.webp)
Suwe Ora Jamu adalah judul salah satu lagu daerah Jawa. Sejumlah sumber menyebut lagu ini diciptakan R C Hardjosoebroto, seniman bidang seni karawitan dan tembang dari Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada era 1970-an. Berikut lirik lagu Suwe Ora Jamu, lengkap dengan maknanya.
Dikutip dari jurnal Mengembangkan Kreativitas Kekaryaan Tari bagi Siswa SMA karya Wahyudiarto dkk (Abdi Seni Vol 6 No 2, 2015), lagu Suwe Ora Jamu diciptakan oleh R C Hardjosoebroto.
Lirik Lagu Suwe Ora Jamu oleh R C Hardjosubroto
Suwé ora jamu, Jamu godhong téla,
Suwé ora ketemu Ketemu pisan gawé gela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi,
Lama tidak minum jamu, jamu daun ketela,
Lama tidak bertemu, ketemu sekali membuat kecewa.
Lirik lagu Suwe Ora Jamu mengalami modifikasi saat dinyanyikan Waldjinah dalam balutan music campursari. Lagu Suwe Ora Jamu itu direkam dalam album Indonesian Folksongs, Vol 3: Jawa yang dirilis pada 1994.
Lirik lagu Suwe Ora Jamu versi Waldjinah
Suwe ora jamu Mas, jamu godhong telo
Suwe ora ketemu, temu pisan ojo gelo
Suwe ora jamu Mas, jamu godhong meniran
Wis suwe ora ketemu, temu pisan dadi pikiran
Wis suwe yo Mas ora jamu, jamu godhong sligi
Wis suwe ora ketemu, temu pisan dadi ati.
Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi,
Lama tidak minum jamu Mas, jamu daun ketela
Lama tidak bertemu, bertemu pertama kali jangan kecewa
Lama tidak minum jamu Mas, jamu daun Meniran
Sudah lama tidak bertemu, bertemu pertama jadi pikiran
Sudah lama ya Mas, tidak minum jamu, jamu daun Sligi,
Sudah lama tidak bertemu, bertemu sekali jadi hati.
Makna Lirik Lagu Suwe Ora Jamu
Jika dimaknai secara sederhana, lirik lagu Suwe Ora Jamu ini bercerita tentang pertemuan yang sudah lama tidak terjalin. Lagu ini menceritakan tentang dua orang yang sudah lama tidak saling bertemu. Maka itu, ketika bertemu mestinya membuat mereka berbahagia, bukan justru membuat kecewa sehingga menjadi beban di pikiran dan hati.
"Dari lirik lagu campursari ini mengisyaratkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tetapi sekalinya bertemu seharusnya malah senang, tetapi ini menjadi beban di hati karena akan tidak bertemu lama lagi," dikutip dari jurnal Tembang Campursari Suwe Ora Jamu dalam Masyarakat Jawa karya Waldjinah, Kajian Etnografi (Jurnal Ikadbudi Vol 9 No 1, 2020) karya Saras Yulianti dan Suwardi Endraswara.
(dil/ahr)
