Fragmentari Suroloyo Ramaikan Malam 1 Suro di Puncak Menoreh Kulon Progo

Fragmentari Suroloyo Ramaikan Malam 1 Suro di Puncak Menoreh Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Rabu, 19 Jul 2023 08:40 WIB
Penonton memadati acara fragmentari bertajuk Suroloyo Wrahespati serial Ciptaning Mintaraga di Puncak Suroloyo, Kulon Progo, DIY, Selasa (18/7/2023).
Penonton memadati acara fragmentari bertajuk Suroloyo Wrahespati serial Ciptaning Mintaraga di Puncak Suroloyo, Kulon Progo, DIY, Selasa (18/7/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Peringatan malam 1 Suro di Puncak Suroloyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berlangsung berbeda. Selain diisi dengan ritual adat seperti tirakatan, fragmentari bertajuk Suroloyo Wrehaspati serial Ciptaning Mintaraga juga digelar di tempat tertinggi di Bukit Menoreh itu.

Fragmentari ini terilhami dari kisah pertapaan mintaraga di Puncak Suroloyo, Dusun Keceme, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh. Dikisahkan bahwa Arjuna sebagai penengah Pandawa baru saja mengalami kekalahan setelah melawan raksasa bernama Mamangmurka.

Semar sebagai pembimbing para Pandawa pun memberikan wejangan kepada Arjuna bahwa manusia harus bisa mengendalikan diri. Arjuna sadar bahwa selama ini dia hanya mengandalkan hawa nafsu, sehingga itu yang membuatnya kalah dari Mamangmurka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu Arjuna lalu bertapa di gunung. Dalam pertapaan ini, Arjuna mendapat pusaka Pasopati untuk kemudian dia gunakan mengalahkan Mamangmurka.

Berdurasi sekitar dua jam, fragmentari yang melibatkan 75 penari lokal itu pun disambut meriah oleh para penonton. Hawa dingin dan kabut tebal yang menyelimuti lokasi acara tak menyurutkan minat ratusan masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.

ADVERTISEMENT

Tingginya antusias penonton dikarenakan ini jadi kali pertama fragmentari tersebut digelar secara terbuka. Sebelumnya fragmentari digelar tertutup pada masa pandemi COVID-19.

"Jadi ini sudah kali ketiga, tapi dua tahun sebelumnya itu digelar secara online, baru kali ini bisa terbuka," ucap Kepala Kundha Kabudayan Kulon Progo, Niken Probo Laras saat ditemui detikJateng di lokasi acara Selasa (18/7/2023).

Niken mengatakan fragmentari ini merupakan perwujudan folklor yang berkembang di sekitar Puncak Suroloyo. Masyarakat sekitar percaya bahwa puncak Suroloyo merupakan khayangan tempat di mana para dewa tinggal termasuk di antaranya Batara Guru dan para Punakawan yang terdiri dari Semar, Petruk, Bagong dan Gareng. Cerita rakyat ini lantas dimodifikasi sehingga tercipta fragmentari tersebut.

"Jadi fragmentari ini bercerita bahwa di Suroloyo ini kan khayangan, tempatnya para dewa dan di situ kami membuat Suroloyo Wrehaspati sebagai fragmentari dan itu ada serialnya. Kalau tahun kemarin Lembu Andini yang dipentaskan di beberapa lokasi, kemudian ini serial berikutnya Ciptaning Mintaraga," ucapnya saat ditemui detikJateng usai acara, Selasa (18/7/2023).

Niken mengatakan fragmentari ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan malam satu suro di kawasan Puncak Suroloyo. Selain fragmentari ini, juga digelar prosesi tirakatan di Sendang Kawidodaren, pertunjukan wayang kulit hingga kirab budaya dan jamasan pusaka di area Puncak Suroloyo.

"Tujuannya adalah sebenarnya tirakatan untuk malam 1 Suro, tapi dikemas dalam bentuk budaya. Makanya tadi ada tirakatan di Sendang Kawidodaren, dilanjut Fragmentari Suroloyo Wrehaspati, terus wayangan. Kemudian besok ada kirab budaya dilanjutkan jamasan pusaka," jelasnya.

Lewat fragmentari ini, Niken berharap Suroloyo punya ikon yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Sebab, fragmentari semacam ini rencananya akan digelar rutin setiap malam satu suro.

"Harapannya ini bisa menjadi ikon Suroloyo sehingga dapat dititeni (diingat) oleh wisatawan karena setiap tahun akan digelar terus," ujarnya.

Selengkapnya baca halaman berikutnya

Sementara itu salah pengunjung, Utami (24) mengaku terkesan dengan Fragmentari Suroloyo Wrehaspati. Menurutnya fragmentari ini mampu menghadirkan kesan mendalam terhadap kisah Ciptaning Mintaraga.

"Saya sengaja ke sini buat nonton itu sih, dan ternyata memang bagus. Feelnya dapet banget. Apalagi pas Arjuna sedang bertapa dan diganggu mahluk halus. Kesan ngerinya itu dapet banget," ujar pengunjung asal Sentolo tersebut.

Penonton memadati acara fragmentari bertajuk Suroloyo Wrahespati serial Ciptaning Mintaraga di Puncak Suroloyo, Kulon Progo, DIY, Selasa (18/7/2023).Penonton memadati acara fragmentari bertajuk Suroloyo Wrahespati serial Ciptaning Mintaraga di Puncak Suroloyo, Kulon Progo, DIY, Selasa (18/7/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Utami pun berharap pagelaran semacam ini bisa menjadi agenda rutin tahunan sebagai upaya menjaga eksistensi seni dan budaya lokal khususnya di kawasan Puncak Suroloyo.

"Semoga bisa dirutinkan ya, soalnya ini bagus banget, apalagi buat anak-anak jadi dapat wawasan baru soal seni budaya kaya gini," ucapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Mengalami Insiden Terperosok di Air Saat Bermain Offroad di Yogyakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads