Gunungan 7,7 Meter Meriahkan Kirab Oyot Genggong di Banjarmangu Banjarnegara

Gunungan 7,7 Meter Meriahkan Kirab Oyot Genggong di Banjarmangu Banjarnegara

Uje Hartono - detikJateng
Rabu, 24 Agu 2022 15:38 WIB
Tradisi Oyot Genggong dengan gunungan setinggi 7,7 meter di Banjarnegara, Rabu (24/8/2022).
Tradisi Oyot Genggong dengan gunungan setinggi 7,7 meter di Banjarnegara, Rabu (24/8/2022). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Ratusan warga tumpah ruah di depan Balai Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, siang ini. Mereka berebut gunungan setinggi 7,7 meter saat tradisi kirab Oyot Genggong.

Sebelum sampai balai desa, warga lengkap dengan pakaian adat Jawa memboyong oyot genggong (akar pohon genggong) dan sejumlah pusaka dari kelurahan lama. Oyot genggong dan pusaka ini dibawa ke kantor Desa Kalilunjar yang saat ini ditempati.

"Ini merupakan tradisi kirab budaya boyong oyot genggong dan pusaka dari kelurahan lama ke kantor yang saat ini ditempati. Ini merupakan tradisi yang warga di sini lakukan setiap tahun," kata Kepala Desa Kalilunjar, Slamet Raharjo, usai kirab, Rabu (24/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pohon genggong merupakan pohon berukuran besar yang ada di Desa Kalilunjar. Warga menyebut genggong lantaran memiliki ukuran yang besar seperti salah satu alat musik gamelan yakni gong.

"Oyot genggong itu akar dari pohon genggong. Pohonnya besar seperti gong. Warga di sini menyebutnya pohon gede (besar) dan seperti gong. Jadi genggong," jelasnya.

ADVERTISEMENT
Tradisi Oyot Genggong dengan gunungan setinggi 7,7 meter di Banjarnegara, Rabu (24/8/2022).Tradisi Oyot Genggong dengan gunungan setinggi 7,7 meter di Banjarnegara, Rabu (24/8/2022). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Pada kirab boyong oyot genggong tahun ini dimeriahkan gunungan setinggi 7,7 meter. Selain itu juga terdapat gunungan aneka sayuran seperti terong, wortel, kacang panjang, dan sayuran hasil bumi lainnya.

"Untuk gunungan, kami sengaja membuat gunungan setinggi 7 meter lebih 7 sentimeter. Ini untuk memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-77 Indonesia," ujarnya.

Gunungan tersebut berupa nasi yang dibungkus plastik. Mulai dari nasi putih, nasi merah, dan nasi jagung. Gunungan tersebut kemudian diperebutkan warga dan dimakan bersama di depan Balai Desa Kalilunjar.

"Sebelumnya ada adang bareng (masak nasi bersama). Jadi setelah acara kami makan bersama. Juga ada uang sebesar Rp 1,3 juta yang diperebutkan warga untuk lebih menarik," terangnya.

Salah satu warga Kalilunjar, Muslih, mengaku senang setelah mendapatkan uang, nasi, serta sayuran pada kirab tersebut. Ia berharap agar dirinya dan warga Desa Kalilunjar diberi keberkahan dan keselamatan.

"Tadi saya dapat uang dua bundel. Isinya Rp 20 ribu nanti untuk jajan anak. Saya juga dapat nasi dan sayur kemudian dimakan bersama. Harapannya semoga ini menjadi berkah dan semua warga selamat," tuturnya.




(rih/sip)


Hide Ads