Kisah Mbah Ning, dari Autodidak Jadi Seniman Sungging Wayang Beber

Kisah Mbah Ning, dari Autodidak Jadi Seniman Sungging Wayang Beber

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Minggu, 17 Jul 2022 10:17 WIB
Hermin Istiariningsih alias Mbah Ning (tiga dari kanan) dan suaminya, Sutrisno, Kamis (14/7/2022).
Hermin Istiariningsih alias Mbah Ning (tiga dari kanan) dan suaminya, Sutrisno, Kamis (14/7/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng

Dapat penghargaan Kemendikbud

Baru pada tahun 2000-an, Mbah Ning mulai memamerkan karyanya kepada publik. Penghargaan demi penghargaan dia raih atas dedikasinya melestarikan wayang beber, salah satunya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2018.

Dia mengaku tidak tahu bagaimana karyanya bisa mendunia, sebab dia tidak pernah mengenyam bangku perkuliahan. Namun kini dia sering menerima tamu dari mahasiswa yang ingin belajar melukis wayang beber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nggak menyangka juga bisa sampai seperti ini, karena saya cuma belajar autodidak. Sekarang mahasiswa itu kalau belajar ke sini, UNS, ISI, Unindra, dari Bali," kata dia.

Kini di usia 68 tahun, kondisi kesehatan Mbah Ning sudah sakit-sakitan. Dia pun tak bisa produktif berkarya lagi.

ADVERTISEMENT

Di rumah, dia hanya tinggal berdua dengan suaminya, Sutrisno alias Mbah Tris. Kehidupan mereka sangat sederhana. Tempat tidur mereka hanya berupa bangku kayu. Namun mereka mengaku bersyukur atas kehidupan yang mereka jalani.

"Kami ya hidup seperti ini, kami syukuri apa adanya. Saya penginnya masih bisa melukis, karena saya merasa wayang beber itu duniaku, makanya saya cintai," pungkasnya.


(bai/rih)


Hide Ads