Ratusan nasi ingkung tersaji di Alun-alun Simpang Tujuh dalam rangka Hari Jadi ke-473 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, malam ini. Acara yang bertajuk Kenduren Massal tersebut sempat ditiadakan selama dua tahun karena pandemi virus Corona atau COVID-19.
Pantauan detikJateng di lokasi, warga mulai berdatangan di lapangan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Kamis (22/9/2022) malam. Tampak warga dan pejabat membawa nasi ingkung. Nasi ingkung itu ditaruh di sebuah nampan.
Warga yang datang pun tampak mengenakan pakaian khas Kudus. Berupa sarung, kemeja warna putih, dan mengenakan ikat kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka berkumpul di tengah lapangan. Sedangkan nasi ingkung ditaruh di tengah kerumunan warga. Sebelum dimakan bersama, didoakan oleh tokoh masyarakat Kudus. Setelah didoakan, nasi ingkung dan lauk pauknya dimakan bersama-sama.
"Nasi ingkung hari HUT ke-473 Kabupaten Kudus," ujar Bupati Kudus HM Hartopo saat memberikan sambutan di hadapan masyarakat di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Kamis (22/9).
![]() |
Dia mengatakan Kenduren Massal tersebut sempat ditiadakan selama dua tahun karena pandemi. Kata Hartopo, Kudus sempat menjadi zona hitam penyebaran COVID-19 pada tahun 2021 lalu. Kegiatan warga pun lumpuh karena dibatasi.
"Dua tahun lebih mulai 2020,2021 kita vakum berkegiatan, nyenyet di Kudus, sepi. 2021 masuk di zona gelap, semua kegiatan dilarang, bahkan keluar rumah dilarang. Sampai semua petugas COVID-19," jelasnya.
"Masyarakat menganggap sangat kejam, itu semata-mata bukan kejam, bentuk kepedulian terhadap masyarakat agar tidak tertular COVID-19," Hartopo mengimbuhkan.
Hartopo mengatakan acara Kenduren Massal akhirnya digelar tahun ini. Ada sebanyak 473 berkat nasi ingkung.
![]() |
"Alhamdulillah Kudus usia 473, acara digelar Hari Jadi ini, termasuk ini khotmil Qur'an dan Kenduren Massal, bentuk syukur dan agar Kudus menjadi lebih baik. Simbol kerukunan situasi yang aman, seiring melandai kasus COVID-19," jelasnya.
"Semoga Kudus ke depan lebih baik maju dan sejahtera, saya berharap partisipasi aktif Kudus karena milik seluruh masyarakat. Di akhir sambutan mengajak bersama-sama berdoa Kudus aman dan kondusif mendapatkan kelimpahan berkah dan dijauhkan dari segala bencana," pungkas Hartopo.
Akhir acara diisi dengan berbagai pentas khas Kudus. Acara Kenduren Massal tersebut berlangsung meriah.