Melihat Khidmatnya Ritual Larung Sesaji di Kali Progo

Melihat Khidmatnya Ritual Larung Sesaji di Kali Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Minggu, 12 Mar 2023 14:18 WIB
Larung sesaji di Kali Progo, Kulon Progo, Minggu (12/3/2023).
Larung sesaji di Kali Progo, Kulon Progo, Minggu (12/3/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar ritual larung sesaji. Ritual tersebut digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas alam sekitar yang diberikan oleh Tuhan.

Ritual ini digelar di area La Barka, sebuah tempat wisata yang terletak tepi Kali Progo wilayah Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, Minggu (12/3/2023).

"Tujuan ritual ini sebagai bentuk sinergitas antara manusia dengan alam dan Tuhannya. Hal ini supaya ada sinergi sehingga terjadi kelestarian alam yang berkelanjutan," ucap Koordinator Acara, Mesran Marto Juminto saat ditemui di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesran mengatakan ritual ini bertajuk Larung Sesaji Ngalap Berkah Toya Kali Progo, yang berarti mencari berkah dari air di Kali Progo. Prosesi ritual dimulai dengan doa bersama yang diikuti oleh warga sekitar dan pelaku usaha di sepanjang Kali Progo wilayah Wijimulyo.

Selesai doa, dilanjutkan arak-arakan sembari membawa dua sesaji yang masing-masing berisi sayuran, buah-buahan, bunga, kemenyan hingga dupa. Sesaji itu dibawa menuju Kali Progo untuk dilarung.

ADVERTISEMENT

"Satu sesaji kita Larung. Satunya lagi dimintakan berkah lalu dibawa kembali untuk disantap bersama," terang Mesran.

Larung sesaji di Kali Progo, Kulon Progo, Minggu (12/3/2023).Larung sesaji di Kali Progo, Kulon Progo, Minggu (12/3/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Mesran berharap ritual ini bisa membawa keberkahan bagi masyarakat dan pelaku usaha di sekitar Kali Progo utamanya untuk La Barka. Terlebih La Barka telah mengambil banyak manfaat dari keberadaan Kali Progo mulai dari sumber air hingga pemandangan alam sekitarnya.

"Ini juga mengingat kalau La Barka ada di tepi Kali Progo sehingga mengambil manfaat Sungai Progo," ujarnya.

Sementara itu pengelola La Barka, Aji Ronowijoyo mengatakan bagi pihaknya ritual ini menjadi bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas karunia alam yang diberikan di sepanjang Kali Progo. Pihaknya berharap ritual ini bisa menjadi sarana pemersatu alam dengan insan manusia.

"Makna ritual tersebut adalah bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan, jadi alam ini begitu indah yang saya pikir ini harus kita syukuri dengan bagaimana kita juga merawatnya dengan contoh mungkin kita tidak boleh membuang sampah sembarangan. Harapannya ini jadi momen bersatunya manusia dengan alam," ujarnya.




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads