Cerita mengenai Nyi Blorong identik dengan sosok bertubuh separuh manusia dan separuh ular. Nyi Blorong konon diyakini sebagai panglima Kerajaan Ratu Kidul.
Mengutip buku berjudul, 'Kanjeng Ratu Kidul dalam Perspektif Islam Jawa' karya K.H. Muhammad Sholikhin disebutkan Nyi Blorong tidak lain adalah Dewi Nawangwulan. Dalam buku itu disebutkan Dewi Nawangwulan adalah bidadari yang diperistri Jaka Tarub.
Dikisahkan, Jaka Tarub mencuri pakaian dari Dewi Nawangwulan yang saat itu tengah mandi bersama beberapa bidadari lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nawangwulang belakangan menemukan baju yang dulunya dicuri Ageng Tarub, tetapi ia tidak bisa kembali ke surga lagi, sebab ia sudah kawin dengan seorang manusia," tulis Sholikhin dalam bukunya seperti dilihat detikJateng, Selasa (27/12/2022).
"Karena itu ia menjadi Nyai Roro Kidul atau Nyi Blorong atau yang dikenal oleh masyarakat sebagai Nyai Blorong, menjadi abdi atau panglima dari Gusti Kanjeng Ratu Kidul, ratu dunia roh yang berpusat di laut selatan. Demikian sebagaimana dikemukakan dalam berbagai versi Babad Tanah Jawi dan sebagaimana dipercaya masyarakat Jawa melalui kisah dalam tradisi mereka," imbuhnya dalam buku tersebut.
Sholikhin juga menyebutkan sosok Nyi Blorong berdasarkan versi masyarakat di sekitar Pelabuhan Ratu dan Pangandaran, Jawa Barat. Dalam versi ini Nyai Blorong merupakan putri dari Kanjeng Ratu Kidul.
Kisah ini bermula dari sebutir telur yang diberikan Kanjeng Ratu Kidul kepada Ki Ageng Tambir yang tengah bertapa di gua yang sekarang disebut Karang Bolong di Pelabuhan Ratu. Ki Tambir diberi tahu jika kelak telur itu menetas diberi nama Nyi Blorong dan diakui sebagai anak Kanjeng Ratu Kidul.
"Oleh Kanjeng Ratu Kidul, Ki Tambir diberitahu bahwa Nyi Blorong kelak akan memikul tugas untuk menggoda dan menyesatkan manusia," terang Sholikhin dalam bukunya itu.
Ki Ageng Tambir pun akhirnya didapuk menjadi juru kunci dan penjaga gua yang dihuni Nyi Blorong. Ki Ageng Tambir bertugas mengantar manusia yang ingin berhubungan dengan Nyi Blorong dan menjelaskan syarat-syaratnya.
Nyi Blorong juga dikenal sebagai sosok yang ahli dalam memimpin pasukannya jin. Jin-jin di bawah pimpinannya juga dikenal cukup kuat.
Salah satu pegiat sejarah dari Solo Societeit, Dani Saptoni menyebut jabatan panglima yang diberikan kepada Nyi Blorong merupakan kepercayaan dari masyarakat.
"Kalau dalam kultur Jawa di era Mataram ada tiga person yang menguasai laut Kidul yakni Kanjeng Ratu Kidul yang merupakan istri Panembahan Senopati dan raja-raja selanjutnya, kemudian patihnya Nyai Roro Kidul dan punya anak yang bernama Nyai Blorong," urainya.
Selengkapnya tentang sosok Nyi Blorong konon disebut panglima Kanjeng Ratu Kidul di halaman selanjutnya.
"Kalau orang Jawa itu pantai selatan ada sebuah kerajaan, garis komandonya dipasang seperti ini Nyi blorong dipasangkan dengan status panglima. (Sosok) Ini yang paling sering muncul dan berhadapan dengan dunia manusia," imbuhnya.
Dani menyebut jika ada yang akan bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul maka nantinya akan bertemu dengan para bawahannya terlebih dahulu. Termasuk juga dengan Nyi Blorong.
Setelah melalui tahapan itu, jika diperkenankan maka baru bisa bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul.
"Di Parangkusumo, Parangtritis, yang menemui mereka bukan Kanjeng Ratu Kidul, tapi prajurit-prajuritnya dulu baru Nyi Roro Kidul," ucapnya.