilan dari Chinese Youth Goodwill Association, Taiwan, di International Mask Festival (IMF) 2023 di Dalem Joyokusuman, Solo, Jumat (17/11/2023) malam. Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Solo -

International Mask Festival (IMF) diselenggarakan untuk yang kesepuluh kalinya di Solo. Mengangkat tema 'The Power of Mask', IMF 2023 digelar di Dalem Joyokusuman, Pasar Kliwon. Banyak hal yang menarik, termasuk pameran topeng karya seniwati asal Jerman yang tinggal di Solo.

Digelar selama dua hari pada Jumat (17/11) dan Sabtu (18/11), IMF 2023 menghadirkan 22 delegasi dari Indonesia dan mancanegara.

Dalam kegiatan yang dimulai Jumat (17/11) pukul 19.20 WIB, sebagian penonton tampak berfoto dengan topeng Rajamala, ikon Kota Solo, yang berada di area Dalem Joyokusuman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chief Executive IMF 2023, Mimi Zulaikha mengatakan acara kali ini sekaligus memperingati satu dasawarsa IMF.

"Tahun ini merupakan tahun ke-10, satu dawarsa, dan merupakan pencapaian 10 tahun menjadi diplomasi budaya antar masyarakat bangsa dan negara melalui karya tari topeng," kata Mimi kepada detikJateng, Jumat (17/11/2023) malam.

ADVERTISEMENT

IMF 2023 juga melibatkan siswa TK dan SD lewat lomba mewarnai topeng pada Minggu (11/11). "Sebagai pre-event untuk anak TK dan SD di Food Court Solo Paragon, penyerahan hadiahnya besok," ucapnya.

IMF 2023 pun dikatakan spesial karena menghadirkan delegasi dari Korea, yaitu Korea Foundation for Culture and Ethics (KFCE), penyelenggara Andong Mas Dance Festival Korea, yang juga menjadi inspirasi diadakannya IMF.

"Tahun 2013 saya dan executive IMF, Dra Irawati Kusumorasri M Sn, studi banding ke Andong Mask Festival Korea, dan terinspirasi menyelenggarakan festival topeng di Indonesia. Dan tahun 2014 terwujud, hingga sekarang," ujar Mimi.

Pada hari pertama IMF 2023, kegiatan diisi dengan penampilan delegasi dari Taiwan, Korea, Nusa Tenggara Barat, Tenggarong, Kamboja, Citebon, Kutai Kartanegara, Palopo, Banjarmasin, Lumajang, dan ditutup dengan penampilan delegasi Kota Solo.

Kisah di Balik Penampilan Delegasi Taiwan

Salah satu penampil yang tergabung dalam Chinese Youth Goodwill Association Taiwan, Yu Chien, menceritakan kisah di balik penampilannya malam itu.

"Banyak kegiatan tradisional di Taiwan, di kuil, yang ingin kita bawa. Penampilan ini adalah salah satunya, tentang anak-anak dan wanita yang ingin kita tampilkan," ucapnya.

Saat tampil, para penari Taiwan tampak memperlihatkan ekspresi bahagia sepanjang pertunjukan. Yu Chien mengatakan, hal itu karena mereka memang ingin mengekspresikan kebahagiaan dalam tarian yang disiapkan sejak dua bulan lalu.

"Kami ingin memperlihatkan kebahagiaan dan sisi baik atau cerah dari Taiwan. Atmosfir dari tahun baru Cina," ungkap Yu Chien.

Pameran Topeng Seniwati Jerman

Selain menghadirkan penampilan tari tradisional dari masing-masing delegasi, terdapat pula pameran topeng dari Susana Miranti Kroeber, seniwati Jerman yang tinggal di Solo.

Ia pun sempat bercerita tentang makna dibalik topeng hasil karyanya yang dipamerkan di IMF 2023 dengan Bahasa Indonesia yang fasih.

"Saya mau mengeluarkan si hakim dalam diri, judge, yang ada di alam bawah sadar kita. Dia yang bilang kamu tidak becus, kamu tidak bisa," terangnya kepada detikJateng.

Susana yang datang ke Solo sejak tahun 1991 itu mengatakan pertama kali membuat topeng agar dapat berdialog dengan diri sendiri.

"Pertama saya bikin topeng itu supaya bisa berdialog dengan bagian dari bawah sadar itu, namanya archetype. Saya pertama ke sini 1991 dengan beasiswa dari Jerman untuk mempelajari simbol kesenian di Indonesia, dan yang lucunya dulu kamar saya di sini, dulu di sini Homestay Joyokusuman," ungkapnya sambil mengenang momen ketika ia masih tinggal di salah satu kamar yang kini menjadi tempat penyelenggaraan IMF 2023.

Ia mengungkapkan, pembuatan dari topeng yang dibuatnya rata-rata memakan waktu 2 - 6 minggu.

"Bahan dasarnya dari busa aci, kemudian dilapisi dengan sobekan kertas kecil dan lem, minimal 3 kali supaya jadi kaku," ucapnya.

Hari pertama IMF 2023 digelar hingga pukul 22.25 WIB, ditutup dengan pemberian sertifikat dan goodie bag bagi para penampil. Salah satu pengunjung yang hadir, Almira, mengaku puas menonton IMF 2023 hari pertama.

"Seru banget, karena bisa liat banyak penampilan, tarian tradisional. Nggak cuma dari Indonesia tapi tadi juga ada dari Kamboja, Korea, Taiwan. Jadi tambah ngerti," kata Almira.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads