Kisah Cinta RA Srimulat, Nikahi hingga Jodohkan Teguh dengan Djudjuk

Kisah Cinta RA Srimulat, Nikahi hingga Jodohkan Teguh dengan Djudjuk

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Minggu, 29 Mei 2022 15:23 WIB
Putra Teguh Slamet Rahardjo dan Djudjuk Djuwariah,  Eko Saputro, Solo, Minggu (29/5/20222).
Putra Teguh Slamet Rahardjo dan Djudjuk Djuwariah, Eko Saputro, Solo, Minggu (29/5/20222). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng)
Solo -

Grup lawak Srimulat menyisakan kisah cinta unik antara dua pendirinya, Kho Tjien Tiong alias Teguh Slamet Rahardjo dan Raden Ayu Srimulat atau di beberapa literasi dan nisannya ditulis dengan nama RA Srimoelat, serta salah satu primadona di kelompok Srimulat, Djudjuk Djuwariah.

Pada awalnya, Teguh dan Sri menjalin kasih dan menikah hingga mendirikan kelompok Srimulat itu. Djudjuk kemudian dinikahi Teguh setelah Sri wafat.

Rupanya, pernikahan Teguh dan Djudjuk itu terjadi berkat campur tangan Sri semasa hidup. Bagaimana ceritanya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Srimulat empat kali menikah

Sebelum menikah dengan Teguh, Sri sudah tiga kali menikah. Pertama dengan Raden Hardjowinoto yang merupakan kerabat ayahnya. Sekitar beberapa tahun menikah, suami Sri meninggal.

Saat kariernya moncer sebagai biduan, Sri kemudian dinikahi Raden Mas Suwandi asal Surabaya pada 1936. Namun, pernikahan itu tak bertahan lama setelah Srimulat tahu dirinya dijadikan sebagai istri kedua.

ADVERTISEMENT

Sekitar tiga tahun setelah berpisah dengan RM Suwandi, pada 1941, Srimulat menikah lagi dengan seorang pegawai administrasi di Besuki, Jawa Timur. Raden Purwohadibroto namanya. Pernikahan yang ketiga ini juga tak bertahan lama karena sang suami melarangnya berkecimpung di dunia seni.

Tahun 1947, Sri sebagai penyanyi bertemu dengan Teguh yang tampil sebagai gitaris dalam orkes keroncong Hari Lahir TNI AL di Purwodadi. Meski Teguh lebih muda 21 tahun dari Sri, mereka akhirnya menikah dan hidup bahagia.

Djudjuk anggap Sri ibu sendiri

Bertahun-tahun Teguh dan Sri membangun kelompok Srimulat, muncullah sosok Djuwariah yang kemudian diberi nama panggilan Djudjuk. Kemampuan Djudjuk berperan apik di Srimulat membuat dirinya menjadi seorang primadona.

Putra dari Teguh dan Djudjuk, Eko Saputro alias Koko, menceritakan Sri kemudian sakit-sakitan di usianya yang semakin tua. Djudjuk pun sering merawat Sri yang sakit.

"Ibu (Djudjuk) itu sudah menganggap Bu Sri seperti ibu sendiri. Bu Sri sakit itu yang merawat ibu saya," ujar Koko saat dijumpai di warung Ndopo Srimulat, Manahan, Solo, Minggu (29/5/2022)

Sri pada akhirnya meninggal pada tahun 1968. Momen itu menjadi pukulan bagi para pemain Srimulat, termasuk Djudjuk.

Jodohkan Teguh dengan Djudjuk

Sebelum meninggal, Sri rupanya menjodohkan Teguh agar menikahi Djudjuk. Selain karena alasan sakit, Sri juga tidak memiliki keturunan dari Teguh.

"Bapak (Teguh) awalnya nggak mau, ibu juga nggak mau. Karena selisih usia mereka 21 tahun. Jadi usia Bu Sri itu 21 tahun di atas bapak, ibu saya 21 tahun di bawah bapak," kata Koko.

Koko mengaku mendapat cerita ini dari para senior Srimulat. Dia kemudian mengkonfirmasikannya kepada Djudjuk.

"Ini yang cerita senior-senior Srimulat itu. Saya tanya ibu, benar, ternyata Bu Sri yang minta agar mau menikah dengan bapak," ujar dia.

Lalu apa yang membuat Djudjuk mau?

"Ibu cerita saat pemakaman Sri, dia seperti didatangi seseorang, wajahnya berubah menjadi Bu Sri. Kemudian diminta untuk menikah dengan bapak," cerita Eko.

Menurutnya, Djudjuk tidak serta merta menikah dengan Teguh. Mereka berproses hingga akhirnya keduanya yakin untuk menikah dua tahun kemudian.

Bersama Djudjuk, Teguh terus melanjutkan membesarkan Srimulat yang dia dirikan bersama Sri.




(bai/sip)


Hide Ads