.webp)
Warga Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten dan sekitarnya menghadiri acara tradisi bersih Sendang Sinongko. Dalam acara ini warga memasak 13 ekor kambing dan seratusan ingkung ayam untuk dijadikan menu makan bersama.
Pantauan detikJateng di lokasi, warga mulai berdatangan ke sekitar lokasi Sendang Sinongko yang terletak di barat desa sekitar pukul 13.00 WIB. Naik mobil dan sepeda motor, warga mendatangi tenda tratag besar yang disediakan panitia.
Setiap tratag terdapat ratusan tenong anyaman bambu yang berasal dari warga. Setiap tenong berisi 1-2 ingkung ekor ayam beserta nasi dan bermacam lauknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga kemudian berkumpul dengan lesehan beralas tikar untuk menikmati minuman dan snek. Setelah didoakan sesepuh desa, warga kemudian menikmati sajian masakan gulai kambing yang dimasak sejak pagi.
Bagi yang tidak menyukai masakan gulai kambing, bisa menikmati ingkung ayam, nasi gurih, dan lauk lainnya. Masakan yang tidak habis kemudian boleh dibawa pulang.
Acara dihadiri Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Klaten Joko Purwanto, camat, seniwati, perangkat desa, dan tokoh masyarakat.
 Acara tradisi Bersih Sendang Sinongko, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, Jumat (15/9/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng |
Kasi Kesra dan Pelayanan Desa Pokak, Surono menyampaikan tradisi turun-temurun tersebut merupakan wujud syukur masyarakat desanya setiap panen padi. Pelaksanaan pada Jumat Wage pada bulan Agustus atau September.
"Pelaksanaannya sejak dulu pada hari Jumat pasaran Wage pada bulan Agustus atau September. Kita bersyukur kepada Allah SWT bisa menanam padi tiga kali setahun," ungkap Surono, Jumat (15/9/2023) siang.
Sebagai wujud syukur, ucap Surono, warga membersihkan sendang yang merupakan sumber air utama sawah. Selain itu warga menyembelih kambing, ayam, dan membuat minuman dawet.
"Makannya lauk gulai kambing, ingkung ayam, dan minumannya dawet. Jumlah kambing 13 ekor, tenongan ada 150-an dan undangan sekitar 1.000 orang," papar dia.
 Acara tradisi Bersih Sendang Sinongko, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, Jumat (15/9/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng |
Biasanya, kata Surono, jumlah kambing yang disembelih warga mencapai 50-an ekor. Tapi karena ini baru pertama kali setelah pandemi, jumlahnya belum banyak.
"Ini baru pertama setelah pandemi COVID. Mungkin tahun depan jumlahnya bisa seperti semula, yang ikut makan bisa 1.000 orang lebih," imbuh Surono.
Lasino (61), tokoh masyarakat setempat menuturkan setiap stand tenda berasal dari kelompok tingkat RT atau RW.
"Dari dulu yang boleh disembelih hanya ayam dan kambing untuk syukuran bersama. Kalau satu tenong pasti berisi 1-2 ingkung ayam dan lauknya nanti dibuat makan bersama," ungkap Lasino kepada detikJateng.
(rih/ahr)
