16 Macam Gamelan, Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dan Fungsinya

16 Macam Gamelan, Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dan Fungsinya

Santo - detikJateng
Kamis, 09 Mar 2023 14:51 WIB
Perajin gamelan di UD Supoyo, Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Perajin gamelan di UD Supoyo, Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.
Yogyakarta -

Gamelan adalah alat musik tradisional Jawa Tengah yang sudah mendunia. Selain sering digunakan dalam acara-acara tingkat nasional, gamelan juga sering digunakan dalam acara internasional.

Museum Paris dan Museum Musik Nasional Amerika bahkan memiliki koleksi seperangkat gamelan Jawa. Hal ini menjadi bukti dan sebuah pengakuan terhadap gamelan sebagai identitas yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Salah satu jenis gamelan di Indonesia adalah gamelan dari daerah Jawa Tengah. Gamelan dari wilayah ini memiliki ciri yang berbeda jika dibandingkan dengan gamelan dari daerah lain, misalnya Bali. Berikut pengertian gamelan dan 16 macam gamelan lengkap dengan fungsinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Gamelan?

Mengutip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, gamelan berasal dari kata "gamel" yang dalam bahasa Jawa artinya memukul atau menabuh, sedangkan akhiran "an" merujuk pada kata benda. Secara keseluruhan, gamelan dapat dimaknai sebagai seperangkat alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh.

Gamelan diduga sudah dikenal di daerah Jawa sejak tahun 326 Saka (404 M), dibuktikan dengan penggambaran permainan gamelan masa itu yang ada di relief Candi Borobudur dan Prambanan. Dalam perkembangannya, gamelan Jawa kemudian berdiri sendiri sebagai sebuah pertunjukan musik independen lengkap dengan penyanyi yang disebut sinden.

ADVERTISEMENT

Gamelan Jawa yang berirama lembut umumnya dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang dan pertunjukan tari. Gamelan Jawa juga diperdengarkan sebagai alunan musik pengiring pengantin di keraton-keraton Jawa dan sampai saat ini masih digunakan sebagai pengiring acara resepsi pernikahan.

16 Macam Gamelan Jawa Tengah

Gamelan Jawa terdiri atas seperangkat instrumen yang memiliki fungsi berbeda-beda, yaitu:

  1. Gendang atau kendang, instrumen yang berfungsi sebagai pengatur irama dan tempo gendhing yang dimainkan.
  2. Gong, instrumen yang berfungsi untuk menguatkan gendang dalam menentukan bentuk gending dan menjadi pertanda dimulainya serta berakhirnya sebuah gending.
  3. Suling, instrumen yang berfungsi sebagai pangrengga lagu.
  4. Gambang, instrumen yang berfungsi sebagai pemangku lagu, memperindah lagu dengan cengkoknya, dan pembuka untuk gending-gending gambang.
  5. Bonang, instrumen yang berfungsi untuk membuka atau memulai penyajian gending-gending tertentu serta menghias lagu.
  6. Siter, instrumen yang berperan untuk membentuk cengkok dan dimainkan bersama gambang dalam kecepatan yang sama.
  7. Rebab, instrumen yang berfungsi untuk menuntun arah lagu sinden, terutama dalam tabuhan yang lirih.
  8. Kenong, instrumen yang berfungsi menentukan batas-batas gatra berdasarkan bentuk gendingnya, menegaskan irama, dan mengatur tempo dari gending yang dimainkan.
  9. Kempul, instrumen mirip gong kecil yang berfungsi untuk menegaskan irama dalam sebuah gending.
  10. Kethuk, instrumen yang berfungsi menjaga kestabilan irama gending agar tetap harmonis.
  11. Kempyang, instrumen yang berfungsi untuk membantu menguatkan gendang dalam menentukan bentuk gending dan menunjukkan jenis irama.
  12. Gender, instrumen yang berfungsi sebagai pemangku lagu.
  13. Saron, instrumen yang berfungsi sebagai pengiring gending.
  14. Slenthem atau demung, instrumen yang berfungsi sebagai penegas atau penunjuk lagu yang sesungguhnya.
  15. Kemanak, instrumen yang berfungsi sebagai pengiring lagu dan hanya dipergunakan pada gending-gending tertentu saja.
  16. Clempung, instrumen yang berfungsi sebagai penghias lagu dan pemangku lagu.

Itulah 16 macam gamelan atau alat musik tradisional dari Jawa Tengah lengkap dengan fungsinya. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads