Hari ini, Jumat (19/8/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 21 Sura 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Maktal.
Weton (hari kelahiran) Jumat Pahing memiliki neptu 15. Pada umumnya pemilik weton ini ramah, manis budi bahasanya, jujur dan bercita-cita tinggi sehingga banyak disukai orang. Meskipun ia juga tabah dan pemberani tetapi hatinya keras.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Srengenge. Wataknya terang, berwibawa dan mencerahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda, Tunggak Semi. Artinya, seperti pohon yang ditebang tetapi daunnya tumbuh lagi. Dengan demikian, keberuntungan pemilik weton ini rezeki selalu lumintu atau ada terus. Penghasilan maupun pekerjaannya biasanya selalu lancar.
Wuku Maktal, lambang dewanya Bathara Sakri, bersifat pemberani, jodohnya cantik/tampan dan berpotensi banyak keturunan. Gedhongnya ada di depan di atasnya terdapat umbul-umbul. Wataknya mendapatkan kekayaan dan kehormatan bersamaan.
Pohonnya nagasari, rupawan, enak bicaranya, dipercaya dan mendapat perhatian dari atasannya. Burung ayam hutan, menjadi kesukaan orang besar. Pandai merangkai kata, siapa saja yang melihat banyak yang suka, berwibawa. Diibaratkan bagai gunung yang meletus, bicaranya agak menyia-nyiakan orang lain, tetapi jika sudah tua baik hati.
Lambangnya bagai sinar yang berjalan/memancar, wataknya dikaruniai pengetahuan tentang seluk-beluk negara. Apa yang dilakukan, menjadikan orang lain kagum..
Celakanya jika bertengkar. Kala ada di Timur Laut, selama 7 hari pada wuku tersebut jangan menuju arah Timur Laut untuk keperluan yang sangat penting.
Pada hari Jum'at Pahing di wuku ini adalah hari yang jelek, jangan bepergian pada hari ini karena akan cenderung ingin bertengkar dalam perjalanan.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo. Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi mengenai weton, hari baik dan semacamnya bisa mengirim email melalui:infojateng@detik.com]
(ahr/ahr)