Kesenian Lengger Banyumasan: Asal-Usul, Mitos, Tradisi, dan Perkembangannya

Kesenian Lengger Banyumasan: Asal-Usul, Mitos, Tradisi, dan Perkembangannya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 05 Nov 2023 11:55 WIB
Tari Lengger
Kesenian Lengger Banyumasan: Asal-Usul, Mitos, Tradisi, dan Perkembangannya. Foto: detikJateng
Solo -

Kabupaten Banyumas tidak hanya terkenal dengan wisata alam dan kulinernya. Masyarakat di wilayah tersebut juga masih memegang teguh dan melestarikan nilai-nilai tradisi seperti kesenian Lengger Banyumasan.

Kesenian ini masih sangat mudah dijumpai, terutama pada peringatan hari-hari besar, resepsi pernikahan, hingga acara khitan atau sunatan. Setiap kali ada pertunjukan Lengger, masyarakat ramai-ramai datang ke lokasi acara dan memeriahkannya.

Yuk, simak penjelasan mengenai Lengger Banyumasan yang detikJateng rangkum dari laman Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, dan Direktori Wisata Kemenparekraf RI berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Lengger Banyumasan

Kesenian Lengger Banyumasan merupakan warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di wilayah Banyumas. Di daerah tersebut, mayoritas penduduk yang berprofesi sebagai petani.

Kesenian ini memiliki sejarah yang mendalam dan mengakar dalam budaya masyarakat Banyumas. Namun hingga kini penciptanya masih tidak diketahui secara pasti karena Lengger berkembang begitu saja di tengah masyarakat.

ADVERTISEMENT

Lengger Banyumasan berasal dari rakyat dan berkembang di lingkungan bawah, diperagakan dan dipertunjukkan oleh rakyat, serta dinikmati oleh rakyat itu sendiri.

Dalam tarian ini, kita bisa melihat 2-4 penari wanita, yang tampil dalam pakaian dan riasan khas yang mencolok. Rambut penari dihias dengan rajutan khusus yang didekorasi dengan bunga melati, kanthil, dan perhiasan berwarna perak atau emas yang bergoyang dengan indah saat mereka bergerak.

Penari Lengger mengenakan pakaian tradisional yang terbuat dari batik. Di pinggang mereka memakai stagen yang dilengkapi dengan selendang yang disebut sampur. Sampur ini sering digunakan oleh penari untuk menarik perhatian penonton. Orang beruntung yang mendapat kalungan sampur ini diberi kesempatan untuk bergabung menari bersama penari Lengger.

Musik pengiring tarian ini adalah calung dan gamelan yang terbuat dari bambu yang memberikan suasana yang khas dan meriah. Keseluruhan tarian ini adalah perpaduan harmonis antara gerakan penari, pakaian yang mencolok, dan irama musik yang menggugah semangat.

Mitos dan Tradisi dalam Kesenian Lengger

Kesenian Lengger Banyumasan memiliki peran penting dalam budaya dan kehidupan masyarakat Banyumas. Pertunjukan Lengger terdiri dari empat babak, masing-masing dengan peran dan makna yang khas.

Salah satu babak yang menonjol adalah Lenggeran yang melibatkan para penonton pria untuk ikut menari bersama Lengger sambil memberikan uang sebagai sawer.

Asal-usul nama 'Lengger' pun memiliki sejarah yang menarik karena berkaitan dengan peran laki-laki yang berdandan seperti wanita untuk mengelabui penjajah pada masa pra-kemerdekaan.

Kesenian Lengger Banyumasan juga memiliki nilai kesuburan dan religi. Mitos kesuburan terkait dengan upaya mengusir babi hutan yang merusak tanaman pada masa panen. Sementara dari aspek religi, Lengger adalah sebuah bentuk doa dan permohonan kepada Sang Maha Pencipta.

Lengger juga simbol syukur terhadap hasil panen dan memohon kelancaran untuk segala urusan di masa depan. Kesenian ini memperlihatkan perbedaan persepsi dan nilai-nilai dalam perkembangan budaya masyarakat Banyumas.

Perkembangan Lengger Banyumasan

Seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, Kesenian Lengger Banyumasan tetap hidup dan berkembang. Kini, kesenian tersebut tidak hanya dipertunjukkan sebagai sebuah mitos atau tradisi, Lengger juga dipertunjukkan sebagai hiburan dalam berbagai acara seperti sunatan, pernikahan, dan berbagai hari besar.

Meskipun gerakannya sederhana, kesenian Lengger terus lestari sebagai warisan budaya masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Busana yang digunakan dalam kesenian ini sangat khas, terdiri dari mekak, kain jarik, dan perhiasan sederhana.

Kesenian Lengger Banyumasan telah menjadi ikon di Kabupaten Banyumas. Terdapat begitu banyak kelompok dan komunitas yang berusaha melestarikannya di seluruh wilayah Banyumas.

Demikian informasi mengenai Lengger Banyumasan. Semoga dapat memberikan manfaat, Lur!




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads