Ada Festival Budaya Spiritual di Solo saat Malam 1 Suro, Lur!

wara wara

Ada Festival Budaya Spiritual di Solo saat Malam 1 Suro, Lur!

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 12 Jul 2023 20:01 WIB
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan Masyarakat Adat Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Sjamsul Hadi, di Lodji Gandrung Solo, Rabu (12/7/2023).
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan Masyarakat Adat Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Sjamsul Hadi, di Lodji Gandrung Solo, Rabu (12/7/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Direktorat Jenderal Kebudayaan akan menggelar Festival Budaya Spiritual di Kota Solo. Festival tersebut akan digelar pada tanggal 17-19 Juli ini dengan berbagai kegiatan.

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan Masyarakat Adat Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Sjamsul Hadi mengatakan Kota Solo dipilih untuk festival itu karena dinilai sebagai kota toleransi yang baik.

"Pesan yang utama kita bisa hidup damai, berdampingan, dengan toleransi keberagaman ini bisa dapat terwujud. Kedua, pemerintah hendaknya memberikan layanan kepada seluruh warganya. Sementara Kota Solo merupakan Kota Keberagaman, oleh karena itu dalam rangka pemenuhan percepatan pemenuhan hak-hak sipil seluruh masyarakat dan tentunya hak ekonomi, sosial, budaya, ini dapat terwujud bersama," kata Sjamsul saat ditemui di Loji Gandrung Solo, Rabu (12/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sjamsul menjelaskan, festival budaya spiritual itu bertujuan mengangkat dan membangun kesadaran diri para penghayat kepercayaan.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Manggar Sari Ayuati menjelaskan banyak kelompok penghayat dan masyarakat adat di Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

Menurut data Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, jumlah penghayat kepercayaan di Jateng pada tahun 2022 sebanyak 9.770 orang. Sedangkan yang sudah mengubah identitas agama di KTP menjadi penghayat kepercayaan sebanyak 2.203 orang.

"Dalam KTP Elektronik saat ini sudah boleh mencantumkan kepercayaan terhadap Tuhan YME. Dulu agama itu harus 6, saat ini agama sudah boleh mencantumkan kepercayaan terhadap Tuhan YME. Itu kemajuan yang sangat pesat, merupakan salah satu pemenuhan hak konstitusional bagi para penghayat itu," kata Sari.

Menurutnya, festival budaya spiritual ini juga sebagai ajang untuk memberitahukan kepada para penghayat kepercayaan yang masih khawatir atau ragu mengganti identitas agama dalam KTP menjadi penghayat kepercayaan.

Adapun alasan Festival Budaya Spiritual ini diadakan pada Bulan Sura karena diharapkan menjadi publikasi kepada masyarakat luas. Acara Festival Budaya Spiritual akan dilaksanakan di Balai Kota Solo pada Senin (21/7). Dalam acara itu akan ada penyerahan KTP penghayat kepercayaan.

"Istilahnya ilmu kejawen, pusat budaya spiritual ada di Jogja dan Solo. Menjelang malam 1 Suro ini keraton menjadi salah satu pusat perayaan malam 1 Suro yang merupakan hari sakral bagi masyarakat Jawa," ujar Sari.

Rangkaian Acara Festival Budaya Spiritual

Senin, 17 Juli
08.30: Napak tilas spiritual, ziarah makam RM Said
12.00: Pameran UMKM di Balai Kota Solo
19.00: Penyerahan KTP Penghayatan Kepercayaan di Balai Kota Solo

Selasa, 18 Juli
09.00: Acara Sarasehan Budaya Spiritual di Loji Gandrung
20.00: Kirab Kasunanan dan Mangkunegaran

Rabu, 19 Juli
10.00: Anjangsana dan diskusi di Keraton Kasunanan Solo dan Mangkunegaran
19.00: Ruwatan Sukerto di Balai Kota Solo
21.00: Pertunjukan Wayang Kulit




(dil/ahr)


Hide Ads