Festival Lima Gunung di Magelang, Yenny Wahid: Selalu Jadi Andalan

Festival Lima Gunung di Magelang, Yenny Wahid: Selalu Jadi Andalan

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 02 Okt 2022 20:34 WIB
Kirab budaya dalam rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXI di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Kirab budaya dalam rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXI di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng.
Kabupaten Magelang -

Rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXI di Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, berakhir hari ini. Dalam kirab budaya, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang biasa disapa Yenny Wahid diarak naik tandu.

PantauandetikJateng, kirab budaya dalam rangkaian FLG XXI ini dilangsungkan di sekitar lokasi. Di mana peserta kirab dari para pengisi acara dan seniman-seniman dari Komunitas Lima Gunung.

Dalam kirab budaya ini, ada satu hal yang menarik perhatian penonton maupun warga masyarakat di lereng Gunung Andong, tersebut. Kehadiran Yenny Wahid yang diundang, dan ikut dalam kirab menjadi salah satu yang mendorong masyarakat hadir.


Setelah sampai di panggung utama, Yenny Wahid langsung didaulat untuk memberikan sambutan. Sebelum memberikan sambutan, Yenny diminta memukul gong sebanyak 21 kali sebagaimana penyelenggaraan FLG XXI.

Kirab budaya dalam rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXI di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.Kirab budaya dalam rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXI di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng



Menurut Yenny, penyelenggaraan Festival Lima Gunung punya kegunaan yang luar biasa. Pertama untuk nguri-uri kebudayaan, kemudian festival ini membawa senyum, keceriaan dan membawa kebahagiaan.

"Festival ini punya kegunaan yang luar biasa yaitu pertama tentu nguri-uri budaya itu sudah pasti. Tetapi di balik upaya untuk nguri-uri budaya ada upaya untuk terus melestarikan kearifan kita sebagai bangsa. Festival lima gunung ini membawa senyum, membawa keceriaan, membawa kebahagiaan ketika dunia pada saat ini sedang banyak sedihnya," kata Yenny dalam sambutannya, Minggu (2/10/2022).

Yenny Wahid yang juga Direktur Wahid Institute menambahkan, sambutan yang diberikan dengan penuh kehangatan. Hal tersebut dianggap sebuah hadiah tersendiri baginya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Komunitas Lima Gunung memang selalu dekat di hati saya. Sejak pertama kali saya diundang oleh Pak Presiden Lima Gunung, Mas Tanto Mendut (Sutanto) ke sini, ketemu dengan semuanya, pengisi acara, para seniman-seniman, budayawan, hati saya langsung kepincut. Kedekatan itu terus saya bawa kemanapun sehingga kalau ada apa-apa memang Lima Gunung juga andalan bagi saya," kata dia.

Kirab budaya dalam rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXI di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.Kirab budaya dalam rangkaian Festival Lima Gunung (FLG) XXI di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng



(apl/apl)


Hide Ads