Ada Tumplak Punjen di Pernikahan Kaesang-Erina, Prosesi Apa Itu?

Ada Tumplak Punjen di Pernikahan Kaesang-Erina, Prosesi Apa Itu?

Aditya Mardiastuti - detikJateng
Rabu, 30 Nov 2022 12:00 WIB
Kaesang Pangarep, Erina Gudono
Foto prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono (Foto: dok. Instagram/@kaesangp)
Solo -

Keluarga Presiden Joko Widodo akan menyelenggarakan acara ngunduh mantu Kaesang Pangarep-Erina Gudono di Solo. Ada tradisi tumplak punjen saat ngunduh mantu itu. Upacara apa itu?

"Ada tumplak punjen, nanti di dalamya ada tradisi begalan yang isinya perabotan rumah tangga yang dibawa oleh penari dari ISI. Berapanya kurang tahu," kata Art Director Asmoro Decoration Pandji Vasco Da Gama di Loji Gandrung, Selasa (29/11/2022).

Dalam tradisi tumplak punjen itu, kedua mempelai dan orang tua akan menyebar udik-udik. Udik-udik ini berisi uang logam dan beras kuning serta rempah-rempah dengan berbagai harapan itu disebarkan untuk masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Tumplak Punjen

Mengutip jurnal 'Upacara Tumplak Punjen Dalam Prosesi Panggih Pernikahan Adat Jawa di Kota Malang' (Jurnal Tata Rias Vol 9 No 2, 2020), upacara tumplak punjen merupakan upacara yang dilaksanakan orang tua ketika menikahkan anak bungsu atau anak yang terakhir.

Dalam jurnal karya Rochmatini Yadiana dan Mutimmatul Faidah itu disebutkan, upacara tumplak punjen merupakan bagian dari prosesi panggih.

ADVERTISEMENT

Tumplak berarti tumpah mengeluarkan semua isi yang ada di dalam wadah. Sedangkan punjen artinya dipanggul. Tumplak punjen berarti telah dimantukan (tumplak) semua anak (punjen) dan ini mantu yang terakhir.

Dalam jurnal itu disebutkan, upacara tumplak punjen ini biasanya digelar setelah ijab kabul atau malam hari setelah selesainya resepsi. Upacara ini bermaksud untuk memberitahukan kepada sanak saudara bila kedua orang tua pengantin telah selesai melaksanakan tanggung jawabnya sebagai orang tua.

Prosesi Tumplak Punjen

Sementara itu, Moch Lukluil Maknun dalam jurnal Balai Litbang Agama Semarang menjelaskan prosesi tumplak punjen dilakukan secara simbolis dengan memberikan atau melemparkan uang sumbangan berupa koin recehan di nampan untuk kedua pengantin. Hal ini sebagai perlambang agar perekonomian pengantin ke depan berjalan baik.

Filosofi hal ini karena perkawinan antara barep (anak sulung) bertemu ragil (anak bungsu) dianggap cocok dan ideal sehingga diyakini kehidupan kedua pengantin akan mapan. Dalam peribahasa diistilahkan tumbu ketemu tutup (tempat nasi atau bakul dengan tutupnya).

Ubarampe Tumplak Punjen

Adapun ubarampe tumplak punjen atau bahan-bahan yang digunakan dalam upacara ini terdiri dari:

  • Kantong kecil atau pundi: simbol sandang pangan.
  • Kacang-kacangan: simbol kemakmuran atau keberhasilan.
  • Empon-empon atau bumbu dapur: melambangkan kesehatan.
  • Beras kuning: melambangkan rezeki yang melimpah.
  • Uang koin: disawerkan di atas payung yang diputar, simbol rezeki dari Tuhan.
  • Pecut: bermakna menghalau anak-anaknya yang tadinya malas setelah menikah menjadi lebih rajin bekerja dan beribadah.
  • Payung polos: selain sebagai pelindung, payung yang diputar menjadi simbol dari bumi yang terus berputar atau roda kehidupan.

Nah, itulah pengertian tumplak punjen dan ubarampe upacara tersebut. Semoga bermanfaat ya Lur!




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads