Dapat menggelar pernikahan yang baik dan sesuai dengan adat Jawa merupakan dambaan bagi kebanyakan pasangan suku Jawa. Terdapat berbagai macam prosesi yang harus dilakukan dan dilalui oleh pengantin dalam melangsungkan pernikahan adat Jawa, salah satunya adalah ngunduh mantu.
Ngunduh mantu menjadi momen perayaan pernikahan terakhir bagi pengantin. Prosesi ini dilakukan setelah melewati resepsi pernikahan. Pada umumnya prosesi ini tidak pernah ditinggalkan oleh masyarakat Jawa yang akan menggelar pernikahan.
Lantas, apa itu prosesi ngunduh mantu? Wajib dilakukan atau tidak? Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Ngunduh Mantu
Dikutip detikJateng dalam jurnal 'Tradisi Pernikahan Adat Jawa Keraton Membentuk Keluarga Sakinah' (Ibda' Volume 15 No 1, 2017) Ngunduh Mantu adalah acara yang dilakukan setelah melewati serangkaian acara dalam pernikahan mulai dari pra acara hingga resepsi. Pada umumnya dalam pernikahan adat Jawa setelah menjalankan resepsi pernikahan hingga akhir akan melakukan tilik besan atau ngunduh mantu selang lima hari dari resepsi pernikahan dilangsungkan.
Acara Ngunduh Mantu diselenggarakan oleh pihak keluarga mempelai laki-laki. Dalam acara ini pengantin bersama dengan keluarga dan tetangga mempelai wanita akan berkunjung ke rumah mempelai laki-laki. Sesampainya disana, para pengantin akan sungkem kepada orang tua mempelai laki-laki sebagai bentuk penghormatan. Setelah itu, pengantin akan ditempatkan di pelaminan.
Selanjutnya, orang tua mempelai pengantin laki-laki akan menjemput orang tua mempelai pengantin wanita dan menempatkan mereka di sisi pelaminan yang berdekatan pengantin sebagai bentuk penghormatan terhadap orang tua mempelai pengantin wanita.
Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa
1. Pasang tarub
2. Srah-srahan
3. Siraman
4. Midodareni
5. Ijab kabul
6. Panggih atau temu manten
7. Bobot timang
8. Nanem jero
9. Kacar-kucur
10. Dulangan atau klimahan
11. Sungkeman
12. Ngunduh mantu
Tata Cara Ngunduh Mantu
Berikut ini tata cara prosesi ngunduh mantu, dikutip detikJateng dari Radio Republik Indonesia dalam laman resminya, Rabu, (10/5/2023).
1. Iring-iringan pangambyong
Prosesi pertama dalam ngunduh mantu adalah Iring-iringan pangambyong. Prosesi merupakan momen pengantin, orang tua mempelai wanita, dan kerabat berjalan menuju kediaman mempelai laki-laki. Sesampainnya di tempat tujuan, iring-iringan tersebut akan disambut dengan iringan gending boyo pengantin.
2. Penyerahan imbal wicara
Imbal wicara adalah prosesi berdialog antara pihak keluarga mempelai wanita dengan keluarga mempelai laki-laki yang intinya menyerahkan kedua mempelai kepada pihak keluarga mempelai laki-laki. Namun, pada umumnya kedua keluarga ini akan diwakilkan oleh salah seorang perwakilan.
3. Pemberian air suci
Air minum ini akan diberikan kepada kedua mempelai pengantin dan diminumkan oleh orang tua mempelai laki-laki. Pemberian minuman tersebut bermakna harapan agar keluarga pengantin diberikan kedamaian dan ketentraman.
4. Sindur binayang
Acara ini merupakan sambutan pihak keluarga mempelai pria terhadap kedatangan keluarga besan dan pengantin dengan membawakan seperangkat seserahan.
5. Sungkeman
Kedua pengantin akan bersungkem kepada kedua orang tuannya sebagai bentuk penghormatan sekaligus rasa syukur.
6. Ramah tamah
Setelah rangkaian acara telah terlewati, maka kedua belah pihak keluarga dapat menikmati jamuan yang telah disediakan sembari bercerita maupun berfoto. Apabila dirasa sudah cukup maka acara akan ditutup dengan berdoa.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai ngunduh mantu yang merupakan salah satu prosesi pernikahan dalam adat Jawa. Semoga bermanfaat ya, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(apl/sip)