Pengurus Yayasan Bumi Miyono Desa/Kecamatan Kayen Kabupaten Pati menggelar ruwatan shidikoro dan puja agung makam Empu Sombro. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, Empu Sombro adalah seorang wanita pembuat pusaka era Pajajaran yang sakti.
Sebab, dia membentuk keris dari logam dengan cara dipijat tanpa dipanaskan.
Pantauan detikJateng prosesi ruwatan Shidikoro dan Puja Agung Makam Mpun Nyai Sombro di kompleks Candi Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Sabtu (13/8) malam. Acara dimulai dengan doa dan tahlil di Makam Empu Sombro sekitar pukul 20.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Nyai Sombro
Ketua Pengurus Yayasan Bumi Miyono, Nur Rochmat mengatakan bahwa Nyai Sombro merupakan seorang empu keris. Oleh karena itu pihaknya melakukan ruwatan untuk nguri-nguri budaya leluhur. Prosesi ruwatan tersebut pertama kali digelar oleh pihak yayasan.
Nur menceritakan Nyai Sombro berasal dari Kerajaan Pajajaran. Dia melakukan perjalanan jauh sehingga tiba di Pati.
"Nyai Sombro itu adalah asli dari daerah Pajajaran, perjalanan beliau mencari saudara-saudaranya," kata Nur, Sabtu (13/8/2023) malam.
![]() |
Empu Sombro ditugaskan untuk mencari saudara-saudaranya dari Kerajaan Pajajaran. Singkat cerita Empu Sombro ketemu di Kerajaan Majapahit. Akan tetapi Empu Sombro kemudian melanjutkan wilayah ke daerah Tuban. Di mana wilayah Miyono dulu sebelum menjadi wilayah Kayen Kabupaten Pati adalah bagian dari wilayah Tuban.
"Karena ditinggal dia proses pencarian tiga kakaknya itu, ketemu di Majapahit, terus diberikan melanjutkan perjalanan di daerah Tuban, kebetulan di Bumi Miyono ini dulu adalah masuk wilayah Tuban, ini peta lama dari bagian Tuban lama," terang Nur.
Cerita Kesaktian Nyai Sombro
Nur mengatakan proses pembuatan keris Empu Sombro berbeda dengan lainnya. Apalagi Sombro adalah seorang perempuan, maka keris buatannya bukan ditempa panas. Namun hanya menggunakan pijatan jari-jarinya.
Konon kata dia Situs Candi Kayen merupakan tempat Empu Sombro untuk membuat keris. Di bagian timus candi tempat pembuatan pusaka. Sedangkan bagian barat merupakan tempat penyepuhan.
"Pembuatan pusaka Nyai Sombro itu modelnya tempa dingin bukan tempa panas, ini petilasan Candi Kayen ini adalah sebelah timur tempat pemujaan tempat membuat pusaka dengan dipijat, dan sebelah barat tempat penyepuhan, cuci di sebelah barat," ungkap Nur.
Selengkapnya baca halaman selanjutnya
Cerita kesaktian Nyai Sombro itu menurut Nur bukan isapan jempol. Sebab, kesaktian itu membekas di keris buatan Nyai Sombro yang hingga kini masih banyak dikoleksi oleh masyarakat.
"Buatan sombro terkenal pijatan Sombro, di mana di situ ciri khas Sombro itu pijatan karena di situ bekas jari, ada bekas pijatan, ciri khas kedua ada lubang, ketiga wilah dan gonjo itu wiras," dia melanjutkan.
Senada dikatakan Ketua Paguyuban Kanigoro Pati, Joko Susilo. Pecinta keris ini mengatakan keris buatan Empu Sombro digunakan untuk meredam segala kejahatan. Menurutnya keris buatan Empu Sombro banyak digunakan oleh masyarakat petani bukan kalangan kerajaan.
"Nyi Sombro berbeda dengan lain, karena Empu Sombro ini adalah empu wanita membuat pusaka berbentuk getok ataupun pusaka tindih, itu untuk menindih aura jahat atau peredam," ujar Susilo ditemui di lokasi.
"Jadi perbedaan itu Nyai Sombro membuat pusaka dengan cara dipijat-pijat kemudian dipuntir, bilahnya ada yang tipis dan besar," dia melanjutkan.
Simak Video "Video Pande Suardika, Pembuat Keris Asal Bali yang Diminati Pasar Eropa "
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)