Senin Wage 27 Juni 2022: Jangan Menggali Tanah untuk Urusan Sangat Penting

Penanggalan Jawa

Senin Wage 27 Juni 2022: Jangan Menggali Tanah untuk Urusan Sangat Penting

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 27 Jun 2022 08:07 WIB
Ilustrasi kalender atau tanggal merah
Ilustrasi kalender. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat)
Solo -

Hari ini, Senin (27/6/2022) bertemu dengan pasaran Wage. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 27 Dulkangidah 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Mandhasiya.

Weton (hari kelahiran) Senin Wage memiliki neptu 8. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak kemauannya, luwes tak mau tinggal diam, selalu aktif, kreatif, dan terhormat.

Pangarasan pada hari ini Lakuning Geni. Artinya, ada kecenderungan temperamental, emosional, mudah marah dan naik pitam, dan juga pemberani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Pancasuda pada weton ini adalah Wasesa Segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak positifnya bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik (Jika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak sombong). Selain itu sifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab mendominasinya.

Wuku Mandhasiya, lambang dewanya Bathara Brama, keras perangainya, tiada maaf bagi orang yang salah. Jika sudah marah, sulit dikendalikan. Gedhongnya terkunci di depan. Wataknya hemat harta, jika memberi sesuatu cenderung diperlihatkan, agak sombong dan suka dipuji. Pohonnya asam, dapat menjadi pengayom orang yang kesusahan, karena kesejukan hatinya.

ADVERTISEMENT

Burungnya platuk bawang, berwatak keras, suka bekerja dan banyak sifat welas-asihnya. Gambarannya bagai batu hitam di pembaringan pohon besar yang akarnya menghujam dalam bumi.

Sebetulnya sangat sabar, tapi kalau sedang marah sulit terbendung. Bahayanya kena taring binatang dan dijahili orang. Selama 7 hari pada wuku tersebut jangan menggali tanah atau beraktivitas ke bawah untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Senin Wage di wuku ini berwatak rahayu. Untuk membuat jala dan penangkap ikan lainnya pun baik.

Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo




(sip/sip)


Hide Ads