Perjalanan Srimulat yang Nggak Pernah Tamat, Kini Berusia 70 Tahun

Perjalanan Srimulat yang Nggak Pernah Tamat, Kini Berusia 70 Tahun

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 05 Agu 2023 17:21 WIB
Jumpa pers perayaan 70 tahun Srimulat di The Sunan Hotel Solo, Kamis (3/8/2023).
Jumpa pers perayaan 70 tahun Srimulat di The Sunan Hotel Solo, Kamis (3/8/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Grup dagelan legendaris, Aneka Ria Srimulat atau Srimulat, tahun ini menginjak usianya yang ke-70 tahun. Grup dagelan itu didirikan seniman asal Solo, yakni Teguh Slamet Rahardjo dan istrinya, Raden Ayu Srimulat.

Dari panggung Srimulat itu, memunculkan banyak artis yang masih dikenal hingga era sekarang ini. Sebut saja Nunung, Tukul Arwana, Doyok, Kadir, hingga Tarsan.

Putra Teguh, Eko Saputro (Koko) mengatakan Srimulat saat ini masih ada. Namun, kebanyakan artisnya tinggal di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama tujuh dekade menghiasi panggung lawak, Srimulat akan menghadirkan Pameran Wayang Golek Srimulat Abadi di Museum Keris Nusantara Solo, Selasa (8/2). Pameran itu akan bekerja sama dengan Museum Gubug Wayang Mojokerto dan Museum Keris Nusantara Solo.

"Angka 70 tahun itu dimulai setelah bapak, dan ibu almarhumah Srimulat mendirikan Keroncong Avond. Lalu memutuskan menjadi Aneka Ria Srimulat dan masuk ke THR Surabaya," kata Koko saat konferensi pers di Solo Sunan Hotel, Kamis (3/8/2023).

ADVERTISEMENT

Pameran wayang golek dipilih karena tokoh-tokoh Srimulat akan dibuatkan karakter dalam wayang golek. Dia menuturkan, hal ini dibuat untuk memberikan edukasi kepada generasi penerus tentang Srimulat.

Direktur Museum Gubug Wayang Mojokerto, Sura Nurja Ana pameran dalam rangka merayakan 70 tahun Srimulat itu dijadwalkan berlangsung sebulan penuh hingga 8 September 2023.

"Belajar dari pengalaman kami menggelar pameran di Surabaya pada 2022, dalam sehari jumlah pengunjung dari berbagai usia berkisar 3.000 sampai 6.000 orang per hari. Pelaksanaan pameran pun harus diperpanjang dari dua minggu menjadi empat minggu," kata Ana.

Selain pertunjukan Wayang Golek, ajang 70 tahun Srimulat juga merilis buku Berpacu Dalam Komedi dan Melodi Teguh Srimulat, karya Herry Gendut Janarto. Buku itu ia riset 33 tahun yang lalu, dengan narasumber saat itu Teguh.

"33 tahun lalu saya mengetuk pintu Pak Teguh untuk menulis, itu tidak dijawab Pak Teguh sembilan bulan lebih. Saya terus menunggu, hingga akhirnya dapat kabar gembira untuk memulai. Saya datang ke kediamannya Sumber (Solo). Pak Teguh cuma pesen jangan direpoti banget," kata Herry.

Herry mengatakan meski panggung pertama Aneka Ria Srimulat berada di THR Surabaya, namun cikal bakal Srimulat berasal dari Solo. Sebab, Raden Ayu Srimulat mengalir darah biru dari Keraton Kasunanan Solo.

Teguh dan Sri, sambung Herry, menikah antara tahun 1951-1953. Yang kemudian mendirikan grup Avond, yang berganti nama Gema Malam Srimulat, lalu berganti lagi Aneka Ria Srimulat.

"Kelahiran Srimulat itu dari Solo, sehingga pameran ini sangat relevan. Semacam back to Solo," pungkasnya.




(ams/aku)


Hide Ads