Simak keistimewaan masjid ini di sini, Lur!
Masjid ini diperkirakan mampu menampung jemaah hingga 25.000 ribu orang. Selain itu, masjid ini juga memiliki sederet fasilitas yang sangat lengkap seperti hotel, convention hall, office hall, perpustakaan, menara Al Husna, dan kafΓ©.
Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah terletak di Jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah
Dikutip detikJateng dari laman Masjid Agung Jawa Tengah majt.or.id, Rabu (29/3/2023), awal mula berdirinya masjid ini tidak terlepas dengan adanya tanah banda milik Masjid Agung Kauman Semarang. Tanah banda ini sempat hilang karena dikelola Badan Pengurus Masjid (BKM) yang tidak amanah pada 1980.
Dengan melewati berbagai macam upaya, akhirnya tanah banda masjid berhasil direbut kembali oleh umat dengan dukungan berbagai macam pihak. Mulai dari remaja masjid, Ketua MUI Jateng, hingga Gubernur Jawa Tengah.
Meskipun hanya berhasil merebut tanah seluas 69,2 hektare dari 119,1270 hektare dari keseluruhan luas tanah banda masjid.
Sebagai penanda atau tetenger telah berhasil merebut kembali tanah banda masjid, Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto mengusulkan untuk membangun masjid di kawasan itu. Masjid ini pun mulai dibangun pada 6 Juni 2001.
Sosok Perancang Arsitektur Masjid
Pada 28 November 2001 diadakan sayembara desain arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah. Dalam sayembara tersebut dimenangkan oleh Ir. H. Achmad Fanani dari PT. Atelier.
Alhasil pada 6 September 2002, Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto, Menteri Agama Prof. Dr. KH. Said Agil Al-Munawar, Ketua Umum MUI Pusat KH MA Sahal Mahfud secara simbolis menancapkan tiang pancang pertama sebagai penanda dimulainya pembangunan masjid seluas 10 hektare itu.
Gaya Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah
Dikutip detikJateng dari Indonesia Kaya, masjid ini dibangun dengan memadukan tiga arsitektur gaya Jawa, Roma, dan Arab. Motif-motif batik yang merupakan seni tradisional masyarakat Jawa dapat dilihat di bagian dasar tiang.
Kemudian, seni ukir kaligrafi yang merupakan budaya arsitektur Timur Tengah menghiasi dinding-dinding area masjid serta terdapat enam payung hidrolik besar yang mengadaptasi Masjid Nabawi di Madinah. Selanjutnya gaya arsitektur Roma terlihat dari lapisan warna-warna desain interior masjid.
Biaya Pembangunan Masjid
Dari situs Masjid Agung Jawa Tengah, biaya pembangunan masjid ini mencapai Rp 230 miliar. Padahal semula, masjid ini hanya dianggarkan senilai Rp 30 miliar.
Peresmian Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa 14 April 2006. Peresmian itu ditandai dengan penandatangan batu prasasti setinggi 3,2 meter dengan berat 7,8 ton.
Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/apl)