Sambut 1 Suro, Museum Tosan Aji Purworejo Gelar Jamasan Pusaka

Sambut 1 Suro, Museum Tosan Aji Purworejo Gelar Jamasan Pusaka

Rinto Heksantoro - detikJateng
Rabu, 19 Jul 2023 11:08 WIB
Jaman pusaka di Museum Tosan Aji Purworejo dalam menyambuh Tahun Baru Jawa, Rabu (19/7/2023).
Jamasan pusaka di Museum Tosan Aji Purworejo dalam menyambut Tahun Baru Jawa, Rabu (19/7/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Museum Tosan Aji Purworejo, Jawa Tengah menggelar ritual jamasan pusaka hari ini. Jamasan pusaka digelar untuk memperingati Tahun Baru Jawa.

Ritual tersebut digelar di halaman museum milik Pemerintah Kabupaten Purworejo itu. Sebanyak 1.159 pusaka koleksi Museum Tosan Aji berupa keris, tombak, pedang, kujang dan lain sebagainya dijamas sebagai bentuk penghormatan sekaligus agar terjaga keawetannya.

Beberapa keris pusaka diambil di rumah dinas Bupati Purworejo oleh petugas penjamas bersama rombongan diiringi tarian Cing Po Ling yang penarinya mengenakan pakaian ala pengawal kerajaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum dijamas, secara simbolis beberapa pusaka diserahterimakan oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian kepada penjamas pusaka. Setelah itu, pusaka diarak dari rumah dinas Bupati Purworejo menuju halaman Museum Tosan Aji diiringi tarian Gambyong Parianom.

Dibawa dengan menggunakan nampan berhiaskan janur kuning, pusaka-pusaka itu kemudian dijamas oleh petugas museum Teguh Wahyu Kuntoro, dengan berbagai ubarampe atau bahan yang digunakan untuk membersihkan benda-benda pusaka tersebut. Berbagai bahan diramu khusus menjadi resep kombinasi jamasan yang diambil dari berbagai unsur.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten, Wasit Diono menuturkan jika jamasan tosan aji sengaja digelar tepat pada tahun baru Islam tanggal 1 Muharam 1445 H atau 1 Sura karena juga memiliki substansi bersih-bersih diri agar di tahun baru memiliki semangat yang lebih baik.

"Secara substansi jamasan itu adalah membersihkan benda pusaka yang memiliki nilai leluhur yang harus kita lestarikan. Di situ juga mengartikan bahwa setiap pergantian tahun kita bersih diri, kita meninggalkan hal-hal yang jelek dan kita menyongsong tahun baru dengan semangat baru," tutur Wasit, Rabu (19/9/2023).

Usai jamasan, acara ditutup dengan Tarian Landheyan Ngrumat Aji. Landeyan sendiri berarti gagang tombak yang memiliki filosofi doa, keberanian, tangkas, terampil, dan pelindung. Ngrumat aji diartikan menjaga, merawat dan menjunjung tinggi nilai pengendalian untuk bersinergi dengan sejarah, aji yang ada di dalam diri laksana pusaka sebagai jati diri bangsa.

Adapun lebih dari 1.000 pusaka itu nantinya akan dijamasi secara bertahap. Selain pusaka milik museum, ada pula pusaka milik masyarakat maupun pejabat di Purworejo yang ikut dijamasi, termasuk keris buatan Abad XIII milik Bupati Purworejo, Agus Bastian.




(ahr/ahr)


Hide Ads