Setelah vakum dua tahun karena pandemi COVID-19, Festival Cheng Ho kembali digelar di Semarang. Acara penutupan yang digelar di Klenteng Tay Kak Sie pun dipadati pengunjung.
Pantauan detikJateng di Klenteng Tay Kak Sie, Semarang, Sabtu (30/7/2022), terlihat arak-arakan barongsai, kuda, patung, dan lainnya tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Arak-arakan itu datang dari Klenteng Sam Poo Kong yang diketahui identik dengan Laksamana Cheng Ho.
Arak-arakan itu datang untuk berpamitan setelah melaksanakan rangkaian kegiatan Festival Cheng Ho. Wakil Sekretaris Yayasan Klenteng Besar Tay Kak Sie, Ivan, menjelaskan acara ini bertujuan untuk peringatan ke-617 kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Kota Semarang .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita napak tilas ya ini kan salah satu ritual dari kebudayaan Tionghoa. Kita napak tilas untuk memperingati kedatangan Laksamana Cheng Ho, berharap bisa meneladani watak sikap dan ketokohan beliau," kata Ivan.
![]() |
Laksamana Cheng Ho dikenal sebagai penjelajah yang berasal dari China. Ivan menyebut ada banyak hal yang bisa diteladani dari Laksamana Cheng Ho.
"Dia satu istilahnya bisa membaur di setiap kunjungan, dia itu tidak ada misi perang, selalu misi perdamaian, dan ada sesuatu warisan kebudayaan yang ditinggalkan di daerah itu dan itu menjadi ikon di kota itu. Sifatnya dia yang cinta damai, bisa merangkul semua kalangan, itu yang bisa kita teladani," katanya.
Agenda ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Namun, dua tahun terakhir peringatan itu dilaksanakan tanpa ada arak-arakan.
"Nah rangkaiannya dari malam jam 12 kita sudah mengantarkan abu yang suci Laksamana Cheng Ho dari Tay Kak Sie ini ke Klenteng Sam Poo Kong dan dilanjutkan jam 5 kita arak-arakan," katanya.
Ada sekitar delapan sanggar seni yang terlibat dalam acara ini. Mereka tak hanya berasal dari Semarang. Selain itu, di antara ramainya pengunjung juga disebut ada yang datang dari luar daerah.
"Sangat meriah sekali tadi saya jalan banyak ketemu teman-teman, saya tanya dari Surabaya, dari Jakarta dan ini yang pasti jadi momentum awal kebangkitan pariwisata Semarang," ungkapnya.
(afz/rih)