Puncak buka luwur Sunan Kudus akan berlangsung pada Jumat (28/7) mendatang. Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus berencana akan memasak 9,1 ton beras untuk hidangan dalam acara tersebut.
"Setiap buka luwur besok, ini (aula gedung parkiran Menara Kudus) kita sulap menjadi dapur, Insya Allah nanti kita akan memasak beras, nasi sekitar 9,1 ton pada hari Kamis (27/7)," kata Ketua Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus Em Nadjib Hassan saat memberikan sambutan di acara halaqah Internasional di gedung Menara Kudus, Sabtu (23/7/2023).
Nadjib mengatakan selain memasak beras, pihak yayasan juga akan menyembelih kerbau sebanyak 14 ekor dan 80 ekor kambing. Rencananya puluhan ribu nasi berkat tersebut akan dibagikan kepada masyarakat saat puncak buka luwur Sunan Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menyembelih kerbau biasanya 14 ekor, kambing kira-kira 80 ekor, yang menarik yang menyumbang tidak hanya muslim, non muslim pun ikut nyumbang dan indah lagi, tabarukan banyak yang non muslim, ini indah," ungkap Nadjib.
Nadjib mengatakan ada menarik saat buka luwur nanti. Sebab donatur beras hingga hewan ternak yang akan disembelih bukan hanya kalangan umat muslim. Melainkan juga warga non muslim turut andil menyumbangkan ke yayasan.
"Wali Sanga milik bangsa Indonesia, bukan orang muslim atau NU saja, kita mulai mengangkat, mulai gerusan dari luar, kembali menoreh ke belakang, namanya wali sanga tokoh leluhur harus kita suri teladani," ujarnya.
Sebelumnya telah dilaksanakan acara halaqah Internasional peradaban wali sanga di gedung Menara Kudus pada Sabtu (22/7) malam. Dia mengatakan tradisi buka luwur merupakan ritual yang ditetapkan setiap tanggal 10 Muharram yakni mengganti luwur makam Sunan Kudus.
"Halaqah ini dalam rangkaian buka luwur Sunan Kudus, buka luwur Sunan Kudus ini sebenarnya ritual haul, hanya tidak diketahui secara pasti maka ditetapkan 10 Muharram dan diberi nama buka luwur, ini mengganti luwur," tambah Nadjib.
(sip/sip)