Meriahnya Kirab Pager Mangkok di Kudus Lestarikan Ajaran Sunan Muria

Meriahnya Kirab Pager Mangkok di Kudus Lestarikan Ajaran Sunan Muria

Dian Untoro Aji - detikJateng
Jumat, 25 Nov 2022 17:05 WIB
Warga Dukuh Piji Wetan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menggelar Kirab Pager Mangkok, Jumat (25/11/2022).
Warga Dukuh Piji Wetan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menggelar Kirab Pager Mangkok, Jumat (25/11/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng.
Kudus -

Warga Dukuh Piji Wetan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menggelar Kirab Pager Mangkok untuk melestarikan ajaran tentang bersedekah dari Sunan Muria. Ada satu gunungan dan ratusan makanan yang diarak selanjutnya jadi rebutan warga.

Pantauan detikJateng di lokasi Kirab Pager Mangkok dimulai dengan acara pembukaan di panggung utama Dukuh Piji Wetan, Jumat (25/11) pukul 14.00 WIB. Setelah itu ratusan warga yang membawa gunungan hingga makanan menuju Punden Depok sejauh satu kilometer.

Paling depan iring-iringan siswa yang membawa tulisan Kirab Pager Mangkok. Setelah itu ada satu gunungan yang digotong warga. Gunungan berisi beragam hasil bumi. Ada pula ratusan bungkus nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampainya di punden, gunungan dan ratusan nasi di letakkan di sebuah meja di tengah lapangan punden. Selanjutnya acara doa yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Usai didoakan warga berebut nasi dan gunungan.

Koordinator Kampung Budaya Piji Wetan, Mochammad Zaeni menjelaskan Kirab Pager Mangkok merupakan kegiatan untuk melestarikan ajaran Sunan Muria. Utamanya tentang ajaran untuk bersedekah.

ADVERTISEMENT
Warga Dukuh Piji Wetan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menggelar Kirab Pager Mangkok, Jumat (25/11/2022).Warga Dukuh Piji Wetan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menggelar Kirab Pager Mangkok, Jumat (25/11/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

"Kirab Pager Mangkok ini adalah nguri-nguri tentang ajaran Sunan Muria yaitu tentang pager mangkok atau bersedekah. Piji Wetan itu ada tradisi itu biasanya memberikan sedekah kepada yang lain, terus ini kedua kalinya," jelas Zaeni kepada wartawan ditemui di lokasi, Jumat (25/11/2022).

Zaeni mengatakan kirab ini digelar dua kalinya. Ada ratusan warga yang mengikuti kirab tersebut. Mereka ada yang membawa gunungan dan bungkusan nasi.

"Masing-masing RT membawa nasi tomplingan, nasi yang dibungkus dengan daun pisang atau pakai mangkok," jelas dia.

Menurutnya nasi yang dibagikan sebagai simbol untuk bersedekah dengan sesama warga lainnya. Makanan itu nanti dibagikan kepada masyarakat," tambah dia.

Selengkapnya di halaman berikutnya...

Kesempatan yang sama Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa, RR Lilik Ngesti mengatakan Kirab Pager Mangkok diharapkan menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya leluhur yang ada. Sebab kata dia sekarang budaya leluhur banyak yang sudah luntur digerus perkembangan zaman.

Warga Dukuh Piji Wetan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menggelar Kirab Pager Mangkok, Jumat (25/11/2022).Warga Dukuh Piji Wetan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus menggelar Kirab Pager Mangkok, Jumat (25/11/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

"Bahwa desa harus punya mandiri dan potensi untuk mengembangkan yang lebih baik. Utamanya di era globalisasi banyak budaya yang tergerus," kata Lilik ditemui di lokasi sore ini.

"Dengan festival ini membuat angin segar dinas kamu untuk menguri-nguri desa lain membangkitkan atau memberikan percikan di kampung budaya untuk mengembangkan budaya yang lebih adaptif, kebudayaan itu harus dilestarikan," pungkas Lilik.

Halaman 2 dari 2
(apl/sip)


Hide Ads