Masyarakat Jawa memiliki kepercayaan tradisional yang disebut sebagai Kejawen. Apa itu Kejawen? Simak pengertian dan tradisinya berikut ini.
Sebagai pulau terpadat di Indonesia, Pulau Jawa dihuni oleh berbagai macam kepercayaan mulai dari agama-agama Samawi, Hindu, Buddha, hingga kepercayaan tradisional. Di antara deretan kepercayaan tersebut, terdapat kepercayaan tradisional masyarakat Jawa yang disebut sebagai Kejawen.
Kejawen telah dianut oleh masyarakat Jawa sejak zaman dahulu kala. Ajaran Kejawen dipercaya sudah berkembang sejak zaman Hindu-Budha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, apa sebenarnya arti Kejawen? Apakah Kejawen memiliki tradisi-tradisi tertentu yang rutin dilakukan? Berikut pembahasan lengkapnya.
Apa Itu Kejawen?
Pengertian Kejawen
Mengutip laman indonesia.go.id, Kejawen adalah kepercayaan masyarakat suku Jawa. Menurut naskah-naskah kuno, Kejawen lebih berupa seni, budaya, tradisi, sikap, ritual, dan filosofi masyarakat Jawa yang tidak terlepas dari spiritualitas suku Jawa. Namun secara umum, Kejawen merupakan sebuah kebudayaan yang mengajarkan tentang tata krama atau aturan dalam berkehidupan yang baik.
Orang Jawa yang percaya dengan Kejawen relatif taat dengan agamanya. Mereka tetap melaksanakan perintah dan larangan agama yang mereka anut dengan menjaga diri sebagai orang pribumi. Pada dasarnya Kejawen merupakan ajaran filsafat yang mendorong manusia untuk tetap taat dengan Tuhannya.
Inti dari ajaran Kejawen dikenal dengan 'Sangkan Paraning Dumadhi', yang artinya 'dari mana datang dan kembalinya hamba Tuhan'. Ajaran ini menjelaskan bahwa orang Jawa sejak dulu sudah mengakui keesaan Tuhan.
Aliran filsafat Kejawen biasanya berkembang seiring dengan agama yang dianut orang tersebut. Oleh karena itu kemudian dikenal istilah Islam Kejawen, Hindu Kejawen, Buddha Kejawen, dan Kristen Kejawen.
Tradisi Kejawen
Berikut ini beberapa tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Jawa dengan kepercayaan Kejawen:
1. Nyadran
Nyadran yaitu tradisi yang dilakukan oleh orang Jawa sebelum Puasa tiba dengan melakukan ziarah ke makam-makam dan menabur bunga.
2. Mitoni
Mitoni yaitu tradisi yang diperuntukkan bagi wanita yang baru pertama kali mengandung bayi atau hamil. Tradisi ini dilakukan dengan mengadakan upacara siraman pada usia kehamilan tujuh bulan.
3. Tedhak siten
Tedhak siten yaitu tradisi yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan seorang anak agar dapat menjalani kehidupan yang benar dan sukses di masa depan.
4. Wetonan
Wetonan yaitu tradisi yang mirip dengan perayaan ulang tahun. Namun, tradisi ini dapat diselenggarakan hingga 10 kali dalam setahun dan dilaksanakan sesuai dengan penanggalan kalender Jawa.
Demikian pembahasan mengenai pengertian Kejawen serta tradisi-tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa yang masih kental dengan kepercayaan Kejawen. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dil/dil)