Kirab budaya ini juga disaksikan siswa SD, SMP, maupun SLTA sederajat. Para pelajar berbaur dengan warga, berjajar di trotoar sepanjang Jalan Balaputradewa.
Kirab budaya yang diikuti 2.000 warga dari 20 desa di Kecamatan Borobudur ini menampilkan ikon yang berbeda-beda. Ikon dalam kirab sesuai dengan fauna yang ada di relief Candi Borobudur.
Rangkaian dalam kirab ini diawali dari Desa Kembanglimus yang menampilkan ikon gajah. Kemudian disusul Desa Tuksongo dengan ayam, Desa Kenalan (penyu), Majaksingi (buaya) dan Desa Ngadiharjo (macan).
![]() |
Kemudian Desa Karanganyar (angsa), Giripurno (kumbang), Candirejo (singa), Ngargogondo (celeng), Wringinputih (merak), Giritengah (kuda sembrani), Kebonsari (banteng), Bumiharjo (kerbau), Tegalarum (serigala), Sambeng (garuda), Tangjungsari (kera), Borobudur (badak), Wanurejo (kijang emas) dan Desa Karangrejo dengan ikon naga.
"Itu (ikon) semuanya bersumber dari inspirasi kita, Candi Borobudur. Semua fabel itu ada di Candi Borobudur. Setelah dilakukan riset dan lain-lain, setiap desa ternyata ada korelasi dengan makna dibalik binatang-binatang tersebut. Tadi ada kekuatan, menabung, toleransi dan lain-lain, jadi tentunya binatang tersebut merupakan simbol kearifan lokal yang terinspirasi relief dari Candi Borobudur," kata Judi Wahjudin, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Ristek, Senin (12/9/2022).
Dalam kirab budaya ini, kata Judi, bisa dilihat bagaimana warga desa mengeksplorasi kekuatan-kekuatannya. Kemudian, mereka bergotong royong dan menyajikannya menjadi pertunjukan yang luar biasa.
"Ini membuktikan bahwa roh kebudayaan adalah gotong royong," ujar judi. Dia juga menyinggung soal pertemuan Menteri Bidang Kebudayaan G20.
"Tentunya banyak isu-isu, tetapi yang penting penekanannya adalah bagaimana kebudayaan bisa memberikan kontribusi dan solusi, dimana sekarang dunia sedang banyak masalah. Cuaca, finansial, sandang, pangan, dan lain-lain. Dengan kearifan lokal, kita membuktikan ketahanan budaya bisa memberikan kontribusi dan menjadi salah satu solusi untuk membangun hidup berkelanjutan," tegasnya.
Sekda Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengatakan, Pemkab Magelang terus mendorong kegiatan apapun termasuk kirab budaya sebagai upaya menumbuhkan kreativitas dan inovasi masyarakat di Borobudur.
"Kita akan berkolaborasi dengan semua unsur dan komponen," kata Adi.
Adi juga mengapresiasi antusiasme masyarakat dari 20 desa yang ada di Borobudur. "Setidak-tidaknya kegiatan kirab budaya ini akan menumbuhkan perekonomian masyarakat dan mengundang wisatawan," ujarnya.
(dil/aku)