Bioskop Rajawali di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, memiliki keunikan dengan masih mempertahankan lukisan poster film. Ternyata ada sosok seorang pria di balik lukisan poster film yang sedang dan akan diputar itu.
Adalah Parsan (57), pelukis poster film yang menghiasi gedung Bioskop Rajawali. Lukisan poster-poster film tersebut terpasang berjajar di bangunan bioskop sisi depan atas.
Warga Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan, ini mengaku sudah sudah puluhan tahun melukis poster film di Bioskop Rajawali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya dulu tukang lukisnya keluar karena sudah sepuh. Terus saya ngomong tidak bisa gambar, paling cuma mirip-mirip saja. Tapi malah dipercaya dari tahun 1990 sampai sekarang," kata Parsan saat ditemui detikJateng, Minggu (8/10/2023).
Parsan sebenarnya sudah menjadi karyawan Bioskop Rajawali sejak tahun 1987. Namun awal bergabung, ia ditugaskan untuk kerja serabutan. Dari menyapu, mengepel, membersihkan kaca, hingga menjaga parkiran.
"Sekarang ya tugas sehari-hari jaga parkiran. Tapi di sela-sela waktu disambi melukis poster film. Dalam sebulan ya bisa sekitar 13 judul film saya lukis," terangnya.
![]() |
Sebelum melukis, ia selalu berpatokan pada gambar aslinya yang tercetak di atas kertas kecil. Media yang digunakan adalah triplek hitam berukuran 220 x 110 cm.
Uniknya, Parsan langsung melukis di atas media papan triplek, tanpa bikin sketsa awal. Ketika sudah di atas media langsung ditimpa dengan warna yang akan menjadi dasar lukisan.
"Pakainya cat tembok. Kalau cat minyak susah, pengaruh di kuas yang dipakai. Terus dicampur pakai pigmen. Langsung gambar saja di papan triplek ini," jelasnya.
Setiap lukisannya ia hanya membutuhkan waktu 2-3 jam. Namun kerap kali ia melukis di sela-sela waktu bertugas penjaga parkir.
"Kadang kalau ada waktu setengah atau seperempat jam saya ke belakang untuk mipil lukisan yang akan datang atau lusa. Jadi jarang untuk menggambar langsung selesai," kata pria yang selalu mengenakan kacamata hitam ini.
![]() |
Sudah ribuan lukisan poster film yang tercipta. Dari aman film mandarin yang diperankan oleh Andy Lau pada tahun 90-an hingga The Expendables 4 yang saat ini masih diputar di bioskop.
"Saya itu memang hobi melukis dari kecil. Awal mula lukisan film yang saya gambar judulnya Stone Cold. Film luar negeri ber-genre action. Waktu itu gambar saya digunakan untuk publikasi keliling menggunakan mobil bak. Saya gambar bintangnya sambil pegang pistol," kenang Parsan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
Film genre horor menjadi satu hal yang paling ia sukai. Sebab, ia bisa berkreasi lebih jauh dengan menambahkan unsur-unsur horor hingga lukisan lebih mengerikan dari film aslinya.
"Paling cepat itu kalau mengerjakan film horor. Karena digambarnya cepat. Kadang tak bikin lebih ekstrem. Kaya film Conjuring atau Kuntilanak, tak tambahin kayak darah-darah bercucuran begitu," ujar bapak lima anak ini.
![]() |
Dari raut wajahnya, Parsan nampak sangat menikmati pekerjaan sebagai petugas parkir dan pelukis poster film. Sehari-hari ia masuk dari pukul 10.00 WIB sampai 20.00 WIB.
"Alhamdulillah sangat menikmati. Jadi kelihatan awet muda. Kadang kalau lagi ada garapan lukis saya gasikin berangkatnya jam 09.00 WIB," pungkasnya.