Ngunduh Mantu Unik di Boyolali, Tamu Undangan Kenakan Baju Adat Nusantara

Ngunduh Mantu Unik di Boyolali, Tamu Undangan Kenakan Baju Adat Nusantara

Jarmaji - detikJateng
Sabtu, 04 Jun 2022 20:21 WIB
Suasana resepsi hajatan ngunduh mantu pasangan Kevin-Laras di Seboto, Gladagsari, Boyolali bernuansa nusantara, Sabtu (4/6/2022).
Suasana resepsi hajatan ngunduh mantu pasangan Kevin-Laras di Seboto, Gladagsari, Boyolali bernuansa nusantara, Sabtu (4/6/2022). (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Boyolali -

Jika kebanyakan hajatan di Jawa mengenakan pakaian adat jawa atau pakaian resmi jas dan batik. Tapi, tidak untuk acara ngunduh yang digelar pengusaha asal Boyolali, Aloys Sutarto ini. Para tamu undangan yang hadir, mengenakan pakaian adat dari daerahnya masing-masing.

"Idenya sederhana, bahwa nusantara ini aneka ragam kan. Budaya, agama, pakaian. Jadi nggak cuma jawa. Jadi saya menuliskan di dalam undangan itu, kami akan sangat berterima kasih kalau memakai baju adat masing-masing," kata Aloys Sutarto, di sela-sela acara hajatan ngunduh mantu, Sabtu (4/6/2022).

Aloys Sutarto-Aloysia Dina Yudianti menikahkan putra pertamanya, Kevin Dias Sutarto yang mempersunting wanita pujaannya, Bernadeta Larasati. Acara ngunduh mantu ini digelar di rumahnya Dukuh Dungus, Desa Seboto, Kecamatan Glagagsari, Kabupaten Boyolali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tamu yang datang pun dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka kolega dan rekan bisnis Aloys Sutarto. Para tamu dari berbagai wilayah di Indonesia itu pun tampak mengenakan baju-baju adat dari daerahnya masing-masing.

Selain Jawa, ada yang mengenakan baju adat Aceh, Batak, Makasar, Ambon, Bali, Madura dan lainnya. Bahkan sahabat-sahabatnya dari sejumlah negara juga hadir. Seperti Afrika, Jerman, Australia, Singapura dan Malaysia. Para WNA itu juga tampak mengenakan pakaian adat Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Makasar, Aceh, Ambon. Karena saya berteman sebanyak-banyaknya orang. Sahabat saya dari Afrika tadi datang, dari Jerman, Autralia, Singapura, Malaysia juga datang, itu saya yakin karena mereka juga mencintai budaya kita. Karena di undangan itu kan saya juga menyertakan gambar gunungan (wayang)," ujar Sutarto.

Tak hanya baju adat tamu undangan, namun hidangannya pun juga bernuansa nusantara. Berbagai makanan khas sejumlah daerah di Indonesia disuguhkan dalam resepsi ini dengan menghadirkan langsung pelaku UMKM kuliner.

"Kebetulan saya punya hotel di Boyolali itu juga kerja sama dengan UMKM. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kantong-kantong ekonomi kerakyatan. Jadi meskipun ini ngunduh mantu, tapi juga tetap dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Ini pesta rakyat, ini pesta bareng-bareng, karena toh kita juga sudah lama setelah COVID ini kita jarang kumpul-kumpul," jelas Sutarto.

Suasana resepsi hajatan ngunduh mantu pasangan Kevin-Laras di Seboto, Gladagsari, Boyolali bernuansa nusantara, Sabtu (4/6/2022).Suasana resepsi hajatan ngunduh mantu pasangan Kevin-Laras di Seboto, Gladagsari, Boyolali bernuansa nusantara, Sabtu (4/6/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng

Resepsi ngunduh mantu ini pun menjadi pesta rakyat. Sejumlah pekarangan rumah tetangganya digunakan untuk acara resepsi ini. Berbagai kuliner disuguhkan. Sutarto menghadirkan langsung para pelaku UMKM itu untuk menjamu para tamu di resepsi ngunduh mantu itu.

"Ada hampir 20 UMKM. Ada empek-empek juga dari Palembang, gudeg dari Jogja, bakpia dari Jogja, sego liwet dari Solo, ada jenang dari Boyolali," imbuh dia.

Selain itu juga ada nasi rames, sate sapi, sate kambing, selad, bakso dan lainnya. Juga ada dawet, jamu tradisional, es keruk dan ada es jaman dulu yakni es balok.

Sutarto mengatakan, resepsi ngunduh mantu ini memang mengambil tema pesta rakyat. Dia mengaku terkejut, karena sambutan dari para tamu undangan antusias datang.

"Jujur saya kaget juga begitu antusiasnya dan beberapa orang itu hanya saya undang pakai WA (WhatsApp). WA saya sederhana, kalau anda ingin jalan-jalan di lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Dungus, Desa Seboto silahkan mampir di acara saya ngunduh mantu," kata Sutarto.

Acara hajatan yang unik ini, sudah dia siapkan sejak setengah tahun. Dengan desain supaya tetap bisa mematuhi protokol kesehatan.

Sementara itu salah seorang tamu undangan, Suyono, mengaku senang dengan hajatan pernikahan, baik pakaian maupun hidangannya. Suyono sendiri mengenakan pakaian jawa, sedangkan istrinya yang berasal dari Padang juga mengenakan pakaian adat Sumatera Barat.

"Ini adalah pernikahan yang luar biasa. Ini pernikahan yang menyatukan kita semua, dari segala makanan, adat budaya, pakaian, yang Indonesia banget. Kita semua bersyukur. Semoga mulai dari sini akan berlanjut pernikahan atau resepsi-resepsi yang beragam-ragam. Jadi akan terjadi perbedaan yang kita sepakati akan berjalan dengan baik. Salam bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu Indonesia," kata Suyono.

Tampak hadir pula dalam resepsi ini, Bupati dan Wakil Bupati Boyolali, M Said Hidayat dan Wahyu Irawan bersama jajaran Forkopimda Boyolali. Tampak juga mantan Bupati Boyolali Seno Samodro, dan mantan Wali Kota Solo FX Rudy Hadiyatmo.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads