Layanan Spesial Museum Radyapustaka Solo: Konsultasi Hari Baik

Layanan Spesial Museum Radyapustaka Solo: Konsultasi Hari Baik

Ahmad Rafiq - detikJateng
Jumat, 09 Des 2022 16:29 WIB
Museum Radya Pustaka Surakarta, Minggu (16/7/2017).
Museum Radyapustaka Solo. Foto: Bayu Ardi Isnanto
Solo -

Sebagian masyarakat Jawa masih mempercayai hari baik dan hari buruk dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu. Budaya petung (penghitungan) penanggalan Jawa ini sudah hidup selama ratusan tahun.

Biasanya masyarakat menggunakan petung penanggalan Jawa untuk melakukan kegiatan-kegiatan besar seperti upacara pernikahan, pindah rumah, hingga membuka usaha.

Hanya saja saat ini ahli di bidang penanggalan Jawa sudah mulai langka. Hal ini membuat tradisi petung semakin lama semakin terkikis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu yang mencoba tetap melestarikan tradisi ini adalah Museum Radyapusataka Solo. Hampir setiap hari ada orang yang berkonsultasi mengenai penanggalan Jawa kepada salah satu petugas di museum yang memang menguasai pengetahuan penanggalan Jawa.

Museum Radyapustaka merupakan museum tertua di Indonesia yang menyimpan manuskrip kuno dan artefak peninggalan Keraton Kasunanan Solo yang merupakan penerus dinasti Mataram Islam.

ADVERTISEMENT

Sedangkan sistem penanggalan Jawa sendiri disusun oleh salah satu penguasa Mataram Islam yang sangat terkenal, Sultan Agung Hanyokrokusumo.

"Ada beberapa manuskrip kuno di museum ini yang menjadi acuan dalam petung penanggalan Jawa," kata ahli penanggalan Jawa dari Radyapustaka, Ki Totok Yasmiran.

Karena itu pihaknya terus berupaya bisa melestarikan budaya tersebut dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berkonsultasi.

Sejak awal berdiri, kata dia, museum yang kini berumur 132 tahun itu sudah menjadi jujukan masyarakat yang ingin berkonsultasi dan mencari hari baik untuk hajatannya.

Melalui penghitungan ini, karakter atau sifat seseorang juga bisa diketahui berdasarkan hari kelahiran atau weton-nya.

Menurut Totok, tradisi petung penanggalan Jawa ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan horoskop maupun shio. Bedanya tradisi ini merupakan merupakan hasil kebudayaan asli di Jawa.

Untuk mengetahui penghitungan penanggalan Jawa hasil analisa ahli dari Museum Radyapustaka Solo, pembaca bisa membuka detikJateng setiap hari pukul 06.00 WIB di sini.

(ahr/dil)


Hide Ads