Kabupaten Blora, Jawa Tengah, banyak memiliki tempat-tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat. Salah satunya adalah petilasan Sunan Pojok.
Masyarakat meyakini bahwa tempat yang berada di Dukuh Pojok, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo ini pernah didiami oleh Sunan Pojok. Tokoh itu pernah bertapa di tempat itu.
Salah satu tokoh masyarakat di Blora, M Fatah mengatakan Sunan Pojok alias Pangeran Surobahu itu berasal dari Mataram Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau merupakan panglima perang yang diangkat oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo," kata Fatah saat dihubungi, Jumat (10/2/2023).
Menurut pria yang menjabat sebagai Ketua PCNU Blora itu, Sunan Pojok ikut bertempur melawan VOC di Batavia. Setelah pertempuran tersebut Sunan Pojok kemudian lari ke Blora dan berhenti di tempat tersebut.
Sunan Pojok yang kondisinya sedang sakit itu akhirnya meninggal dan dimakamkan di lokasi itu. Kemudian, makamnya dipindahkan ke dekat Alun-alun Blora.
Salah satu warga, Mustamir (71) mengatakan saat itu Sunan Pojok tinggal di tempat itu untuk bersembunyi dari kejaran musuh-musuhnya. Ternyata tempat tersebut memang aman.
"Aman sebagai tempat pelarian," terang Mustamir saat ditemui belum lama ini.
Hal itu kemudian menjadikan mitos bahwa petilasan itu akan menjadi tempat yang aman bagi siapapun yang sedang membutuhkan persembunyian. Sayangnya, tempat tersebut terkadang disalahgunakan untuk persembunyian orang-orang jahat.
Warga lainnya, Suyoto mengatakan, pernah suatu ketika ada orang membawa kayu hasil mencuri yang sedang kabur dan menjadi buronan polisi.
"Dia lari ke pertapaan, mas. Berdoa sama Gusti Allah minta pertolongan," katanya. Alhasil, pencuri tersebut bisa lolos dari kejaran polisi.
(ahr/ams)