Diketahui, pada Kamis (4/8) malam, saat konser rangkaian Festival Agustus Merdeka di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri ada sejumlah penonton yang memakai atribut perguruan silat. Atribut itu lantas diamankan dan dikembalikan saat orang-orang tersebut pulang.
"Pengunjung tidak boleh membawa atribut perguruan silat (saat konser berlangsung). Jika kedapatan membawa atribut, petugas bakal menyitanya," kata Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kabag Ops AKP Dwi Krisyanto, Jumat (5/8/2022).
Ia berharap kebijakan itu bisa dipahami dan diterima masyarakat. Hal itu bertujuan untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif saat acara berlangsung.
"Ini demi kebaikan bersama. Intinya yang tidak boleh dibawa (penonton) masuk area alun-alun itu miras, sajam dan atribut organisasi perguruan silat dari manapun," tegas Dwi Krisyanto.
Ia menjelaskan, pihak Polres Wonogiri telah melakukan antisipasi tindakan kriminalitas. Petugas melakukan skrining terhadap para penonton di empat lokasi. Di antaranya simpang empat kantor Kecamatan Wonogiri Kota, depan patung Ir Soekarno, depan Kantor Kementerian Agama dan depan Kantor Cabang BRI Wonogiri.
"Ini untuk memastikan pengunjung yang masuk ke area alun-alun tidak membawa senjata tajam, minuman keras dan atribut perguruan silat seperti bendera, pakaian dan lain-lain. Itu upaya meminimalkan potensi terjadinya konflik. Masuk alun-alun steril. Sehingga masyarakat bisa menikmati pertunjukan," kata dia.
Ia menjelaskan, pengamanan tim gabungan telah dilakukan sejak deklarasi Classic Rock Wonogiri (Crown), Minggu (31/7) lalu. Pengamanan akan lebih dimaksimalkan pada Jumat-Sabtu (5-6/8) malam, terlebih saat penampilan PADI Reborn pada Sabtu (13/8) mendatang.
Ia menerangkan, setiap malam selama rangkaian acara berlangsung pihak kepolisian menyiagakan 100 personel. Khusus saat acara PADI Reborn nanti akan ada 150 personel Polri, ditambah 95 personel dari Satpol PP, Dishub dan Kodim. Sehingga ada 245 orang personel.
"Pengamanan dilakukan secara melekat. Termasuk mengantisipasi terjadinya pencopetan saat konser berlangsung. Resmob dan intel sudah kami sebar. Itu demi kenyamanan masyarakat saat menikmati hiburan," kata Dwi Krisyanto.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo juga mengetahui adanya beberapa penonton yang memakai atribut perguruan silat. Penonton yang membawa jaket berlogo salah satu perguruan silat itu diperbolehkan masuk menonton konser. Namun tidak diperbolehkan memakai jaket itu. Mereka diperbolehkan membawa pulang jaket tersebut saat konser sudah selesai.
"Atribut organisasi apapun kami mohon tidak perlu dibawa atau ditampilkan, ini untuk menjaga semuanya. Pemkab Wonogiri bermohon kepada semua pihak untuk bisa memahami ini," kata pria yang akrab disapa Jekek.
Ia mengatakan Festival Agustus Merdeka di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri adalah pesta rakyat. Hal itu representasi komitmen warga Wonogiri sebagai anak bangsa untuk beraktualisasi dengan sejumlah potensi yang ada, baik pentas musik, seni budaya dan lain-lain.
"Ini bentuk tindakan pencegahan, tidak ada maksud lain. Kami beri pemahaman langsung dan sudah bisa dipahami. Maka kebersamaan kita merepresentasikan kerukunan, kebinekaan dan pluralisme. Maka semua harus punya komitmen agar event ini berjalan aman dan baik," kata Jekek.
(apl/sip)