Minggu Legi 19 Juni 2022: Cerdik Pecahkan Masalah Pelik

Penanggalan Jawa

Minggu Legi 19 Juni 2022: Cerdik Pecahkan Masalah Pelik

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 19 Jun 2022 07:53 WIB
SKB 3 Menteri Libur Nasional 2022, Ini Isi Lengkapnya
Ilustrasi kalender. (Foto: detikcom/Dikhy Sasra)
Solo -

Hari ini, Minggu (19/6/2022) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 19 Dulkangidah 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Langkir.

Weton (hari kelahiran) Minggu Legi atau Ngahad Legi memiliki neptu 10. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, pandai menyembunyikan perasaan dan cerdik dalam memecahkan masalah yang pelik dan misterius.

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Pepet. Artinya sering prihatin, hidup menderita dan serba kekurangan, yang diinginkan sulit tercapai. Sedangkan Pancasuda weton ini adalah Sumur Sinaba, artinya dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas serta dapat menjadi pelindung para sanak keluarganya. Dengan pengetahuan yang memadahi, tak mengherankan jika ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku Langkir, lambang dewanya Bathara Berawa (Bathara Kala), berwatak angkara, mengusik orang lain. Akan tetapi jika berupaya menempuh laku kewaskitaan segera memahami, disebabkan oleh hatinya yang tajam dan pandai, sehingga apa yang diajarkan kepadanya segera dapat dikuasai. Kayunya ingas dan cemara yang roboh, artinya tak dapat dipakai berteduh. Wataknya pemberani, lagi pula senang dipuji. Bagaikan gunung bergemuruh, apa yang dibicarakan menakutkan, tapi tidak berefek negatif. Lambangnya banteng yang berani, pemberani namun kurang perhitungan.

Bahayanya jika bertengkar, melakukan kejahatan, dan dijahili orang. Kala di Tenggara, selama 7 hari di wuku tersebut jangan pergi ke Tenggara untuk urusan yang sangat penting.

ADVERTISEMENT

Pada hari Ahad Legi, di wuku ini adalah hari yang baik untuk menanam segala jenis tanaman yang berpotensi banyak buahnya.

(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads